DEMOCRAZY.ID - Presiden Joko Widodo atau Jokowi kembali mengajak sejumlah influencer dan pegiat seni ke Ibu Kota Nusantara atau IKN, Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur pada Ahad lalu, 28 Juli 2024.
Di sana mereka diketahui untuk meninjau jalan tol hingga infrastruktur yang tengah dibangun di ibu kota baru tersebut.
Para pemengaruh itu di antaranya ada Raffi Ahmad, Nagita Slavina, Irwansyah, Zaskia Sungkar, Atta Halilintar, Aurel Hermansyah, Sintya Marisca, Ferry Maryadi, Gading Marten, Poppy Sovia, Willie Salim, Meicy Villa, hingga Dian Ayu Lestari.
Agenda Jokowi mengajak sejumlah influencer tersebut disorot sejumlah pengamat. Berikut kata mereka:
1. Pengamat politik Adi Prayitno
Menurut Adi Prayitno kehadiran influencer di IKN akhir pekan kemarin tidak begitu diperlukan.
Semestinya, kata dia, yang harus menjadi prioritas Jokowi adalah bagaimana caranya investor datang ke IKN.
Direktur Parameter Politik Indonesia ini menilai semua orang sudah tahu rencana Ibu Kota dipindahkan ke IKN. Tidak heran jika publik bertanya-tanya apa pentingnya pesohor diajak ke IKN.
“Apa signifikannya artis itu jadi public relations IKN jika tak mampu datangkan investor,” kata Adi Prayitno ketika dihubungi oleh Tempo pada Senin, 29 Juli 2024.
2. Analis politik dari Universitas Al Azhar Indonesia, Ujang Komarudin
Ujang Komarudin menganggap Jokowi mengajak influencer ke IKN hanya untuk memoles agar citra ibu kota baru itu terlihat positif. Padahal, pembangunan IKN tahap pertama belum sepenuhnya rampung menjelang akhir jabatan Jokowi.
“Kelihatannya Jokowi agak panik, agak stres di masa kepemimpinan beberapa bulan lagi,” kata Ujang dihubungi terpisah pada Senin.
“Jokowi menggunakan cara instan, influencer untuk membangun berita positif. Berita baik kepada publik. Tapi kan ada gap. Kalau IKN belum beres.”
3. Mantan Dekan Fakultas Ilmu Komunikasi Institut Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Jakarta (IISIP) Jakarta, Jamiluddin Ritonga
Jamiluddin Ritonga turut mengkritisi langkah Presiden Joko Widodo saat memboyong sejumlah influencer dan pegiat seni ke IKN. Kehadiran influencer bersama Jokowi di IKN dinilainya aneh dan mengejutkan.
Sebab, tidak jelas relevansi dan urgensi kehadiran influencer dengan rencana Jokowi berkantor tiga hari di IKN.
“Ada dua alasan Presiden Jokowi melibatkan influencer dalam kerjanya di IKN ini. Pertama, influencer dilibatkan untuk meng-counter isu negatif terkait IKN. Isu negatif itu memang sudah mengemuka sejak Jokowi menyatakan ibu kota pindah ke IKN,” kata Jamiluddin dalam keterangan tertulisnya pada Senin, 29 Juli 2024.
Isu negatif itu, kata dia, terus menguat hingga Jokowi gagal berkantor di IKN pada awal Juli 2024.
Pembangunan dasar yang belum selesai dijadikan dasar untuk menyerang ketidakberesan pembangunan IKN.
Minimnya investor yang berinvestasi juga menjadi isu negatif terkait IKN yang bisa memunculkan pesimis terhadap proyek ambisius ini.
“Kehadiran inluencer diharapkan dapat meng-counter semua isu negatif tersebut. Untuk itu, Jokowi tampaknya sengaja melibatkan influencer dalam meresmikan jembatan. Bahkan Jokowi bersama influencer menaiki motor untuk menggambarkan kelayakan IKN,” kata Jamiluddin.
Alasan kedua, menurut Jamiluddin karena kehadiran para influencer ini diharapkan dapat mengemas konten agar masyarakat Indonesia mendukung IKN.
Langkah ini dinilai itu perlu karena dukungan masyarakat terhadap pembangunan IKN selama ini relatif rendah.
Menurut Jamiluddin melibatkan influencer dalam kegiatan Jokowi di IKN memunculkan dua perspektif, yaitu dukungan atau antipati. Fenomena ini, kata dia, akan menjadi buah simalakama bagi influencer yang terlibat.
Sumber: Tempo