POLITIK

Sindir Proyek Kereta Cepat hingga Waduk Era Jokowi, Prabowo Balik ke Setelan Awal?

DEMOCRAZY.ID
Juli 15, 2024
0 Komentar
Beranda
POLITIK
Sindir Proyek Kereta Cepat hingga Waduk Era Jokowi, Prabowo Balik ke Setelan Awal?



DEMOCRAZY.ID - Ketua DPP PDI Perjuangan (PDIP), Deddy Sitorus menyoroti apa yang disampaikan Presiden terpilih Prabowo Subianto yang mengingatkan soal pentingnya membangun keamanan negara. 


Menurut Prabowo, tak ada gunanya bangun sarana dan prasana jika negara tak aman. 


Deddy menilai jika ucapan tersebut menggambarkan Prabowo kembali ke setelan awal. 


"Ini juga menujukkan bahwa Prabowo kembali ke setelan awal pemikiran ketika bertarung di Pemilu 2014 dan 2019," kata Deddy kepada wartawan, Senin (15/7/2024). 


Menurutnya, adanya hal itu menunjukkan jika agenda keberlanjutan hanya sebuah ilusi saja. 


Di sisi lain, kata dia, adanya pernyataan Prabowo juga memperlihatkan jika dirinya realistis dalam memandang mengenai pembangunan infrastruktur.


"Menunjukkan bahwa Prabowo bersikap realistis bahwa proyek-proyek infrastruktur itu akan membuat dia tidak bisa mengerjakan janji-janji politiknya karena biaya yang besar sementara ruang fiskal dan kemampuan APBN terbatas," tuturnya.


Sindir Proyek Kereta hingga Waduk


Prabowo Subianto melontarkan 'kritik' terhadap sejumlah proyek infrastruktur kebanggaan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam sebuah pidatonya.


Dia bilang untuk apa negara ini membangun proyek kereta cepat, pelabuhan, bandara, jalan raya hingga waduk jika negara ini tidak aman.


Hal ini diungkapkan Prabowo ketika memberikan pembekalan kepada Calon Perwira Remaja di Balai Sudirman, Jakarta Selatan beberapa waktu lalu.


"Untuk apa kita bangun gedung-gedung, pelabuhan, bandara. Untuk apa kita bangun kereta api cepat, untuk apa kita bangun jalan raya, untuk apa kita bangun waduk, kalau negara ini tidak utuh, tidak aman, tidak terlindungi," kata Prabowo dalam pidatonya itu dikutip Senin (15/7/2024).


Prabowo beralasan bahwa hidup aman dan terlindungi merupakan amanat UUD 1945 yang terlebih dahulu untuk dijalankan, barulah berbicara mengenai memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia.


"Jadi ekonomi, kemakmuran, itu kedua. Pertama, melindungi, baru mencerdaskan, baru pendidikan. Melaksanakan ketertiban dunia," tegas Prabowo.


Oleh karenanya, kata Prabowo, masuknya Calon Perwira Remaja ke tubuh TNI-Polri merupakan bagian dari tujuan nasional demi menjaga ketertiban dan keamanan negara.


"Jadi saudara-saudara, masuknya kalian ke dalam TNI dan Polri adalah bagian dari tujuan nasional. Kita butuh tentara yang sangat kuat, kita butuh kepolisian yang sangat hebat. Ini survival kita sebagai bangsa," jelas Prabowo.


Sumber: Suara

Penulis blog