GLOBAL POLITIK

Ramalan Nostradamus Ternyata Pernah Prediksi Upaya Pembunuhan Donald Trump Jelang Pencalonan Presiden AS

DEMOCRAZY.ID
Juli 15, 2024
0 Komentar
Beranda
GLOBAL
POLITIK
Ramalan Nostradamus Ternyata Pernah Prediksi Upaya Pembunuhan Donald Trump Jelang Pencalonan Presiden AS



DEMOCRAZY.ID - Ramalan Nostradamus ternyata pernah prediksi upaya pembunuhan Donald Trump jelang pencalonan Presiden AS (Amerika Serikat). 


Salah satunya seorang peramal bernama Baba Vanga, seorang mistikus buta dari Bulgaria pernah memprediksikan nyawa mantan presiden AS akan dalam bahaya.


Hal ini terjadi ketika seorang pria berusia 20 tahun melepaskan tembakan di sebuah acara kampanye di Butler, Pennsylvania, tempat Donald Trump berbicara. 


Untungnya, mantan Presiden Amerika Serikat itu selamat dan hanya luka pada bagian telinganya.


Berikut ramalan Nostradamus ternyata pernah prediksi upaya pembunuhan Donald Trump jelang pencalonan Presiden AS :


Baba Vanga, yang sering disebut sebagai 'Nostradamus dari Balkan', memiliki reputasi dalam membuat prediksi yang mengejutkan.


Meski telah meninggal dunia pada tahun 1996, ramalannya terus membuat penasaran dan mengkhawatirkan banyak orang. 


Di antara banyak prediksinya, Vanga telah memperkirakan bahwa kehidupan Vladimir Putin dan Donald Trump akan berada dalam bahaya.


Menurut prediksi Baba Vanga, Trump akan menghadapi penyakit misterius yang membuatnya tuli dan menderita tumor otak. 


Sementara Trump belum mengalami insiden berbahaya tapi bukan penyakit melainkan ada upaya pembunuhan.


Prediksi Baba Vanga sering kali menimbulkan daya tarik dan skeptisisme. Meskipun beberapa ramalannya, seperti serangan 9/11 dan bencana kapal selam Kursk, disebut-sebut sebagai bukti ramalannya.


Apalagi berakhirnya Eropa pada tahun 2016 dan perang nuklir antara tahun 2010 dan 2014, tidak terbukti.


Meskipun kurangnya dokumentasi yang dapat diverifikasi, prediksinya terus memikat banyak orang di seluruh dunia.


Sementara itu, Badan Penyelidik Federal Amerika Serikat (FBI) telah mengidentifikasi Thomas Matthew Crooks sebagai "subyek yang terlibat" dalam percobaan pembunuhan mantan Presiden Donald Trump, katanya dalam sebuah pernyataan pada Minggu, (14/7/2024).


Dalam pernyataannya, FBI menyebut bahwa pemuda berusia 20 tahun itu berasal dari Bethel Park, Pennsylvania, yang berjarak 70 km dari Butler, yang menjadi lokasi kampanye dan upaya pembunuhan Trump.


“Ini masih merupakan penyelidikan aktif dan berkelanjutan, dan siapa pun yang memiliki informasi yang dapat membantu penyelidikan didorong untuk mengirimkan foto atau video secara online,” tambah pernyataan itu, sebagaimana dilansir BBC.


Menurut catatan pemilih Pennsylvania, Crooks adalah seorang pendukung Partai Republik yang terdaftar.


Donald Trump tertembak di telinganya saat kampanye di Butler, Pennsylvania pada Sabtu, (13/7/2024). 


Pelaku dilaporkan melepaskan 12 tembakan, yang menewaskan seorang peserta kampanye dan melukai dua lainnya, sebelum tewas terbunuh oleh petugas Dinas Rahasia.


Sumber: Okezone

Penulis blog