POLITIK

Prediksi HRS Sepertinya Benar, Prabowo Berencana 'Sunat' Anggaran Makan Siang Gratis Dari Rp 15.000 Jadi Rp 7.500

DEMOCRAZY.ID
Juli 18, 2024
0 Komentar
Beranda
POLITIK
Prediksi HRS Sepertinya Benar, Prabowo Berencana 'Sunat' Anggaran Makan Siang Gratis Dari Rp 15.000 Jadi Rp 7.500



DEMOCRAZY.ID - Munculnya rencana Prabowo melalui Tim Gugus Tugas Sinkronisasi Prabowo-Gibran untuk menyunat anggaran makan siang gratis dari Rp 15 ribu jadi Rp 7500 menuai reaksi viral di media X (dulu twitter)


Munculnya rencana penyunatan terkait anggaran makan bergizi gratis sebenarnya bukan suatu yang mengejutkan karena sesuai dengan yang diprediksi oleh Habib Rizieq Shihab (HRS) dalam sebuah ceramahanya yang belum lama ini viral


Dalam ceramahnya HRS mengkritik masalah kekurangan dokter di Indonesia hingga akhirnya pemerintah mengambil kebijakan ‘naturalisasi’ atau mengimpor dokter asing bisa praktik di sini.


Berawal dari masalah kemiskinan karena banyaknya pengangguran di Indonesia, bahkan banyak masyarakat yang tidak punya tempat tinggal layak. Hingga ceramahnya sampai kepada soal pendidikan.


“Eh sekarang Kementerian Kesehatan mengatakan, kita perlu dokter-dokter naturalisasi. Yeee…Lu kira main bola. Main bola naturalisasi, pemain asing disuruh jadi pemain kita, eh dokter digituin juga, alasannya apa? Karena Indonesia kekurangan dokter,” kata HRS.


Menurut HRS, kenapa Indonesia kekurangan dokter, karena banyak orang Indonesia tidak kuliah di fakultas kedokteran. 


Kenapa mereka tidak kuliah di fakultas kedokteran, Rizieq melanjutkan dengan suara meninggi, “Karena kuliah di fakultas kedokteran mahal, ratusan juta (rupiah). Nggak punya duit ratusan juta, jangan mimpi kuliah di fakultas kedokteran.”


Jadi, menurut HRS, bukan orang Indonesia yang bodoh. Kalau fakultas kedokteran dibuka secara gratis, jutaan anak-anak Indonesia akan kuliah di fakultas kedokteran, dan jutaan anak itu akan menjadi dokter.


“Rasain lu kuliah mahal. Ya dia pilih dia lagi, diajak berubah nggak mau, rasain!” kata Rizieq, yang disambut tawa oleh jamaahnya.


Selanjutnya Habib menyoroti konstitusi yang mewajibkan 20 persen dari APBN wajib dialokasikan ke pendidikan. 


HRS mempertanyakan ke mana larinya 20 persen anggaran pendidikan itu selama ini. 


Karena menurutnya, semestinya pendidikan dari tingkat SD sampai universitas di Indonesia, gratis.


“Tapi lu milihnya makan gratis. Kacau, kacau, kacau. Ditawarin mau sekolah gratis apa makan gratis, milihnya makan gratis. Akhirnya makan gratisnya sekarang cuma sama telor ceplok doang, itupun duitnya nggak ada, besok pakai ikan asin,” kelakar HRS.



Prabowo Pertimbangkan Turunkan Anggaran Makan Siang Gratis Jadi Rp 7.500 Per Anak


Ekonom Verdhana Sekuritas, Heriyanto Irawan, mengungkapkan bahwa dirinya diajak mendiskusikan program makan bergizi gratis untuk anak-anak oleh tim sinkronisasi Presiden terpilih Prabowo Subianto.


Salah satu pembahasannya adalah mengenai keinginan Prabowo mengefisienkan pagu anggaran Rp 71 triliun agar dapat digunakan secara maksimal dan menjangkau sebanyak mungkin anak-anak.


“Yang saya mau sharing itu adalah angka itu memang dibahas dengan Pak Prabowo gitu, yang dikomunikasikan ke saya. Angka Rp 71 triliun dan defisit 2,5 persen, bukan ke 3 persen ataupun ke 3,5 persen gitu, enggak begitu. Mereka sudah agree on that,” ujar Heriyanto dalam acara Market Outlook 2024, yang disiarkan lewat kanal YouTube, Selasa (16/7/2024).


Dari situ, Heriyanto melihat ada keinginan dari pihak Prabowo untuk bisa menjalankan program makan bergizi gratis secara maksimal, tanpa perlu menambahkan atau mengurangi pagu anggaran Rp 71 Triliun.


Menurut Heriyanto, opsi yang kemudian dimunculkan oleh tim sinkronisasi dalam diskusi adalah menurunkan alokasi biaya makanan per anak, dari rencana Rp 15.000 menjadi Rp 7.500.


“Yang menarik buat saya, Bapak Ibu sekalian adalah, setelah dikomunikasikan angka itu 71 triliun, kemudian tugasnya Pak Presiden terpilih ke tim ekonomi ini adalah untuk memikirkan, apakah biaya makanan per hari itu bisa enggak diturunin, lebih hemat dari Rp 15.000,” ungkap Heriyanto.


“Mungkin ke Rp 9.000, ke Rp 7.500 kira-kira begitu. Dan kita bisa pahami kalau sebagai politisi, tentunya beliau mau programnya itu menyentuh sebanyak mungkin rakyat,” sambungnya.


Heriyanto pun menyadari bahwa efisiensi itu memang diperlukan agar program makan bergizi gratis tetap berjalan secara bertahap, dengan anggaran yang tersedia.


Langkah mengefisienkan anggaran itu juga dinilai sebagai upaya baik dari pemerintah mendatang untuk menjaga keberlanjutan anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN).


“Jadi yang saya ambil sebagai hal yang penting adalah, pemikiran beliau itu adalah mendorong programnya di dalam keterbatasan itu. Di dalam keterbatasan Rp 71 triliun, tidak kemudian mendorong Rp 71 triliun itu ke Rp 200 triliun ataupun ke Rp 300 triliun,” pungkasnya.


Sebagai informasi, Tim Gugus Tugas Sinkronisasi Prabowo-Gibran memastikan, program makan bergizi gratis bakal dilaksanakan secara bertahap, di mana anggaran tahun depan yang disiapkan sebesar Rp 71 triliun.


Namun demikian, tim itu belum memberikan rincian dari pelaksanaan program dan anggaran tersebut.


Sementara itu, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, program makan siang gratis memang bakal dilaksanakan secara fleksibel.


Pelaksanaan program itu bakal mengikuti pagu anggaran yang dialokasikan dalam APBN.


"Dalam RAPBN (anggaran makan bergizi) masih sama, namun nanti implementasi punya fleksibilitas," kata dia ditemui di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Jakarta, Selasa (16/7/2024).


Sumber: Kompas

Penulis blog