AGAMA POLITIK

Poin-Poin Sentilan Gus Yahya Soal Konflik PBNU dan PKB

DEMOCRAZY.ID
Juli 29, 2024
0 Komentar
Beranda
AGAMA
POLITIK
Poin-Poin Sentilan Gus Yahya Soal Konflik PBNU dan PKB



DEMOCRAZY.ID - Hubungan PBNU dan PKB kembali memanas baru-baru ini. Polemik bermula setelah muncul wacana dari Sekretaris Jenderal PBNU Saifullah Yusuf alias Gus Ipul yang ingin membentuk tim lima atau semacam panitia khusus (Pansus) tentang PKB.


Gus Ipul mengatakan upaya ini tak lepas dari elite PKB yang belakangan ini banyak membuat pernyataan yang melenceng dari fatsun awal ketika PKB didirikan. 


Bahkan ada upaya yang nyata dan sistematis yang dilakukan elite PKB guna menjauhkan PKB dari struktural NU.


Ia menjelaskan tim ini merupakan upaya PBNU untuk meluruskan sejarah sekaligus mengembalikan PKB ke pemilik sahnya yakni PBNU.


"PBNU sedang berdiskusi. Jika diperlukan, pembentukan tim lima akan segera dilakukan. Langkah ini setelah melihat pernyataan elite-elite PKB yang ahistoris. Ada tanda-tanda mereka akan membawa lari dari sejarah berdirinya PKB," kata Gus Ipul dalam keterangannya, Jumat (26/7) lalu.


Melihat adanya wacana ini, Ketua Umum PKB Abdul Muhaimin Iskandar (Cak Imin) menyatakan pendirian PKB tak hanya untuk organisasi NU.


Ini disampaikannya saat memberikan pembekalan kepada seluruh anggota legislatif PKB dari Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Kepulauan Riau, dan Riau dalam Sekolah Pemimpin Perubahan Wilayah 4 di Berastagi, Sumut.


"Jadi bukan untuk NU pribadi, tapi seluruh bangsa Indonesia, tapi untuk berkibarnya merah putih bagi kejayaan Indonesia," kata Cak Imin dalam keterangan tertulis, Jumat (26/7).


Dalam perdebatan ini, Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya angkat suara. 


Bahkan, Gus Yahya membahas soal usulan pembentukan 'pansus' atau tim untuk PKB ini dalam Rapat Pleno PBNU yang digelar selama dua hari 27-28 Juli 2024 di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan.


Berikut poin-poin Gus Yahya terkait polemik PKB dan PBNU:


Tunjuk 2 orang internal PBNU

Gus Yahya memutuskan menunjuk dua orang untuk mendalami sekaligus mengkaji ulang hubungan NU dengan PKB.


Keputusan itu merupakan satu dari sejumlah rekomendasi hasil Rapat Pleno PBNU yang digelar selama dua hari 27-28 Juli 2024 di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan.


Dua orang yang ditunjuk untuk mendalami masalah tersebut yakni, Wakil Rais Aam Anwar Iskandar dan Wakil Ketua Umum PBNU Amin Said Husni. 


Nantinya, kata Yahya, keduanya akan memberikan rekomendasi kepada PBNU terkait hubungan NU dengan PKB.


Gus Yahya mengungkap alasan pihaknya menunjuk dua orang tersebut. Anwar Iskandar, lanjutnya, sebagai satu-satunya orang yang tersisa dari para pendiri awal PKB. Sementara Amin Said Husni merupakan Wasekjen pertama PKB.


"Kita lihat beliau berdua akan bekerja lebih lanjut mendalami masalah ini, dan memberikan rekomendasi-rekomendasi kepada PBNU, mengenai langkah-langkah yang harus diambil," kata Yahya.


Akui ada konflik

Gus Yahya menjelaskan keputusan untuk mendalami hubungan NU dengan PKB dilakukan menyusul narasi konflik yang menyiratkan ketegangan hubungan antara kedua organisasi.


Dia tak menampik ketegangan antara PBNU dan PKB yang meruncing dalam beberapa waktu terakhir.


"Saya harus saya sampaikan terus terang bahwa ada banyak konflik. Ada dari para peserta pleno, dan kemudian untuk mencari jalan, kami tidak ingin membuat langkah yang tergesa-gesa terkait dengan ini. Maka, kemudian pleno memberikan mandat kepada dua orang," kata dia.


Gus Yahya menyoroti kritik PKB atas keputusan PBNU mencopot Marzuki Mustamar sebagai Ketua PWNU Jatim pada akhir Desember 2023 lalu. Yahya heran dengan pernyataan PKB belakangan akan membuat SK khusus untuk NU Jawa Timur.


"Dan mereka tidak bisa terima, dan bahwa mereka akan buatkan SK sendiri untuk pengurus PWNU Jawa Timur, ini kan masalah," katanya.


Tolak klaim eksklusif PKB terhadap NU

Gus Yahya menyatakan PBNU menolak klaim eksklusif PKB terhadap NU. Ia memahami banyak warga Nahdliyyin menjadi konstituen PKB.


Namun, tak sedikit pula di antara mereka yang menjadi konstituen partai-partai lain. Menurut Staquf, hanya 20 persen warga Nahdliyyin yang terafiliasi dengan PKB.


"Nah, tapi juga banyak warga NU yang tersebar di partai-partai yang lain, maka yang kami tolak adalah klaim eksklusif PKB terhadap NU," kata Yahya.


Yahya mengatakan pihaknya mencermati hubungan antara PKB dengan PBNU yang kian meruncing dalam beberapa waktu terakhir. Dia mengaku PBNU terus mendapat serangan dari PKB di bawah kepemimpinan Muhaimin.


"Jadi NU, PKB tidak punya klaim eksklusif atas NU gitu, sehingga ya enggak bisa juga misalnya PKB menyalah-nyalahkan keputusan kelembagaan yang dibuat oleh NU," kata dia.


Sumber: CNN

Penulis blog