POLITIK

Penyebab Anies Baswedan Berusaha Dijegal Maju di Pilgub DKI Jakarta, 'Kartunya' Mau Dimatikan

DEMOCRAZY.ID
Juli 08, 2024
0 Komentar
Beranda
POLITIK
Penyebab Anies Baswedan Berusaha Dijegal Maju di Pilgub DKI Jakarta, 'Kartunya' Mau Dimatikan

Penyebab Anies Baswedan Berusaha Dijegal Maju di Pilgub DKI Jakarta, 'Kartunya' Mau Dimatikan


DEMOCRAZY.ID - Mantan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan berpotensi dijegal untuk bertarung kembali menjadi calon Gubernur DKI Jakarta.


Upaya penjegalan itu dilakukan sebagai bagian dari mematikan kartu Anies Baswedan yang berpeluang bertarung lagi di Pilpres 2029.


Saat ini banyak yang mendorong Anies Baswedan mencalonkan diri sebagai gubernur sebab elektabilitasnya cukup tinggi. Belum lagi dia punya modal setelah bertarung di Pilpres 2024.


Demikian diungkapkan pengamat politik, Hendri Satrio dalam siaran podcast Hendri Satrio: Kaesang Tidak Ngerti Apa-Apa Karena Dikarbit | #SPEAKUP yang ditayangkan di channel YouTube Abraham Samad SPEAK UP.


"Walaupun dia elektabilitasnya tuh tinggi gitu karena orang-orang kan ngelihat nanti 2029 Anies gimana. Kalau saya hidupkan kartunya, ini buat rezim ya, dia akan lawan saya," kata pendiri lembaga survei Kedai Kopi ini.


Hendri melihat, ada 2 sosok yang bisa menghidupkan kartu Anies Baswedan di Pilgub DKI Jakarta, yakni Prabowo Subianto dan Jokowi. Kedua tokoh ini masing-masing punya power.


"Prabowo dan Jokowi, kalau tiba-tiba Anies bisa maju siapa di antara dua rezim ini yang mempersilakan atau membiarkan Anies Baswedan maju," katanya.


Anies Baswedan merupakan mantan Mendikbud era Kabinet Kerja.


Saat ini, muncul figur baru yang disiapkan PDIP, yakni Mendikbudristek Nadiem Makarim.


Jika PDIP benar-benar mengusung  Nadiem maka dia akan berhadapan dengan Anies Baswedan yang telah diusung Partai Keadilan Sejahtera (PKS).


Ketua DPP PDIP Puan Maharani  yang pertama kali memunculkan wacana itu.


Puan mengatakan saat ini PDIP sebenarnya sedang mencermati mengenai peluang Andika Perkasa maju di Pilkada 2024.


"Ya ini masih kita lihat dulu bagaimana dan dimana," kata Puan di Sekolah Partai, Lenteng Agung, Jakarta, Jumat (5/7/2024).


Namun, menurut Puan, konfigurasi politik di masing-masing daerah pasti berbeda.


"Karena tadi saya sampaikan Pilkada ini di setiap wilayah akan berbeda dengan sosok-sosok yang akan ada perbedaannya," ujar Puan.


Namun, Puan mengungkapkan saat ini sejumlah nama mulai muncul seperti Menteri Sekretaris Kabinet, Pramono Anung.


"Jadi nama-nama yang muncul, bahkan dari menteri-menteri juga kan muncul nama mas Pram," ucapnya.


Bahkan, kata dia, Nadiem Makarim juga bisa saja dipertimbangkan PDIP untuk diusung di Pilkada Jakarta.


"Mungkin kalau tertarik Pak Nadiem mungkin atau ya banyak nama-nama yang kita pertimbangkan," ungkap Puan.


Apa kesamaan Anies dan Nadiem?


Jika PDIP benar-benar mengajukan Nadiem Makarim maka akan berhadapan dengan Anies Baswedan di Pilkada Jakarta 2024. Keduanya memiliki kesamaan dalam karir maupun asal usul.


Anies Baswedan pernah menjabat Menteri Pendidikan dan Kebudayaan namun dia dicopot dari jabatannya oleh Presiden Jokowi dalam reshuffle kabinet jilid II, 27 Juli 2016.


Kemudian, Nadiem Makarim saat ini masih menjabat Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) dilantik oleh Presiden Jokowi pada Rabu 28 April 2021. Hingga saat ini Nadiem masih menjabat menteri.


Baik Nadiem maupun Anies sama-sama warga Indonesia yang memiliki darah keturunan timur tengah.


Kendati nama Nadiem Makarim dimunculkan, namun dia belum memuncaki hasil survei seperti Anies Baswedan.


Berikut rangkuman enam hasil survei elektabilitas bakal calon gubernur di Pilkada Jakarta 2024. Selain Anies, nama eks Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil juga diunggulkan.


Rangkuman 6 hasil survei dan simulasi Pilkada Jakarta 2024:


1) Survei Internal Golkar


Ketua Pembina Bappilu DPP Partai Golkar, Idrus Marham mengungkapkan hasil survei internal partai berlambang pohon beringin itu.


Golkar, kata Idrus, masih melakukan pemetaan dan survei untuk melihat siapa yang bakal diusung Golkar di Pilkada Jakarta.


Hasil survei Internal Golkar:


Anies Baswedan

Ridwan Kamil

Basuki Tjahaja Purnama (BTP) atau Ahok


"... Survei-survei yang sudah dilakukan di mana di situ ditempatkan saudara Anies Baswedan pada posisi nomor 1, kemudian nomor dua head to head berartikan RK (Ridwan Kamil)," ungkapnya, Rabu (26/6/2024).


"Kemudian kalau (ketiga) masuk Ahok di sini (Jakarta) tadi, (masih) dinamis sangat dinamis," beber Idrus.


2) Katadata Insight Center (KIC)


Sementara itu Katadata Insight Center (KIC) merilis hasil survei figur yang dipilih publik di Pilgub Jakarta 2024.


Dua mantan Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok dan Anies Baswedan berada di posisi teratas.


"Basuki Tjahaja Purnama mendapat 33,2 persen dan Anies Rasyid Baswedan 25,4 persen," kata Survei Manager KIC Satria Triputra dalam Temuan Survei Persepsi Publik Terhadap Pilkada di 8 Provinsi di Plaza Indonesia, Jakarta, Kamis (6/6/2024).


Basuki Tjahaja Purnama (BTP) atau Ahok (33,2)

Anies Baswedan (25,4 persen)

Ridwan Kamil (20 persen)

Ahmad Sahroni (5,3 persen)

Sandiaga Uno (4,6 persen)

Tri Rismaharini (3 persen)

Kaesang Pangarep (2,2 persen)


Diketahui, Katadata Insight Center mengadakan survei melalui online melalui data collection survey pada 3-9 Mei 2024.


Jumlah responden sebanyak 7.864 dan tingkat kepercayaan 95,0 persen dan MoE (Margin of Eror) +/- 1 persen.


Sampel responden tersebar secara proporsional di delapan provinsi, yakni Banten, Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sulawesi Selatan, Sumatera Barat, Sumatera Utara. 


3) Simulasi PatraData


Sementara itu, PatraData Lembaga Riset dan Konsultan Politik Berbasis Teknologi big data, merilis hasil simulasi Pilkada Jakarta 2024.


Hasilnya menunjukkan persaingan ketat antara dua kandidat kuat, Anies Baswedan dan Ridwan Kamil.


Anies Baswedan diprediksi menguasai suara di 17.800 Tempat Pemungutan Suara (TPS) berdasarkan jumlah TPS Pemilu 2024. Ridwan Kamil berpotensi memuncaki suara pada 13.664 TPS.


Simulasi perolehan suara berbasis TPS ini dilakukan menggunakan teknologi algoritma machine learning dan big data analytics.


Metode pemetaan politik oleh PatraData ini untuk memprediksi preferensi pemilih berdasarkan pada data historis Pilkada dan Pemilu 10 tahun terkahir.


Selain lewat tren algoritma, PatraData juga memanfaatkan teknologi pemetaan geospasial untuk memahami distribusi dukungan di berbagai wilayah Jakarta.


Anies Baswedan diproyeksikan mendapat dukungan dari PKB, PKS, PDIP, Perindo, dan PPP.


Sementara mantan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, bila diusung Gerindra, Golkar, PAN, Demokrat, dan PSI.


Direktur Riset dan Pendampingan PatraData, Hasmin Aries Pratama, menjelaskan bahwa analisis data di atas untuk memberikan gambaran akurat tentang preferensi pemilih dan tren yang berkembang.


"Dengan memahami data ini, kedua tim dapat merumuskan strategi koalisi untuk memenangkan Pilkada, sebab data yang kami gunakan adalah data pemilih hingga ke tingkat TPS" kata Hasmin dalam keteranganya, Senin (23/06/2024).


4. Arus Survei Indonesia (ASI)


Survei Arus Survei Indonesia (ASI) terkait elektabiltas bakal Cagub Jakarta 2024 dilakukan pada 23-29 April 2024.


Dari 400 reseponden yang disurvei dengan metode wawancara tatap muka, nama Ridwan Kamil menjadi tertinggi.


Ridwan Kamil (30,5 persen)

Anies Baswedan  (29 persen)

Heru Budi (7 persen)

Ahmad Sahroni (6,8 persen)

Tri Rismaharini (4 persen)


Adapun penarikan sampel survei dilakukan dengan metode multistage random sampling.


5. Survei Proximity


Sementara itu lembaga survei Proximity Indonesia melakukan survei pada 16-25 Mei 2024.


Nama Anies Baswedan masih menjadi kandidat terkuat di Pilkada DKI Jakarta 2024, mengungguli Ridwan Kamil.


Anies Baswedan (18,5 persen)

Basuki Tjahaja Purnama (BTP) atau Ahok (14 persen)

Ridwan Kamil (12,5 persen)


"Berdasarkan hasil survei ini menunjukkan bahwa untuk saat ini tiga kandidat ini adalah merupakan kandidat yang paling berpeluang untuk memenangkan Pilkada Jakarta pada November 2024," ujar CEO Proximity Indonesia, Whima Edy Nugroho, 30 Mei 2024.


Populasi survei ini adalah seluruh warga Jakarta yang mempunyai hak pilih dalam Pilgub Jakarta 2024, yakni mereka yang telah berumur 17 tahun ke atas dan yang sudah menikah.


Metode pengambilan data dilakukan melalui wawancara tatap muka langsung terhadap 800 responden yang dipilih menggunakan metode acak bertingkat dengan tingkat kesalahan kurang lebih 3,64 dan tingkat kepercayaan 95 persen.


6. Lembaga Survei Jakarta


Sementara itu menilik lebih awal survei yang dilakukan Lembaga Survei Jakarta (LSJ) pada Januari 2024, Ridwan Kamil unggul dari nama-nama lainnya. Setelah Ridwan Kamil, ada nama Tri Rismaharini dan Anies Baswedan.


Survei LSJ ini digelar pada 8-15 Januari 2024.


Ridwan Kamil (23,4 persen)

Tri Rismaharini (19,2 persen)

Anies Baswedan (18,4 persen)

Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok (8,7 persen)

Heru Budi Hartono (5,5 persen)

Kaesang Pangarep (3,9 persen).


Sumber: Tribun

Penulis blog