DEMOCRAZY.ID - Wartawan Tribrata TV (Tribrata.tv) Sempurna Pasaribu dan keluarganya tewas usai rumahnya yang terletak di Karo, Sumatra Utara, terbakar.
Pemimpin Redaksi Tribrata TV, Edrin Adriansyah, membenarkan bahwa Sempurna merupakan wartawannya.
"Benar," kata dia melalui sambungan telepon, pada Selasa (2/7).
Edrin mengatakan Sempurna sudah bekerja di Tribata TV sejak 9 bulan lalu.
Dia mengenal Sempurna sebagai sosok yang gigih dan pemberani dalam menulis berita di wilayah Karo.
"Jadi, kalau dari pemberitaan dia selama ini dia sosoknya gigih ya, artinya selalu menulis berita yang memang banyak masalah," ucap dia.
Misalnya, Edrin mencontohkan berita soal penebangan kayu liar yang dilakukan di Karo.
Berita yang ditulis oleh Sempurna hingga direspons oleh lembaga terkait dan penebangan kayu liar di wilayah Karo dihentikan.
"Dia rutin menulis berita itu sehingga dapat tanggapan dari pihak terkait dan selesai, artinya tidak ada lagi penebangan hutan di sana ketika itu. Itu menarik makanya kita selalu percaya dia. Luar biasa ini," ucap dia.
Kemudian, Sempurna juga memberitakan mengenai narkoba hingga aktivitas judi. Pemberitaan Sempurna terkait judi, diduga menjadi penyebab ia tewas terbakar.
Edrin mengatakan, ia sudah mengingatkan Sampurna untuk berhati-hati terkait pemberitaan judi. Sebab diduga ada oknum aparat yang membentengi aktivitas judi yang diliput Sampurna.
"Saya langsung mengingatkan bagaimana ini kondisi dan situasi, katanya aman nggak ada masalah. Saya sudah ingatkan dan berulang kali bertanya tapi dia mengatakan aman nggak apa-apa nanti mudah-mudahan nggak ada masalah," ujar dia.
Dalam kasus ini, polisi masih menyelidiki penyebab kebakaran yang menewaskan Sempurna dan keluarganya.
Plh Kapolres Tanah Karo AKBP Oloan Siahaan mengatakan ada sejumlah fakta yang ditemukan.
Berikut selengkapnya:
1. Lokasi api pertama kebakaran (LAPK) di permukaan lantai. Posisinya, dekat dengan dinding di kanan dalam rumah. Titik api ini juga berdekatan dari titik ditemukan keempat jasad.
2. Di dalam rumah korban yang juga merupakan warung, disimpan bahan bakar bensin, gas elpiji 3 kg, hingga barang dagangan kebutuhan sehari-hari. Keberadaan barang-barang memicu intensitas kebakaran yang tinggi hingga terdengar dentuman saat kebakaran.
3. Korban, Sempurna Pasaribu diketahui pulang pada Kamis (27/6) sekitar pukul 01.00 WIB. Lalu, kebakaran terjadi sekitar pukul 03.00 WIB.
Sumber: Kumparan