DEMOCRAZY.ID - “Selama puluhan tahun kami orang di sini minta fasilitas jalan diperbaiki, lampu penerangan jalan diperbaiki, saluran air diperbaiki, fasilitas kesehatan diperbaiki, fasilitas pendidikan diperbaiki. Nggak kunjung datang. Ini sekarang orang-orang dari Jakarta dan orang Jawa mau ke sini, belum datang tapi rumahnya sudah dibuat, jalanan diperbaiki, air disediakan.” Penggalan kalimat di atas kembali terngiang-ngiang di kepala Eko Cahyono. Ia menuturkan pengalaman bertandang ke Ibu Kota Nusantara (IKN) pada 2022 lalu. Kedatangan Eko dalam rangka meneliti dampak pembangunan megaproyek IKN terhadap masyarakat adat di sekitar kawasan tersebut. Potongan kalimat di awal tulisan merupakan ucapan salah satu masyarakat adat suku Balik yang masih dikenang oleh Eko. Ucapan itu membuka mata Eko bahwa pembangunan IKN berpotensi membawa mudarat besar bagi komunitas lokal. Hasil penelitian Eko dan tim, di antaranya mendapati belum ada pengakuan legal atas masyarakat adat di kawasan IKN. A...
DEMOCRAZY.ID - “Selama puluhan tahun kami orang di sini minta fasilitas jalan diperbaiki, lampu penerangan jalan diperbaiki, saluran air diperbaiki, fasilitas kesehatan diperbaiki, fasilitas pendidikan diperbaiki. Nggak kunjung datang. Ini sekarang orang-orang dari Jakarta dan orang Jawa mau ke sini, belum datang tapi rumahnya sudah dibuat, jalanan diperbaiki, air disediakan.” Penggalan kalimat di atas kembali terngiang-ngiang di kepala Eko Cahyono. Ia menuturkan pengalaman bertandang ke Ibu Kota Nusantara (IKN) pada 2022 lalu. Kedatangan Eko dalam rangka meneliti dampak pembangunan megaproyek IKN terhadap masyarakat adat di sekitar kawasan tersebut. Potongan kalimat di awal tulisan merupakan ucapan salah satu masyarakat adat suku Balik yang masih dikenang oleh Eko. Ucapan itu membuka mata Eko bahwa pembangunan IKN berpotensi membawa mudarat besar bagi komunitas lokal. Hasil penelitian Eko dan tim, di antaranya mendapati belum ada pengakuan legal atas masyarakat adat di kawasan IKN. A...