DEMOCRAZY.ID - Masyarakat yang tinggal di dekat area Ibu Kota Nusantara (IKN) Kalimantan Timur (Kaltim) saat ini semakin kekurangan air bersih. Air sungai yang menjadi sumber utama bagi masyarakat setempat, kini juga harus rebutan dengan pekerja pembangunan IKN. Kondisi tersebut diungkapkan oleh Forest Campaigner Team Leader Greenpeace Indonesia Arie Rompas. Arie menyebut, Suku Balik di wilayah Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara, termasuk masyarakat setempat yang sangat bergantung dengan air sungai. Namun, kehidupan mereka saat ini pun makin sulit karena krisis air makin buruk di Kalimantan. "Masyarakat Sepaku yang suku Balik itu mengandalkan air dari sungai-sungai yang ada di situ. Tapi sejak 3 tahun lalu, bertepatan dengan musim kemarauan yang panjang, sudah mulai terjadi kekeringan," kata Arie, dihubungi Jumat (19/7/2024). Kesulitan itu tidak hanya berdampak bagi manusia, tetapi juga hewan ternak serta tanaman pertanian dan perkebunan warga. Arie menyebut kalau bany...
DEMOCRAZY.ID - Masyarakat yang tinggal di dekat area Ibu Kota Nusantara (IKN) Kalimantan Timur (Kaltim) saat ini semakin kekurangan air bersih. Air sungai yang menjadi sumber utama bagi masyarakat setempat, kini juga harus rebutan dengan pekerja pembangunan IKN. Kondisi tersebut diungkapkan oleh Forest Campaigner Team Leader Greenpeace Indonesia Arie Rompas. Arie menyebut, Suku Balik di wilayah Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara, termasuk masyarakat setempat yang sangat bergantung dengan air sungai. Namun, kehidupan mereka saat ini pun makin sulit karena krisis air makin buruk di Kalimantan. "Masyarakat Sepaku yang suku Balik itu mengandalkan air dari sungai-sungai yang ada di situ. Tapi sejak 3 tahun lalu, bertepatan dengan musim kemarauan yang panjang, sudah mulai terjadi kekeringan," kata Arie, dihubungi Jumat (19/7/2024). Kesulitan itu tidak hanya berdampak bagi manusia, tetapi juga hewan ternak serta tanaman pertanian dan perkebunan warga. Arie menyebut kalau bany...