DEMOCRAZY.ID - Eks Mendikbud Muhadjir Effendy menyarankan para pimpinan perguruan tinggi swasta (PTS) untuk mencari keuntungan dengan menerapkan tarif tinggi dalam seremonial wisuda. Muhadjir menilai, orang tua mahasiswa tidak akan keberatan dan rela untuk membayar biaya yang tinggi untuk wisuda anaknya. Hal itu disampaikan Muhadjir dalam RDPU Panja Pembiayaan Pendidikan Komisi X DPR RI dengan tokoh masyarakat yang pernah menjabat sebagai Menteri Pendidikan di Gedung DPR RI, Jakarta, Selasa (2/7). Selain Muhadjir, hadir eks Mendikbud M Nuh dan M Nasir. Anies Baswedan tak hadir karena berada di luar negeri. “Wisuda itu tarik yang tinggi karena enggak ada orang akan protes walaupun mahal. Karena waktu saat gembira anaknya mau wisuda bayar berapa pun dikasih,” kata Muhadjir. “Kalau perlu biar satu truk keluarganya akan datang enggak apa-apa, tapi harus beli undangan,” sambungnya. Di sisi lain, Menko PMK ini menyarankan pimpinan PTS agar tidak menaikkan biaya-biaya pendidikan ketika sit
DEMOCRAZY.ID - Eks Mendikbud Muhadjir Effendy menyarankan para pimpinan perguruan tinggi swasta (PTS) untuk mencari keuntungan dengan menerapkan tarif tinggi dalam seremonial wisuda. Muhadjir menilai, orang tua mahasiswa tidak akan keberatan dan rela untuk membayar biaya yang tinggi untuk wisuda anaknya. Hal itu disampaikan Muhadjir dalam RDPU Panja Pembiayaan Pendidikan Komisi X DPR RI dengan tokoh masyarakat yang pernah menjabat sebagai Menteri Pendidikan di Gedung DPR RI, Jakarta, Selasa (2/7). Selain Muhadjir, hadir eks Mendikbud M Nuh dan M Nasir. Anies Baswedan tak hadir karena berada di luar negeri. “Wisuda itu tarik yang tinggi karena enggak ada orang akan protes walaupun mahal. Karena waktu saat gembira anaknya mau wisuda bayar berapa pun dikasih,” kata Muhadjir. “Kalau perlu biar satu truk keluarganya akan datang enggak apa-apa, tapi harus beli undangan,” sambungnya. Di sisi lain, Menko PMK ini menyarankan pimpinan PTS agar tidak menaikkan biaya-biaya pendidikan ketika sit