GLOBAL TRENDING

Kisah Pria Yang Tewas Dalam Penembakan Donald Trump, Lindungi Keluarga Dari Tembakan

DEMOCRAZY.ID
Juli 15, 2024
0 Komentar
Beranda
GLOBAL
TRENDING
Kisah Pria Yang Tewas Dalam Penembakan Donald Trump, Lindungi Keluarga Dari Tembakan



DEMOCRAZY.ID - Seorang pria di antara penonton tewas ketika mencoba melindungi keluarganya selama percobaan pembunuhan Donald Trump pada Sabtu (13/7/20240.


Pihak berwenang mengatakan Corey Comperatore, seorang sukarelawan pemadam kebakaran berusia 50 tahun, terjun ke arah anggota keluarga ketika tembakan terdengar.


“Corey meninggal sebagai pahlawan,” kata Gubernur Pennsylvania Josh Shapiro pada konferensi pers pada Minggu (14/7/2024).


Polisi negara bagian Pennsylvania mengatakan dua orang lainnya yang ditembak adalah David Dutch, 57 tahun, dan James Copenhaver, 74 tahun. Keduanya berada dalam kondisi stabil pada Minggu (14/7/2024).


Gubernur Pennsylvania mengatakan bahwa dia berbicara dengan istri dan dua putri Comperatore.


“Corey pergi ke gereja setiap hari Minggu. Corey mencintai komunitasnya. Terutama, Corey mencintai keluarganya,” terangnya.


Dia mengatakan bahwa Comperatore adalah pendukung setia Donald Trump dan sangat antusias untuk menghadiri kampanye terbuka pada Sabtu (13/7/2024).


“Corey adalah yang terbaik di antara kami. Semoga ingatannya menjadi berkah,” lanjutnya.


“Tadi malam sangat mengejutkan, perselisihan politik tidak akan pernah bisa diatasi melalui kekerasan,” ujarnya.


Polisi negara bagian mengatakan bahwa Comperatore tinggal di Sarver, sekitar 19 km dari lokasi unjuk rasa di Butler, di luar Pittsburgh, Pennsylvania.


Selain bekerja sebagai sukarela pemadam kebakaran, ia bekerja sebagai insinyur proyek dan perkakas di sebuah perusahaan manufaktur plastik, menurut profil media sosialnya.


“Dia orang baik,” kata tetangganya, Matt Achilles, kepada Pittsburgh Tribune-Review.


“Kami mungkin tidak sepakat dalam pandangan politik yang sama, tapi hal itu tidak menghentikan dia untuk menjadi teman dan tetangga yang baik,” lanjutnya.


“Dia menyumbangkan uang kepada kami ketika saya berada di rumah sakit dan dia selalu datang ke penjualan halaman kami. Dia selalu melambaikan tangan ketika saya melewati rumahnya,” ungkapnya.


Shapiro juga mengatakan bahwa dia telah berbicara dengan keluarga salah satu korban yang terluka, namun menolak memberikan rincian tentang percakapan tersebut.


Sebuah peluru, salah satu dari enam hingga delapan tembakan yang dilepaskan pada rapat umum tersebut, mengenai telinga Trump.


Pria bersenjata tersebut, yang oleh pihak berwenang disebut sebagai Thomas Matthew Crooks yang berusia 20 tahun, ditembak mati oleh petugas Dinas Rahasia yang bertugas melindungi mantan presiden tersebut.


Sumber: Okezone

Penulis blog