DEMOCRAZY.ID - Presiden Joko Widodo atau Jokowi mewanti-wanti amtenar kabupaten maupun kota untuk melakukan pengadaan dan jasa dari produk dalam negeri.
Kepala negara menyayangkan serapan anggaran masih banyak dibelanjakan lewat impor.
Jokowi menyampaikan ini saat menyampaikan sambutan dalam Pembukaan Rapat Kerja Nasional XVI Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (APKASI) di Jakarta Convention Center, Jakarta Pusat, Rabu, 10 Juli 2024.
Eks Wali Kota Solo itu mengatakan pemerintah mengumpulkan uang dari penerimaan negara dengan susah payah.
“Pajak, PNBP, royalti, dividen, itu serupiah, serupiah, serupiah semuanya dikumpulin Bu Menkeu. Terkumpul jadi penerimaan negara ditransfer ke daerah, dibelikan produk impor. Tapi, yang dapat manfaat negara lain. Ini perlu saya ingatkan beli produk kita sendiri,” kata Jokowi.
Gubernur Jakarta 2012-2014 mencatat serapan anggaran daerah untuk produk dalam negeri masih 41 persen.
Jokowi menginginkan pengadaan barang dan jasa itu 100 persen dari produk dalam negeri.
Dalam kesempatan yang sama, Jokowi memerintahkan kepala daerah untuk menjaga inflasi yang ada dalam tren baik.
Presiden juga meminta kepala daerah melakukan intervensi jika ada kenaikan harga di pasar.
Jokowi mengungkit pertumbuhan ekonomi RI di angka 5,11 persen di kuartal pertama tahun ini walau berbagai macam tantangan global.
Presiden juga mengatakan pemerintah bisa mengendalikan di bulan juni 2,5 persen inflasi.
“Dan kedepan tantangan tidak semakin gampang, semakin rumit dan kompleks. Kita perlu seadaptif mungkin dan terus lakukan inovasi utamanya memang di daerah,” kata Jokowi.
Sumber: Tempo