Gawat! Utang Jumbo RI Sudah Langgar Aturan 'Suci' IMF - DEMOCRAZY News
EKBIS

Gawat! Utang Jumbo RI Sudah Langgar Aturan 'Suci' IMF

DEMOCRAZY.ID
Juli 04, 2024
0 Komentar
Beranda
EKBIS
Gawat! Utang Jumbo RI Sudah Langgar Aturan 'Suci' IMF

Gawat! Utang Jumbo RI Sudah Langgar Aturan 'Suci' IMF


DEMOCRAZY.ID - Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Eko Listyanto mengatakan utang Indonesia yang mencapai Rp 8.000 triliun sudah mengkhawatirkan. 


Dia mengatakan jumlah utang itu bahkan sudah melampaui standar aman yang dibuat International Monetary Fund (IMF).


Eko menjelaskan dalam pengelolaan utang, selama ini pemerintah hanya berpatokan pada dua hal saja. 


Pertama soal aturan defisit yang tidak boleh melebihi 3% dan rasio utang terhadap PDB yang tidak boleh melebihi 60%. 


Padahal menurut dia, masih banyak indikator yang perlu diperhatikan untuk menilai keamanan level utang.


"Kalau dalam riset ekonomi banyak, misalnya saja Debt-to-Service Ratio (DSR)," kata Eko dalam diskusi Warisan Utang untuk Pemerintah Mendatang, di Jakarta, Kamis, (4/7/2024).


Eko menjelaskan DSR adalah rasio jumlah utang terhadap total pendapatan negara. Dia mengatakan rasio ini pula yang digunakan IMF dalam menilai sebuah risiko utang.


"Dan itu kalau bicara dengan harga komoditas yang sedang turun saat ini angkanya makin mengkahwatirkan," katanya.


Eko mengatakan utang Indonesia saat ini ada di kisaran Rp 8.000 triliun. Jumlah itu setara dengan 39% dari PDB. 


Namun, apabila dihitung menggunakan DSR, maka rasio utang terhadap pendapatan mencapai 300%.


"Sekarang pendapatan kita di Rp 2.700 triliun, kalau utang kita Rp 8.000 triliun, ketika dibagi akan 300%," katanya.


Sementara, kata dia, IMF menetapkan batas aman DSR adalah 150%. "Kita sudah dua kali lipat," katanya.


Eko mengatakan kondisi inilah yang membuat investor sempat gusar ketika ada isu presiden terpilih Prabowo Subianto akan menaikan rasio utang hingga 50% dari PDB. 


Seperti diketahui, isu pelebaran defisit itu sempat membuat rupiah menyentuh level Rp 16.400/US$.


"Jadi salah siapa kalau defisit diperlebar investor kabur. Ya salah kita yang tidak rasional seolah semuanya bisa dibiayai," ujarnya.


Sebelumnya, utang pemerintah kembali bertambah pada Mei 2024 menjadi sebesar Rp 8.353,02 triliun, naik 0,17% dari catatan pada bulan sebelumnya sebesar Rp 8.338,43 triliun.


Posisi utang per 31 Mei 2024 itu membuat rasio utang terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) mencapai 38,71%. Rasio utang itu naik dari catatan per 30 April 2024 yang sebesar 38,64%.


Direktur Jenderal Pembiayaan dan Pengelolaan Risiko Kementerian Keuangan Suminto mengatakan, bertambahnya utang pemerintah itu memang disebabkan desain APBN 2024 masih defisit, yakni sebesar 2,29%.


"Karena defisit 2,29% kan harus dibiayai dari pembiayaan, pembiayaan anggaran. Pembiayaan anggaran itu akan ada pembiayaan utang, ada pembiayaan non utang," ucap Suminto saat ditemui di Kompleks Parlemen, Jakarta, Selasa (2/7/2024).


Sumber: CNBC

Penulis blog