CATATAN EKBIS POLITIK

Gagal Pindah ke IKN: Joko 'Bandung Bondowoso' Widodo Nafsu Besar Tenaga Kurang!

DEMOCRAZY.ID
Juli 12, 2024
0 Komentar
Beranda
CATATAN
EKBIS
POLITIK
Gagal Pindah ke IKN: Joko 'Bandung Bondowoso' Widodo Nafsu Besar Tenaga Kurang!


Gagal Pindah ke IKN: Joko 'Bandung Bondowoso' Widodo Nafsu Besar Tenaga Kurang!


Oleh: Karyudi Sutajah Putra

Analis Politik


Presiden Joko Widodo mungkin membayangkan dirinya seperti Bandung Bondowoso yang dalam waktu semalam bisa membangun Candi Prambanan. 


Jokowi pun bertekad bisa membangun Ibu Kota Negara (IKN) baru, paling tidak infrastruktur dasarnya, hanya dalam waktu enam bulan. Setelah itu, Ibu Kota pindah dari Jakarta ke Kalimantan Timur.


Diketahui, Jokowi melakukan peletakan batu pertama atau “groundbreaking” pembangunan gedung dan kawasan kantor Otorita Ibu Kota Negara (OIKN) Nusantara di Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Rabu (17/01/2024). 


Jokowi pun merencanakan pindah kantor dari Istana Negara, Jakarta, ke IKN mulai pertengahan Juli ini.


Tapi semua itu “zonk”. Jokowi gagal pindah ke IKN. Paling tidak untuk waktu enam bulan, dari rencana semula pada pertengahan Juli ini ke pertengahan Agustus nanti. Musababnya: infrastruktur air dan listrik belum siap.


Air dan listrik adalah infrastruktur dasar, bahkan paling dasar di samping bangunan gedung.


Jokowi pun ibarat Bandung Bondowoso yang nafsunya besar tapi tenaganya kurang.


Dalam kisah legenda, Bandung Bondowoso dibantu kaum jin dalam membangun Candi Prambanan. Pembangunan Candi Prambanan itu atas permintaan Roro Jonggrang sebagai mahar jika Bandung Bondowoso hendak mempersuntingnya.


Namun, Bandung Bondowoso gagal karena kena tipu muslihat Roro Jonggrang yang memberinya tenggat waktu satu malam dalam menyelesaikan pembangunan candi.


Ceritanya, sebelum fajar tiba, Roro Jonggrang membakar jerami serta menabuh lesung dan lumpang dengan alu (antan), seolah-olah sedang menumbuk padi. 


Demi mendengar aktivitas manusia, dan ada semburat cahaya dari pembakaran jerami yang dikira sebagai fajar menyingsing, maka ayam jantan-ayam jantan pun mulai berkokok bersahutan, menandai pagi telah tiba. 


Lalu, para jin yang membantu Bandung Bondowoso pun lari tunggang-langgang karena merasa kesiangan.


Alhasil, pembangunan candi kurang sempurna, atau masih menyisakan satu patung atau arca yang belum terpasang dari seribu yang direncanakan.


Tersadar telah terkena tipu muslihat Roro Jonggrang, akhirnya Bandung Bondowoso pun mengutuk gadis jelita itu menjadi patung yang ke seribu, menggenapi 999 patung yang telah terpasang.


Sementara itu, Jokowi dalam membangun IKN dibantu oleh para menteri, terutama Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono, Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia, dan juga OIKN.


Seperti Bandung Bondowoso, apakah Jokowi juga terkena tipu muslihat oleh para pembantunya itu sehingga gagal pindah ke IKN pada medio Juli ini?


Kita tidak tahu. Yang jelas, Senin (8/7/2024) lalu di Bandara Halim Perdanakusumah, Jakarta, Jokowi justru melemparkan pertanyaan retoris soal belum siapnya infrastruktur air dan listrik di IKN.


Jokowi juga pernah menyatakan belum ada satu pun investor asing yang masuk ke IKN. Padahal sebelumnya Jokowi menyatakan banyak investor asing yang antre masuk IKN, dan investasi asing yang masuk IKN sementara sudah mencapai ratusan triliun rupiah.


Tapi itu semua lagi-lagi “zonk”. Apakah Jokowi terkena “prank” atau tipu muslihat Bahlil Lahadalia? Atau juga Jokowi terkena “prank” OIKN?


Kita tidak tahu pasti. Yang jelas, Kepala dan Wakil Kepala OIKN, yakni Bambang Susantono dan Dhony Rahajoe serentak mundur beberapa waktu lalu. 


Mungkin mereka yang seharusnya menjabat hingga 2027 merasa gagal memenuhi target dari Jokowi. “Tinggal glanggang colong playu” pun jadi pilihan.


Kini, OIKN dipimpin oleh nahkoda baru, yakni Menteri PUPR Basuki Hadimuljono dan Wakil Menteri Agraria dan Tata Ruang (ATR)/Wakil Kepala Badan Pertanahan Nasional (BPR) Raja Juli Antoni sebagal Kepala dan Wakil Kepala OIKN.


Apakah nahkoda baru OIKN itu akan berhasil memenuhi target Jokowi? Sepertinya tidak. 


Terbukti Jokowi gagal pindah ke IKN pada medio bulan ini dan baru akan pindah medio Agustus mendatang untuk memimpin upacara Detik-detik Proklamasi 17 Agustus 1945.


Alhasil, Joko “Bandung Bondowoso” Widodo, nafsu besar tenaga kurang. Nah, lho! ***

Penulis blog