Bukan Inisial T dan Pengendali, Ini Sosok Bandar Judi Paul Phua Asal Kalimantan, Sempat Ditarget FBI - DEMOCRAZY News
HUKUM KRIMINAL

Bukan Inisial T dan Pengendali, Ini Sosok Bandar Judi Paul Phua Asal Kalimantan, Sempat Ditarget FBI

DEMOCRAZY.ID
Juli 27, 2024
0 Komentar
Beranda
HUKUM
KRIMINAL
Bukan Inisial T dan Pengendali, Ini Sosok Bandar Judi Paul Phua Asal Kalimantan, Sempat Ditarget FBI



DEMOCRAZY.ID - Indonesia kini tengah heboh dengan sosok inisial T yang disebut-sebut pengendali judi online.


Terlepas dari siapa inisial T dan pengendali judi online di Indonesia, inilah sosok bandar judi Paul Phua asal Kalimantan dan sempat ditarget FBI.


Paul Phua adalah pria berkebangsaan Malaysia yang berasal dari Kalimantan.


Menurut Grid yang dilansir Surya, sosok Paul Phua sempat menjadi incaran agen FBI.


Apa pasalnya?


Ia jadi target karena dianggap membahayakan sistem keuangan Amerika Serikat. Nama Paul Phua sebenarnya tak asing di kalangan perjudian dunia.


Paul Phua juga memiliki pengaruh besar di dunia perjudian hingga menjadi buruan FBI.


Menurut Surya yang melansir Grd.ID dalam artikel "Dewa Judi Asal Kalimantan Ini Jadi Incaran FBI karena Dianggap Sebagai Ancaman Bagi Amerika Serikat", awalnya Paul Phua memiliki kehidupan yang sederhana sebelum terjun ke dunia perjudian.


Paul Phua adalah seorang pekerja konstruksi biasa. Ia mulai mengenal judi di Kuala Lumpur dalam kelompok kecil.


Namun, dari situlah Paul Phua semakin mengembangkan bisnis judinya lantaran ia sudah menikmati betapa besar keuntungan yang ia peroleh.


Paul Phua dikethaui telah membangun kerajaan judinya di berbagai negara, yakni Hong Kong, Las Vegas, London dan Melbourne.


Diduga ia telah menghasilkan keuntungan tak kurang 400 juta dollar Amerika Serikat atau sekitar Rp6 Triliun.


Macau adalah langkah awalnya menuju industri perjudian dunia. Di sana ia hanya menjadi seorang operator jamuan makan VIP.


Tahun 2006 ia mulai mencoba menjadi pemain poker. Pada tahun 2010 permainan judi mulai yang dulunya berfokus ke Las Vegas mulai berpindah ke Macau, pemain seperti Tom Dwan, Phil Ivey, Chau Giang, Patrik Antonius dan John Juanda.


Lalu pemain profesional judi lainnya mengikuti jejak mereka ke Macau pada 2011. Phua lalu mencoba peruntungannya di dunia judi pada 2012.


Dia mengikuti World Series of Poker 2012 sebesar 1.000.000 dolar AS (sekitar Rp15 miliar) Big One untuk satu acara Drop.


Di tahu inilah ia memenangkan Aspers 100 ribu pounsterling atau sekitar Rp1.9 miliar High Roller.


Phua berhasil mengalahkan Richard Yong saat di London dan memenangkan uang sebesar Rp24 miliar.


Namun sepak terjangnya di industri judi terhenti tahun 2014 saat dia masuk daftar buronan FBI.


Pada 5 Agustus 2014, dia diadili oleh Departemen Kehakiman karena ia, bersama tujuh orang lainnya, menjalankan perusahaan ilegal dalam taruhan Piala Dunia tahun 2014.


Kasus Phua dinilai lebih dari sekedar taruhan dalam pertandingan sepakbola saja.


Hal ini lantaran aktivitas Phua meningkatkan kekhawatiran pemerintah Amerika Serikat tentang peredaran uang di Las Vegas dan pengaruhnya terhadap sistem keuangan Amerika Serikat.


Namun usaha penangkapan itu nyatanya tak berjalan mulus. FBI lengah akan surat perintah yang seharusnya bisa melumpuhkan Phua.


Hasilnya dia terbukti tak bersalah. Ada juga yang mengatakan jika di balik pengadilan Phua ada campur tangan pemerintah.


Sosok Inisial T Pengendali Judi Online di Indonesia


Di Indonesia, siapa inisial T pengendali judol (judi online) akhirnya jadi polemik belaka.


Hingga kini, tak ada fakta terang benderang mengenai siapa sosok insial T pengendali judol tersebut. Berbagai pihak saling lempar pertanyaan soal bandar judi ini,


Ketua BP2MI Benny Rhamdani menyebut Mahfud MD tahu siapa inisial T. Adapun Budi Arie berkelakar menyebut Mayor Teddy.


Sementara PPATK balik bertanya ke Benny. Mereka saling lempar siapa sosok bandar judi yang disebut kebal hukum tersebut.


Sementara Jokowi dan Kapolri disebut hanya bereaksi kaget begitu tahu siapa inisial T pengendali judi onine tersebut.


Bagaimana awal mula dan fakta siapa inisial T pengendali judol di Indonesia itu terungkap?


Sosok inisial T yang disebut sebagai pengendali judi online di Indonesia pertama kali diungkap Benny Rhamdani.


Benny Rhamdani adalah Kepala Kepala Badan Perlindungan Pekerjan Migran Indonesia (BP2MI) yang membongkar siapa inisial T pengendali judol hingga buat Jokowi dan Kapolri kaget.


Menurut Benny Rhamdani, siapa inisial T pengendali judol masih terkait dengan pihak yang carter pesawat guna berangkatkan anak muda kerja di Kamboja. Pesawat itu pernah dicegat di Medan.


BP2MI, tambah Benny pernah menemukan pesawat yang sengaja dicarter memberangkatkan anak anak muda untuk bekerja dalam bisnis judi online di Kamboja.


"Ini bisnis besar. BP2MI pernah menyetop di Medan ini tiga pesawat yang digunakan untuk mencarter keberangkatan ke Kamboja. Dan sebetulnya kita sudah tahu kok. Siapa otak dan aktor bisnis judi online di Kamboja dan siapa otak dan aktor scaming online di Kamboja. Inisialnya sudah kita berikan kepada presiden langsung saat saya rapat terbatas," paparnya.


Benny mengaku telah menyebut insial T tersebut dalam Rapat Terbatas (Ratas) di Istana Negara.


Ia bahkan menyebut presiden dan kapolri kaget usai diberitahu sosok inisial T yang berada di balik bisnis judi online di Indonesia.


Benny menyebut T tidak bisa disentuh karena memiliki peran krusial di negara. Bahkan, kata Benny, Presiden Jokowi, Polri, dan TNI kaget setelah diberi nama secara lengkap.


 "Saya cukup menyebut inisialnya T, warga negara Indonesia," kata Kepala BP2MI, Benny Rhamdani dalam sambutannya pada Pengukuhan dan Pembekalan Komunitas Relawan Pekerja Migran Indonesia (KAWAN PMI) di Kota Medan, Selasa (23/7/2024)


Benny bilang sosok inisial T ini terungkap setelah BP2MI melakukan penelusuran praktik judi online yang dikendalikan dari Kamboja dan melibatkan warga negara Indonesia.


"Saya menyatakan kepada Presiden, Panglima TNI dan Kapolri sebetulnya sangat mudah untuk menangkap siapa aktor di balik bisnis judi online di Kamboja dan siapa aktor di balik scaming online," jelasnya.


Benny menyebutkan sosok inisial T ini tak pernah tersentuh oleh hukum di Indonesia.


Oleh karena itu, dia meminta agar aparat penegak hukum mengambil tindakan tegas dengan menyeret aktor dari judi online tersebut.


"Presiden kaget, kapolri kaget, agak cukup heboh. Orang ini adalah orang selama Republik ini berdiri, tidak bisa disentuh oleh hukum. Mohon maaf, dengan segala hormat, saatnya negara mengambil tindakan tegas tidak hanya menyeret para calo, kaki tangan, tapi hukum harus mampu menyentuh para bandar, tekong," tegasnya.


Menurut Benny jika penegakan hukum hanya menyasar para calo dan kaki tangan, maka masalah judi online di Indonesia tak akan pernah bisa diberantas. Oleh karena itu, penegakan hukum tak boleh pandang bulu.


"BP2MI perang melawan sindikat ini. Kalau penegakan hukum hanya untuk menangkap memenjarakan calo dan kaki tangan, ini tak akan pernah selesai. Tapi bagaimana bandar tekong aktor utama ini yang harus dipenjarakan. Mereka yang selama ini mengambil keuntungan dan pesta pora dari bisnis ini," katanya.


Benny mengatakan sosok berinisial T tersebut juga sudah dikenal secara umum.


Ia bahkan menyebut sosok tersebut sampai saat ini tidak pernah bisa diproses hukum oleh pemerintah.


"Orang ini adalah orang yang selama Republik ini berdiri mungkin tidak bisa disentuh oleh hukum," jelasnya.


Oleh sebab itu, Benny menilai sudah saatnya pemerintah mengambil tindakan tegas dengan menangkap para bandar serta dalang dibalik penempatan ilegal dan judi online.


"Saatnya negara mengambil tindakan tegas, tidak hanya menyeret para calo, kaki tangan tapi mampu hukum menyentuh para bandar para tekong," tegasnya.


"Mereka yang kita kategorikan sebagai penjahat. Penjual anak bangsa yang mengambil keuntungan dan pestapora dari bisnis haram perdagangan manusia," imbuhnya.


Benny Lempar ke Mahfud MD


Selain itu, dalam paparannya, Benny Rhamdani bak melempar informasi siapa insial T pengendali judol tersebut ke Mahfud MD.


Saat inisial T disebut Benny, Mahfud MD masih menjabat sebagai Menko Polhukkam,


"Boleh ditanya kepada Menko saat itu Pak Mahfud MD. Presiden kaget, Pak Kapolri kaget, agak cukup heboh rapat terbatas saat itu," ujarnya dikutip dari Tribunnews.


Budi Arie Berkelakar Sebut Nama Mayor Teddy


Sosok inisial T pengendali judi online di Indonesia pun jadi perbincangan. Inisal T sempat viral jadi trending topic di media sosial X.


Menteri Komunikasi dan Informatika, Budi Arie Setiadi ogah menebak siapa inisial T pengendali judi online di Indonesia.


Sambil berkelakar menjawab siapa inisial T pengendali judi online, Menkominfo Budi Arie menyebut nama Mayor Teddy.


Budi pun mengaku belum mengetahui sosok T yang dimaksud sebagai bos besar judi online ini.


"Kalau tanya inisial-inisial, tanya yang buat inisial jangan tanya kita, emang tebak-tebakan buah manggis?," tanya Budi dalam Konferensi Pers Penanganan Judol di Kantornya, Kamis (25/7).


"T itu kan banyak. Masa Mayor Teddy," ujarnya dikutip dari Kontan.


Budi Arie mengarahkan lagi informasi siapa insial T ini ke Benny sebagai orang yang pertama kali mengucakpannya.


PPATK Balik ke Benny Juga


Terbaru, Pusat Penelusuran dan Analisit Transaksi Keuangan Indonesia turut menanggapi soal inisial T.


Kepala PPATK, Ivan Yustiavandana menuturkan bahwa siapa saja bisa menjadi sosok yang dianggap sebagai pengendali bisnis judi online di Tanah Air.


Dia lantas menuturkan pihaknya telah mengetahui adanya 2.000 rekening yang menjadi penampung uang dari bisnis judi online.


Dari ribuan rekening tersebut, Ivan memastikan ada sosok berinisial T tersebut.


"PPATK sekarang melakukan kajian terkait pembuka data, 2.000 diantaranya kami duga sebagai pengepul di ujung sana. Inisial-inisial banyak sekali, luar biasa banyak."


"Kalau inisial apapun inisialnya dari 2 juta nama juga sebut saja satu huruf di antara 28 huruf yang ada," ujarnya dalam konferensi pers di Geung KPAI, Jakarta Pusat, Jumat (26/7/2024) dikutip dari Kompas.com.


Terkait sosok T yang disebut kebal hukum, Ivan menegaskan pihaknya tak takut.


Dia pun meminta kepada Benny apakah sosok T yang disebutnya itu memiliki rekam jejak pidana.


Ivan juga mengungkapkan bahwa tugas PPATK adalah menyampaikan analisis transaksi keuangan kepada pihak terkait seperti Bareskrim Polri.


"Jadi kita tidak bisa mengatakan orang kebal hukum atau tidak dalam konteksi ini. Jadi tanyakan saja ke Pak Benny, apakah yang bersangkutan sudah pernah kena pidana atau seperti apa, kami nggak tahu."


"Dalam konteks PPATK, tugas Satgas adalah menyampaikan hasil analissi kepada teman-teman penyidik, rapat terakhir sudah clear ditangani benar-benar sama Bareskrim," pungkasnya. 


Sumber: Tribun

Penulis blog