EKBIS POLITIK

Alamak! Bahlil Akui Bangun Kawasan Industri Batang 'Ratusan Triliun' Tanpa Masterplan: Kita Pakai Intuisi

DEMOCRAZY.ID
Juli 29, 2024
0 Komentar
Beranda
EKBIS
POLITIK
Alamak! Bahlil Akui Bangun Kawasan Industri Batang 'Ratusan Triliun' Tanpa Masterplan: Kita Pakai Intuisi



DEMOCRAZY.ID - Menteri Investasi/Kepala Badan Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia mengungkapkan, Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB) di Kabupaten Batang, Provinsi Jawa Tengah dibangun tanpa menggunakan rencana induk pembangunan alias master plan).


Bahlil menjelaskan, semula pembangunan industri terpadu itu merupakan permintaan Presiden Jokowi untuk menampung sejumlah industri yang hengkang dari China.


Sebab, saat itu, industri-industri tersebut belum ada satu pun yang masuk ke Indonesia.


"Alhamdulillah bapak Presiden sekarang kemudian kita putuskan bikin di sini dengan berbagai macam dinamika. Saya ingat juga Pak ini kawasan industri satu-satunya yang tidak punya master plan di awal Pak. Ini cuma keberanian saja ini. Jadi jujur (pembagunan) 450 hektar tahap pertama Pak master plan-nya kita pakai intuisi," ujar Bahlil saat peresmian KITB sebagaimana dilansir YouTube Sekretariat Presiden, Jumat (26/7/2024).


Meski demikian, ia mengeklaim pembangunan yang berdasarkan intuisi itu mampu berjalan dengan baik.


Sehingga, hasilnya bisa dilihat pada Jumat ini KITB diresmikan oleh Presiden Jokowi.


"Jadi tidak semua yang dirumuskan bagus-bagus oleh konsultan asing itu juga hasilnya bagus Pak. Buktinya ada yang pakai intuisi juga alhamdulillah hasilnya seperti kita lihat seperti hari ini," katanya.


Bahlil menjelaskan, proses persiapan pembangunan KITB dimulai pada 2019 dengan terlebih dulu mencari lokasi untuk mendirikan industri terpadu.


Awalnya industri terpadu akan dibangun di Brebes. Namun rencana itu urung dilakukan karena lokasi di Brebes merupakan bekas tambak udang sehingga disebutnya kurang ideal untuk membangun pusat industri.


"Waktu itu kita dapat di Brebes, di Brebes Pertamanya Pak Menteri Perindustrian, bukan di Batang. Tapi setelah kita cek Pak, Brebes itu 2,5 meter ebih rendah dari permukaan jalan dan itu eks tambak udang dan itu kedalamannya 3 meter," jelas Bahlil.


"Jadi kalau kita reklamasi itu sampai periodisasi selesai pun kita belum selesai reklamasi. Karena apa namanya nyarinya kurang lebih sekitar 35 kilometer dan saya sendiri turun jalan kaki naik motor," ungkapnya.


Kemudian, lanjut Bahlil, Presiden Jokowi memerintahkan untuk mencari alternatif lokasi lain dan ditemukanlah lokasi di Batang.


Dulunya, lokasi yang saat ini dijadikan KITB merupakan area perkebunan tebu dan karet. Setelah lokasi ditemukan, pembangunan dimulai pada 2020.


Bahlil juga mengungkapkan, engatakan, KITB diharapkan bisa menampung 250 ribu tenaga kerja dalam waktu 10 tahun hingga proses pembangunan industri di area itu tuntas seluruhnya.


Menurut Bahlil, saat ini sudah ada 18 perusahaan yang masuk di KITB.


Ia menambahkan, di KITB nantinya juga akan dilakukan pembangunan industri katoda yang merupakan bagian ekosistem baterai mobil listrik dari KG Group.


Rencananya pabrik katoda akan mulai dibangun pada September mendatang.


"Jadi kalau untuk baterai cell LG itu procusor smelther-nya itu ada di Maluku Utara, katoda nya ada di Batang, kemudian baterai cell-nya ada di Karawang. Jadi jangan semua di Maluku, nanti pemerataan tidak pas," tutur Bahlil.


Sumber: Kompas

Penulis blog