EKBIS POLITIK

TKN: Prabowo Akan 'Genjot' Pendapatan Negara Untuk Biayai Janji Kampanye, dari Makan Gratis hingga IKN

DEMOCRAZY.ID
Juni 08, 2024
0 Komentar
Beranda
EKBIS
POLITIK
TKN: Prabowo Akan 'Genjot' Pendapatan Negara Untuk Biayai Janji Kampanye, dari Makan Gratis hingga IKN

TKN: Prabowo Akan 'Genjot' Pendapatan Negara Untuk Biayai Janji Kampanye, dari Makan Gratis hingga IKN


DEMOCRAZY.ID - Presiden terpilih Prabowo Subianto disebut akan menggenjot pendapatan negara untuk membiayai program dan janji kampanye ketika resmi dilantik pada Oktober mendatang.


Beberapa janji pasangan nomor urut 2 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka pada Pilpres 2024 itu meliputi makan siang gratis, swasembada pangan dan energi, hilirisasi, peningkatan rumah sakit berkualitas, dan sebagainya. 


Anggota Dewan Pakar Tim Kampanye Nasional atau TKN Prabowo-Gibran, Drajad Wibowo, mengatakan seluruh program dan janji politik jagoannya itu akan dijalankan dengan dukungan APBN secara optimal sekaligus pembiayaan investasi swasta. Namun, Drajad menyebut seluruh pembiayaan itu bermuara pada pendapatan negara. 


“Pendapatan negara itu wajib digenjot secara signifikan,” kata Drajad saat dihubungi pada Jumat, 7 Juni 2024. 


Dari seluruh program Prabowo, Drajad menyebut program makan siang gratis menjadi ikon dari Menteri Pertahanan itu. Oleh karena itu, ia tak heran apabila program ini menjadi perhatian besar. 


Tak kalah mencuri perhatian orang ramai, janji Prabowo untuk melanjutkan proyek Ibu Kota Negara atau IKN Nusantara warisan Presiden Joko Widodo atau Jokowi turut menjadi sorotan. 


Alasannya, program makan siang gratis dan IKN bakal menggunakan anggaran jumbo. 


Namun, Drajad mengklaim proyek IKN dan makan siang gratis bukanlah dua program yang berkompetisi.  


“Dua-duanya akan dijalankan,” kata dia. 


Jumlah anggaran APBN untuk IKN terus meningkat tiap tahun. Pada 2022, anggaran untuk IKN ditetapkan sebesar Rp 5,5 triliun, tahun berikutnya sebesar 27,0 triliun. 


Pada 2024, pemerintah menetapkan porsi APBN untuk IKN sebesar Rp 39,8 triliun. 


Hingga saat ini, total penggunaan anggaran IKN sejak 2022 sudah sebesar Rp 72,3 triliun. Total dana yang dibutuhkan untuk pembangunan IKN sekitar Rp 466 triliun.


Dilansir dari Koran Tempo rencananya program makan siang dan minum susu gratis menelan kurang lebih Rp 450 triliun per tahun yang alokasinya 2024-2025 dari dana APBN 2025. Pelaksanaan program ini akan dilakukan secara bertahap. 


Menurut tim TKN Prabowo-Gibran diperkirakan pada awal tahun realisasi dari program ini membutuhkan total dana sekitar Rp. 120 triliun.


APBN akan digunakan sekitar 50-60 persen dari total anggaran atau sekitar 50-60 triliun. Artinya program makan siang ini menguras sekitar 2,4 persen APBN pemerintah pusat.


Prabowo ubah makan siang jadi sarapan gratis


Prabowo Subianto mengubah konsep program makan siang gratis yang diusungnya ketika kampanye pemilihan umum atau Pemilu 2024 lalu menjadi makan bergizi gratis. 


Prabowo berencana menyediakan sarapan bergizi seimbang bagi siswa sekolah yang membutuhkan. 


Alih fokus program unggulan pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka itu telah dibahas bersama Badan Perencanaan Pembangunan Nasional atau Bappenas. 


“Perubahan waktu itu lebih tepat, yakni sarapan menjelang proses kegiatan pembelajaran,” kata Deputi Bidang Pembangunan Manusia, Masyarakat, dan Kebudayaan Bappenas, Amich Alhumami, seperti dikutip Koran Tempo edisi Jumat, 31 Mei 2024. 


Perubahan skema dari makan siang menjadi sarapan ini menyedot perhatian para pakar gizi. Guru Besar bidang pangan dan gizi Institut Pertanian Bogor, Ali Khomsan, mengatakan kontribusi gizi dari makan pagi ini sekitar 25 persen. Sementara itu, kontribusi untuk makan siang ditaksir sekitar 35 persen. 


Dia menyebut program ini akan berhasil dengan catatan saat pelaksanaannya tergantung pada kesiapan penyediaan makanan. Makan siang gratis disebut lebih memiliki keleluasaan penyajian daripada sarapan. 


Namun, Ali mengatakan konsep apa pun yang terpilih, makan gratis harus disajikan dengan nilai gizi seimbang yang akan terlihat dari aneka menu yang tersaji. 


Sementara itu, ahli gizi dari Universitas Gadjah Mada, Toto Sudargo, mengatakan sarapan sama baiknya dengan makan siang karena dapat memenuhi sepertiga kebutuhan gizi anak. 


Syaratnya, menu yang tersaji dalam piring anak-anak itu harus seimbang, seperti jumlah karbohidrat, protein, vitamin, dan mineral. 


“Pengemasan sarapan gratis harus menarik supaya diminati anak-anak dan dihabiskan,” kata Toto. 


Hingga kini pemerintah Presiden Joko Widodo atau presiden terpilih Prabowo belum menetapkan lembaga yang akan bertugas mengeksekusi program makan bergizi gratis ini. 


Bappenas diperkirakan akan menjadi lembaga yang menjalankan program ini sudah mendapat informasi soal pelaksanaannya.


Anggota Dewan Pakar TKN Prabowo-Gibran, Drajad Wibowo, mengatakan alasan jagoannya di Pemilu 2024 itu mengubah konsep ini karena disesuaikan dengan jadwal pembelajaran anak. Langkah ini disebut lebih fleksibel daripada makan siang. 


“Sarapan gratis lebih fleksibel waktunya serta bisa disesuaikan dengan jadwal pembelajaran setempat,” kata Drajad. 


Kegiatan belajar siswa sekolah dasar atau SD yang menjadi target utama program ini umumnya selesai pukul 11.00-12.00 menjadi pertimbangan lain. 


Selain itu, mengubah makan siang menjadi sarapan gratis disebut akan berpengaruh signifikan terhadap anggaran. 


Anggota Dewan Pakar TKN Prabowo-Gibran, Budiman Sudjatmiko kepada beberapa media di Magelang, Jawa Tengah, Jumat pekan lalu mengatakan perubahan waktu ini bisa menghemat bujet hingga separuhnya. 


Awalnya, TKN Prabowo-Gibran memperkirakan kebutuhan anggaran makan siang gratis sebesar Rp 450 triliun per tahun dengan asumsi harga satu porsi makanan Rp 15 ribu. 


Selain mengalihkan program menjadi sarapan gratis, Prabowo berjanji akan mengutamakan sumber pangan lokal untuk memberdayakan warga setempat sekaligus menekan biaya.


Sumber: Tempo

Penulis blog