POLITIK

Tim Mahasiswa UGM Teliti Wacana Pemilu Hijau di Indonesia, Apa Itu?

DEMOCRAZY.ID
Juni 26, 2024
0 Komentar
Beranda
POLITIK
Tim Mahasiswa UGM Teliti Wacana Pemilu Hijau di Indonesia, Apa Itu?

Tim Mahasiswa UGM Teliti Wacana Pemilu Hijau di Indonesia, Apa Itu?


DEMOCRAZY.ID - Tim mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Fisipol) Universitas Gadjah Mada atau UGM meneliti wacana penerapan green election (pemilu hijau) di Indonesia.


"Riset green election ini kami lakukan untuk melihat sebenarnya bagaimana pengaruh wacana terhadap perilaku memilih masyarakat perkotaan," kata inisiator penelitian, Lutviana Herawati, dalam keterangannya di Yogyakarta, Selasa, 25 Juni 2024.


Lutviana mengatakan penelitian itu melibatkan berbagai pihak, di antaranya instansi pemerintahan, praktisi, lembaga swadaya masyarakat, serta masyarakat perkotaan sebagai subjek utama penelitian.


Menurut dia, proses Pemilu 2024 yang telah berlangsung beberapa waktu lalu menjadi salah satu latar belakang riset, terutama pada masifnya pemberitaan berkaitan dengan alat peraga kampanye (APK) seperti baliho dan poster pasangan calon yang dipajang di sembarangan tempat.


Pemasangan baliho dan poster tersebut, kata dia, sangat mengurangi keindahan kota. 


Bahkan pemasangannya yang tidak beraturan telah mencederai masyarakat dan menimbulkan sampah yang merugikan lingkungan.


"Kami merasa proses kampanye pemilu kemarin belum cukup baik lantaran masih saja membahayakan masyarakat dan justru mencemari lingkungan," ujar Lutviana yang juga mahasiswi Program Studi Politik dan Pemerintahan Fisipol UGM itu.


Karena itu, tim peneliti mahasiswa UGM menawarkan topik pemilu hijau sebagai topik baru dalam kancah perpolitikan di Indonesia. 


Penelitian yang berkaitan dengan wacana tersebut, kata dia, sejauh ini belum banyak ditemui, bahkan dalam pandangan mereka belum ditemui di Indonesia.


Lutviana dalam penelitiannya dibantu sejumlah peneliti yang juga berasal dari Fisipol UGM, yaitu Farida Ratnawati, Difa Mardi, Krisnanda Kogoya, dan Dian Arsyka, mahasiswi dari Departemen Geografi Lingkungan Fakultas Geografi UGM.


Difa, anggota tim peneliti, menuturkan riset berfokus pada bagaimana sebuah wacana mempengaruhi perilaku memilih masyarakat perkotaan. Hal ini telah mereka lakukan di dua kota, yakni Yogyakarta dan Jakarta.


Menurut Difa, dua kota tersebut merepresentasikan masyarakat perkotaan untuk pengambilan data riset, termasuk di dalamnya pengambilan data secara survei maupun wawancara mendalam dengan pihak terkait.


Dia mengatakan, dari sebuah wawancara dengan anggota Komisi Pemilihan Umum Daerah Istimewa Yogyakarta Sri Surani, ditegaskan bahwa implementasi praktik ramah lingkungan, antara lain, diwujudkan melalui digitalisasi.


Difa berharap penelitian itu akan terus berlanjut dan mencoba mengikutsertakannya pada Kompetisi Riset Pekan Kreativitas Mahasiswa (PKM) Bidang Riset Sosial Humaniora yang diselenggarakan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek).


"Dengan adanya riset tersebut, dapat menambah pengetahuan khalayak luas mengenai isu lingkungan yang ternyata dapat berkorelasi dengan beragam aspek, termasuk politik," ujar dia.


Sumber: Tempo

Penulis blog