AGAMA ISLAMI

Ternyata Begini Hukum Mencari Tahu Khodam Dalam Islam, Bolehkah Menurut Ulama?

DEMOCRAZY.ID
Juni 25, 2024
0 Komentar
Beranda
AGAMA
ISLAMI
Ternyata Begini Hukum Mencari Tahu Khodam Dalam Islam, Bolehkah Menurut Ulama?

Ternyata Begini Hukum Mencari Tahu Khodam Dalam Islam, Bolehkah Menurut Ulama?


DEMOCRAZY.ID - Akhir-akhir ini media sosial tengah ramai tren untuk cek khodam melalui sebuah aplikasi. 


Dengan menginput nama diri sendiri, nantikan akan menampilkan khodam atau makhluk yang dipercaya menjadi pendamping setiap orang.


Namun, hal ini menjadi perbincangan bagi warganet. Sebagian warganet merasa kontra karena dikhawatirkan melakukan cek khodam ini menjadi sesuatu yang syirik atau menyekutukan Allah. Lantas sebenarnya adakah khodam dalam ajaran Islam?


Mengutip Bincang Syariah, dalam Islam sendiri khodam berasal kata kata dari khodama-yakhdumu-khodim yang memiliki arti pembantu. 


Berdasarkan kepercayaan, khodam diyakini hidup berdampingan dan kadang-kadang menyatu dalam kehidupan sehari-hari dengan manusia.


Namun, dalam buku “Menguak Dunia Jin dan Khodam” disebutkan bahwa khodam itu bisa didapatkan dari bangsa malaikat dan jin. 


Sebagian masyarakat Jawa percaya khodam menjadi pelindung seseorang dari berbagai hal buruk.


Bahkan, ada kepercayaan khodam akan menemani aktivitas sehari-hari serta menjadi sarana komunikasi dengan hal-hal gaib.


Meski demikian, tidak semua khodam baik. Dikatakan, ada khodam yang justru membuat seseorang melakukan berbagai perbuatan buruk yang dilarang oleh Allah SWT. Hal ini dijelaskan dalam Q.S Al-Jin ayat 6.


“Dan bahwasanya ada beberapa orang laki-laki di antara manusia meminta perlindungan kepada beberapa laki-laki di antara jin, maka jin-jin itu menambah bagi mereka dosa dan kesalahan” (QS. Al Jin: 6)


Terkait khodam ini juga sempat dijelaskan Buya Yahya dalam kanal Youtubenya. Dalam penjelasannya, sosok yang menjaga dalam ajaran Islam itu biasanya disebut jin atau qarin. 


Itu merupakan makhluk gaib yang ada pada diri seseorang. Hanya saja, bagi umat Muslim dianjurkan untuk tidak mencari tahu keberadaannya.


“Ada di dalam hadis Nabi setiap dari kita ada qarin atau jin yang menyertai kita. Dan Nabi pun ada qarin, kalau nabi itu terjaga. Itupun kita harus beriman kepada yang gaib kata Nabi, tapi tidak usah dicari atau pusing , dia punya alam berbeda,” ujar Buya Yahya.


Sementara untuk khodam sendiri biasanya lebih mengarah pada makhluk yang diperdaya untuk kepentingan seseorang. Hal ini yang tidak dianjurkan dalam Islam karena sama saja bersifat syirik.


“Kalau khodam itu orang yang memperdayakan untuk kepentingannya dan itu tidak ada baiknya orang seperti itu,” jelasnya.


Sumber: Suara

Penulis blog