Soroti Pembangunan IKN Nusantara Karena Terburu-Buru, Mantan Duta Indonesia Untuk Amerika: Jakarta Tidak Akan Tenggelam - DEMOCRAZY News
POLITIK

Soroti Pembangunan IKN Nusantara Karena Terburu-Buru, Mantan Duta Indonesia Untuk Amerika: Jakarta Tidak Akan Tenggelam

DEMOCRAZY.ID
Juni 30, 2024
0 Komentar
Beranda
POLITIK
Soroti Pembangunan IKN Nusantara Karena Terburu-Buru, Mantan Duta Indonesia Untuk Amerika: Jakarta Tidak Akan Tenggelam

Soroti Pembangunan IKN Nusantara Karena Terburu-Buru, Mantan Duta Indonesia Untuk Amerika: Jakarta Tidak Akan Tenggelam


DEMOCRAZY.ID - Mantan Duta Indonesia untuk Amerika Dino Patti Djalal memberikan tanggapan soal pembangunan IKN Nusantara.


Ia memberikan tanggapan mengenai pembangunan IKN Nusantara yang terburu- buru untuk diselesaikan sebelum upacara HUT ke 79 RI di Kalimantan.


Dino mengkritik sebaiknya pembangunan IKN Nusantara tidak tergesa-gesa jika ingin sukses.


Menurutnya tidak perlu ambisi ingin segera diselesaikan meskipun sebelum upacara pada 17 Agustus 2024 mendatang.


"Presiden Indonesia berikutnya memiliki mandat politik sendiri dari rakyat Indonesia melalui proses pemilu yang sah," katanya dilansir AyoBandung melalui YouTube Info Ciledug pada Minggu, 30 Juni 2024.


Dino berpandangan bahwa jika presiden selanjutnya merasa bahwa ekosistem IKN masih terlalu minim sehingga bisa mengganggu kinerja pemerintahan jangan terlalu terburu-buru untuk segera dituntaskan.


Apalagi, menurut dia, jika DPR masih tidak memiliki pindah ke IKN, biarlah presiden berikutnya yang menentukan kapan waktu yang tepat untuk pindah.


Menurut, pemerintah nantinya bisa merancang bagaimana akan pindah dari Jakarta ke IKN sesuai pertimbangannya yang matang dan kondisi yang berlaku.


"Tidak perlu terburu-buru (pindah), karena Jakarta juga tidak akan tenggelam dalam 20-30 tahun ke depan," tambahnya.


Sementara itu, ia juga menyinggung bangsa Indonesia tidak perlu bergantung pada Internasional.


Ia memberikan contoh bahwa Myanmar tidak meminta bantuan internasional saat membangun ibu kota barunya di Naypyidaw.


"Hal yang sama juga terjadi di Kazakhstan saat mereka membangun ibu kota baru di Astana, serta Pakistan saat memindahkan ibu kotanya ke Islamabad. Ini berlaku baik untuk negara maju maupun berkembang," jelasnya.


Ia menambahkan bahwa semua negara tersebut menganggap pembangunan ibu kota mereka sebagai urusan dalam negeri, menyangkut kedaulatan, bahkan martabat dan harga diri bangsa.


"Saya juga berpendapat bahwa kita tidak perlu menjadikan Ibu Kota Negara (IKN) sebagai kota pariwisata atau pusat keuangan, karena itu bukan hal yang mudah dicapai," lanjutnya.


Ia menekankan bahwa Jakarta, yang sudah berusia ratusan tahun, hingga kini belum bisa dikategorikan sebagai tujuan pariwisata internasional.


"Itu lebih menjadi predikat bagi Bali dan Yogyakarta. Canberra, Brasilia, Sejong City, dan Putrajaya juga bukan kota pariwisata atau pusat keuangan; mereka murni berfungsi sebagai pusat pemerintahan," kuncinya.


Sebagai informasi, PresidenJokowi menargetkan pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) segera rampung.


Jokowi menargetkan pembangunan IKN bisa digunakan upacara dalam penyambutan HUT ke 79 RI di Kalimantan Timur.


Hingga saat ini proses pembangunan IKN Nusantara sedang berlangsung dan telah mencapai 80 persen lebih.


Sumber: AyoBandung

Penulis blog