EKBIS POLITIK

Simon Aloysius Mantiri dan Eks Kapolda Jateng Condro Kirono Komisaris di Pertamina, Keduanya Alumnus TKN Prabowo-Gibran

DEMOCRAZY.ID
Juni 12, 2024
0 Komentar
Beranda
EKBIS
POLITIK
Simon Aloysius Mantiri dan Eks Kapolda Jateng Condro Kirono Komisaris di Pertamina, Keduanya Alumnus TKN Prabowo-Gibran

Simon Aloysius Mantiri dan Eks Kapolda Jateng Condro Kirono Komisaris di Pertamina, Keduanya Alumnus TKN Prabowo-Gibran


DEMOCRAZY.ID - PT Pertamina (Persero) telah menunjuk Simon Aloysius Mantiri untuk mengisi kekosongan jabatan Komisaris Utama Pertamina yang sebelumnya ditinggalkan Basuki Tjahaja Purnama (BTP) alias Ahok. 


Penunjukkan ini diputuskan pada Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Tahun Buku Pertamina 2023 pada Senin, 10 Juni 2024.


Simon Aloysius Mantiri merupakan orang dekat Prabowo Subianto. Dirinya punya peranan penting dalam kemenangan Prabowo di Pilpres 2024 lalu. 


Simon tercatat pernah menjabat sebagai Wakil Bendahara Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-GibranPrabowo-Gibranbersama Pandu Patria Sjahrir dan 15 orang lainnya di bawah pimpinan Thomas A. Muliatna Djiwandono. 


Dia juga aktif mengkampanyekan Prabowo-Gibran di Sulawesi Utara bersama istrinya, Priscilia Waworuntu.


PT Pertamina (Persero) pun telah menunjuk Condro Kirono sebagai Komisaris Independen Pertamina. Penunjukkan ini diputuskan pada Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Tahun Buku Pertamina 2023 pada Senin, 10 Juni 2024.


“Mengangkat Condro Kirono sebagai komisaris independen Pertamina,” bunyi keterangan dalam rilis yang diunggah pada laman resmi Pertamina, Senin.


Vice President Corporate Communication Pertamina, Fadjar Djoko Santoso mengatakan dengan dilantiknya Dewan Komisaris ini akan semakin memperkuat Pertamina untuk mewujudkan amanah pemegang saham menjadi perusahaan energi yang melayani masyarakat, bangsa dan negara.


Profil Condro Kirono


Melansir dari laman resmi Asabri, Condro merupakan pria kelahiran Solo, 12 Desember 1961. Condro adalah lulusan Akademi Kepolisian tahun 1984. Ia telah mengenyam Pendidikan di PTIK, SESPIM, SESPATI, di Polri dan Lemhanas.


Setelah lulus dari akademi, Condro bertugas di fungsi teknis divisi lalu lintas atau lantas. Dia bahkan pernah menduduki berbagai posisi strategis. Pada 2002, Condro dipercaya menjadi Kapolresta Tegal, Jawa Tengah. 


Setahun berselang, dia menjabat sebagai Wadirlantas Polda Sumatera Utara. Dia juga ditunjuk menjadi Kapoltabes Yogyakarta pada 2004.


Dua tahun bertugas sebagai Kapoltabes, Condro dipromosikan menjadi Direktur lalu lintas atau Dirlantas. 


Dia menduduki jabatan ini di sejumlah wilayah, seperti Polda Kalimantan Selatan (2006), Polda Jawa Timur (2007), dan Polda Metro Jaya (2008).


Pada 2010, Condro ditugaskan sebagai Karobinops Sops Polri. Dia kemudian diangkat menjadi Kapolda Riau pada 2013. Setahun menjabat, dia kemudian mengisi posisi Kakorlantas Polri.


Saat menjabat sebagai Kakorlantas Polri, Condro tercatat pernah memeriksa seorang polisi yang menerima "salam tempel" di Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta. Pemberian duit kepada polisi ini terekam dalam sebuah video yang diunggah di YouTube.


"Kami sudah melakukan penertiban. Kalau masih ada oknum yang menerima, akan kami berikan sanksi," kata Condro Kirono setelah meresmikan pelayanan perpanjangan surat izin mengemudi terintegrasi di Yogyakarta, Jumat, 6 Februari 2015. 


Polisi yang menerima duit tersebut, kata Condro, dapat dijatuhi sanksi disiplin, sanksi kode etik, atau sanksi lain.


Setelah menjadi Kakorlantas Polri, Condro Kirono kembali menjadi Kapolda pada 2016, kali ini di Jawa Tengah. 


Saat menjadi Kapolda, Condro pernah memecat seorang anak buahnya karena merupakan seorang homoseksual. Surat Keputusan pemecatan dari Condro pun terbit pada 27 Desember 2018.


Saat itu, polisi berpangkat brigadir tersebut dianggap melanggar Pasal 7 ayat 1 huruf b Pasal 11 huruf c, Peraturan Kapolri Nomor 14 Tahun 2011 tentang Kode Etik Profesi Polri. 


Keputusan ini pun digugat balik oleh polisi berpangkat brigadir tersebut ke Pengadilan Tata Usaha Negeri Semarang dengan alasan ketentuan ini mengatur soal norma susila, bukan orientasi seksual.


Masih sebagai Kapolda Jateng, Condro Kirono juga pernah menyatakan pihaknya bakal bertanggung jawab atas insiden kekerasan terhadap wartawan di Banyumas, Jawa Tengah. 


Ia juga menyampaikan permohonan maaf atas aksi kekerasan anggotanya saat mengantisipasi unjuk rasa penolakan terhadap pembangunan pembangkit listrik tenaga panas bumi di Baturraden, Jawa Tengah.


“Kami atas nama Kapolda Jawa tengah dan Kepolisian RI menyampaikan permohonan maaf atas kejadian tadi malam yang mengakibatkan luka-luka dari massa dan media. "Tentu kami akan bertanggung jawab.” kata Condro di Akademi Kepolisian, Semarang, Jawa Tengah, Selasa, 10 Oktober 2017.


Usai menjadi Kapolda Jateng, Condro kemudian menjabat sebagai Kepala Kebijakan Utama Badan Pemeliharaan Keamanan atau Kabaharkam Polri pada 2019. 


Menuju akhir masa pensiunnya di Polri, Condro sempat menjabat sebagai Analis Kebijakan Utama Badan Pemeliharaan Keamanan atau Baharkam Polri.


Pada Pemilihan Presiden atau Pilpres 2024, Condro Kirono menjadi salah satu Wakil Ketua TKN Prabowo-Gibran. 


Dia menduduki jabatan itu bersama beberapa purnawirawan, seperti Komjen Pol Ari Dono Sukmanto dan Letjen TNI Lodewijk F Paulus.


Sebelum menjadi Komisaris Independen Pertamina 2024, Condro Kirono telah berpengalaman mengemban posisi sebagai komisaris. 


Dia pernah dipercaya menjadi Komisaris Independen PT Pos Indonesia pada 2021 dan Komisaris Pertamina pada 2019.


Sumber: Tempo

Penulis blog