POLITIK

Rocky Gerung Beber Persamaan IKN Nusantara Dengan Tower of Babel, Pastikan IKN di Kaltim Tak Jalan

DEMOCRAZY.ID
Juni 17, 2024
0 Komentar
Beranda
POLITIK
Rocky Gerung Beber Persamaan IKN Nusantara Dengan Tower of Babel, Pastikan IKN di Kaltim Tak Jalan

Rocky Gerung Beber Persamaan IKN Nusantara Dengan Tower of Babel, Pastikan IKN di Kaltim Tak Jalan


DEMOCRAZY.ID - Sosok Rocky Gerung masih jadi kritikus kebijakan Presiden Jokowi sampai saat ini.


Tak terkecuali mega proyek Ibu Kota Negara alias IKN Nusantara di Kaltim yang saat ini sedang gencar dilakukan pembangunan oleh pemerintah.


Pengamat sekaligus akademisi, Rocky Gerung beber persamaan IKN Nusantara sama Tower of Babel.


Bahkan pengamat politik nasional itu pastikan IKN Nusantara di Kaltim tak bakal berjalan.


Apa yang dibayangkan tentang keindahan IKN di Kaltim, kata Rocky, hanya ada dalam laptop Presiden Joko Widodo (Jokowi).


Pernyataan Rocky Gerung ini disampaikan dalam program "Tribun Talkshow: Restart Akal Sehat" yang diadakan di ruang redaksi Tribun Kaltim, Jumat (14/6/2024).


Menurut Rocky, pembangunan IKN di Kaltim akan mandek karena kondisi keuangan negara. Awalnya dia menyinggung soal utang jatuh tempo Indonesia.


"Berita-berita di media utang luar negeri Indonesia jatuh tempo persis ketika Prabowo menyusun kabinetnya di bulan Oktober, Rp 800 triliun," katanya.


"Lalu, harga rupiah sudah 16.300. Memang di tempat lain juga mata uang jatuh, tetapi mata uang Asia misalnya hanya 0.2 persen (basis poin). Rupiah jatuh 32 basis poin. Itu penanda bahwa Bank Indonesia sudah enggak mampu lagi, dengan cara pragmatis apa pun untuk menyelematkan rupiah.


"Jadi bayangkan, IKN masih diinginkan Jokowi untuk simbol (upacara) 17 Agustus, nah absurdnya di situ," jelas Rocky.


Lebih lanjut, pria yang pernah mengajar selama 15 tahun di Universitas Indonesia ini menjelaskan alasan lainnya kenapa IKN dipastikan tidak akan jalan, karena bukan dirancang oleh kebijakan yang masuk akal.


"Jadi kalau ditanya soal pesimis atau optimis, ya dari awal bukan soal pesimis atau optimis, saya memang memastikan IKN itu tidak akan jalan. Karena bagaimana mungkin membangun sesuatu yang tidak ada AMDAL (Analisis Mengenai Dampak Lingkungan)," ujarnya.


"Pak Jokowi bilang nanti kita gali air tanah, dia tahu ada batu bara di bawah situ. Dia mau supaya air itu dihidupkan secara sirkulasi normal, begitu ditemukan sirkulasi justru gas yang keluar.


"Jadi, semua hal yang dibayangkan Pak Jokowi memang benar. Ibu kota itu benar-benar bagus, indah, di situ akan ada kegiatan sosial, politik, akan ada arsitektur bagus, semuanya dibayangkan memang indah. Dan keindahan itu hanya ada dalam laptop Jokowi. Secara fakta enggak ada," tegas Rocky Gerung.


Rocky juga mengibaratkan pembangunan IKN seperti zaman dahulu saat Raja Babilonia ingin memamerkan istana dengan membuat Tower of Babel (Menara Babel), lalu diporak porandakan oleh Tuhan karena Tuhan tidak diajak berinvestasi.


"Persis sama. Karena menara IKN itu dirancang oleh dukun, bukan dirancang oleh kebijakan yang masuk akal," tegas pria kelahiran Manado ini.


Rocky menyebut jika memang dari awal tidak ada ide untuk membangun IKN, melainkan membangun monumen.


"Monumen itu mengingatkan Jokowi pernah ada di Indonesia. Ini soalnya legacy kan.


"Kalo misalnya disebut ibu kota, bahkan dibilang ibu kota pemerintahan, cuma pemerintah yang ada di situ. Ngapain bikin lapangan terbang di situ yang VVIP, setiap hari ada 100 private jet di situ," kritiknya.


IKN, kata Rocky, juga bukan janji kampanye Jokowi saat Pemilu.


"Di mana selama kampanye Jokowi berjanji untuk membangun IKN? Jadi, proyeksi apa?" ucapnya.


Sedangkan diketahui AMDAL tidak ada, serta investor asing belum ada yang masuk.


Ia juga membenarkan pendapat bahwa IKN tidak akan mampu mengakselerasi perkembangan ekonomi di Kalimantan Timur.


"Proyek IKN itu sebatas bangunan besar, mimpi besar seseorang yang ada di dalam templok. Sedangkan Kalimantan Timur tidak pernah diajak bicara," lanjutnya.


Lalu, apa yang harus dilakukan Kalimantan? 


Rocky mengibaratkan jika ini adalah ibu kota yang dikelilingi oleh ketidakmampuan berpikir.


"Saya bayangkan apabila seluruh APBN difrezee untuk bikin IKN, dalam dua semester saja jadi barang itu, oke. Sekarang pertanyaannya siapa yang akan memanage barang itu? Barang dengan high tech tinggi," ucap Rocky.


"Yang bisa memanage barang itu dua semester ke depan adalah mereka yang IQ-nya di atas 100. Yang punya kapasitas untuk membayangkan sistem komunikasinya macam-macam. Sekarang kita tanya siapa yang punya IQ 100 di Indonesia?"


Rocky melanjutkan jika di Indonesia tidak ada yang memiliki IQ 100, melainkan rata-rata hanya memiliki IQ 78.


"Jadi IQ orang Singapura 105, IQ orang Vietnam 115. Maka yang akan kelola itu adalah Singapura dan Vietnam. Kan gampang mikirnya, kan?" katanya.


"Jadi, begitu jadi pun enggak mungkin kita yang kelola. Apalagi kalau dianggap jadi pertumbuhan perekonomian baru, ya memang ada pertambahan pertumbuhan, tapi cuman satu persen, enggak ada gunanya," tandasnya.


Sumber: Tribun

Penulis blog