POLITIK

Prabowo Pernah Sebut Koncoisme, Kini Gerindra Akui Bagi-Bagi Jabatan Komisaris BUMN

DEMOCRAZY.ID
Juni 17, 2024
0 Komentar
Beranda
POLITIK
Prabowo Pernah Sebut Koncoisme, Kini Gerindra Akui Bagi-Bagi Jabatan Komisaris BUMN

Prabowo Pernah Sebut Koncoisme, Kini Gerindra Akui Bagi-Bagi Jabatan Komisaris BUMN


DEMOCRAZY.ID - Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) menjadi sorotan setelah sejumlah kadernya mendapatkan jabatan komisaris Badan Usaha Milik Negara (BUMN).


Dikutip dari Kompas.com, Jumat (14/6/2024), ada empat kader Partai Gerindra yang mendapatkan “kursi” di BUMN, yakni Fuad Bawazier, Simon Aloysius Mantiri, Siti Nurzika Puteri Jaya, dan Felicitas Tallulembang.


Fuad menduduki jabatan Komisaris Utama (Komut) MIND ID, Simon jadi Komut Pertamina, Siti Nurzika menjadi Komut PT Pupuk Sriwidjadja (Pusri) Palembang, dan Felicitas diangkat Komisaris Independen PT Bank Syariah Indonesia (BSI).


Prabowo pernah singgung soal koneksi dan koncoisme


Adanya bagi-bagi jabatan di BUMN tersebut menjadi ironis, sebab sebelumnya, Ketua Partai Gerindra, Prabowo Subianto sempat menyinggung soal praktik koneksi dua hari sebelum Pemilihan Umum (Pemilu) 2024. 


Dilansir dari Kompas.com, Senin (12/2/2024), dalam sambutannya di wisuda Universitas Pertahanan (Unhan) RI, Sentul, Bogor, Jawa Barat pada Senin (12/2/2024), Prabowo menyebut praktik tersebut sebagai “koncoisme.”


Prabowo mengatakan, apabila ingin Indonesia menjadi hebat, orang-orang yang berprestasi harus dihargai, dihormati, dan segera diberikan penghargaan.


Ia juga menegaskan bahwa merit system atau sistem merit yang memberikan penghargaan kepada yang berprestasi harus dilanggengkan.


“Ini tradisi yang harus kita langgengkan. Kebiasaan kita adalah nanti koneksi, koncoisme dan sebagainya, kamu anaknya siapa? Ponakan siapa? Dan sebagainya,” tutur Prabowo.


Gerindra akui bagi-bagi jabatan komisaris BUMN


Dikutip dari Kompas.com, Rabu (12/6/2024), Ketua Harian Partai Gerindra, Sufmi Dasco Ahmad mengakui adanya bagi-bagi jabatan komisaris BUMN.


Pengakuan tersebut diungkapkan usai dua kader Gerindra, Fuad dan Simon ditunjuk menjadi komisaris BUMN.


Meskipun mengakui adanya bagi-bagi jabatan, Dasco meyakinkan bahwa kader yang ditunjuk mempunyai kapasitas dan keilmuan.


"Ya tentunya kita melihat bahwa komisaris di satu BUMN itu kan tidak cuma satu, komisaris di BUMN itu ada beberapa, direksinya juga ada beberapa. Jadi kalau dibilang bagi-bagi jabatan, ya tentunya itu kan yang ada kan dibagi-bagi, kan gitu?" jelas Dasco.


Dasco juga mengungkapkan bahwa Fuad dan Simon mempunyai latar belakang keilmuan sebelum keduanya menjadi komisaris.


Selain itu, Dasco menjelaskan bahwa kadernya akan bersama-sama ikut membesarkan BUMN di masing-masing jabatannya.


Terpisah, Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Habiburokhman mengungkapkan bahwa kader Gerindra lain yang menjadi komisaris, Siti Nurzika dianggap memenuhi kualifikasi.


Dilansir dari Kompas.com, Kamis (13/6/2024), meskipun sudah ditunjuk, namun Habiburokhman meminta semua pihak mengawasi kinerja kadernya di BUMN.


Menurut Habiburokhman, rekan sesama anggota DPR dan partainya tersebut layak mendapatkan jabatan tersebut karena menguasai hukum korporasi.


"Karena beliau advokat korporasi. Sebelum DPR. Pasti sangat menguasai, tempat beliau ditugaskan di Komut (Komisaris Utama) Pupuk Sriwijaya. Ditambah lagi beliau orang Sumsel. Ya paham sekali persoalan-persoalan di hukum Sriwijaya," jelas Habiburokhman.


Namun terkait dengan pengangkatan Felicitas menjadi Komisaris Independen PT BSI, hingga Minggu (16/6/2024), Gerindra belum memberikan tanggapan.


Sumber: Kompas

Penulis blog