AGAMA

HRS Disambut Meriah di Gresik, Bukti Trah Baalawi Keturunan Nabi?

DEMOCRAZY.ID
Juni 25, 2024
0 Komentar
Beranda
AGAMA
HRS Disambut Meriah di Gresik, Bukti Trah Baalawi Keturunan Nabi?

HRS Disambut Meriah di Gresik, Bukti Trah Baalawi Keturunan Nabi?


DEMOCRAZY.ID - Kehadiran Habib Rizieq Shihab (HRS) di Haul Habib Abu Bakar Assegaf di Gresik pada Senin (24/6/2024) mendapatkan sambutan meriah. Jamaah yang mengenakan pakaian putih menyambut HRS.


Sambutan terhadap HRS memperlihatkan bahwa 'kharisma' nya belumlah luntur usai di penjara. Sebelumnya, ceramah HRS tetang dokter asing juga viral di media sosial.


Bagi pendukungnya, kehadiran HRS juga menunjukkan bahwa kharisma 'Habib' masih cukup kuat. Hal itu sekaligus menjawab pihak-pihak yang selama ini mempertanyakan status Habib, termasuk dari Rhoma Irama.


"Masih tetap cinta dengan para alim ulama terutama habib Bahar bin Smith , ada hadist nya tentang memilih ulama akhir zaman 'Cari lah ulama yg selalu Di fitnah di caci maki Dan di zholimi' , Saya akan terus mengikuti instruksi habib Rizieq bin Shihab dan habib Bahar bin Smith," demikian kicauan seorang netizen.


Sebelumnya dalam podcast-nya Rhoma Irama mendesak kalangan habib untuk mau tes DNA demi membuktikan jika mereka merupakan keturunan Rasulullah. Hal itu diucapkan Rhoma, karena ia geram lantaran memiliki pengalaman dengan habib Betawi yang mengajarkan ajaran bertentangan dengan Islam.


HRS ikut menyemprot balik ucapan Rhoma. Meski tidak menyebut nama secara langsung, namun ia mengingatkan Rhoma untuk tidak menebar fitnah di acara siniarnya. 


"Jadi baru beberapa hari ini ada tokoh sudah lanjut usia saudara-saudara, tahu-tahu bicara di-podcast-nya seenaknya, habaib ini ada doktrin begini-begitu. Hati-hati, saya nasihati Anda jangan sampai nanti Anda suul khotimah. Umur sudah lebih dari 80 tahun, sudah tua, sudah lanjut usia, jangan sampai suul khotimah takutlah kepada Allah. Ittaqillah," ucap HRS dalam tausiyahnya dikutip di Jakarta, Sabtu (22/6/2024).


HRS merasa perlu mengingatkan lantaran, ada sebagian kalangan yang melukan tudingan tanpa dasar kepada keturunan Ba'alawi. 


"Jadi sekarang ada fitnah, katanya ada doktrin di keluarga para habaib dan B'alawi, di mana bahwa keturunan Nabi itu dosa nggak apa-apa, mau berzina boleh, mau menenggak minuman keras boleh, mau mencuri boleh. Ini fitnah. Ini sekali lagi jaman fitnah nih, lagi zaman medsos, seenaknya mereka fitnah, tidak ada doktrin begitu," ucap HRS.


Bahar Smith juga sebelumnya juga menyemprot Rhoma Irama. Ia menuding Rhoma masuk ke dalam kelompok begal-begal nasab berama dengan Imaduddin dan Qori. 


"Jangan satu Imad, satu Plered, satu Qori, walaupun seluruh manusia adalah Imad, tetap nasab Baalawi tidak akan pernah runtuh," katanya menegaskan.


Salah satu isu sosok yang cukup kuat mempersoalkan soal status nasab Baalwi adalah Kiai Imaduddin. Pengasuh dan Pendiri Pondok Pesantren Nahdlatul Ulum Kiai Imaduddin Utsman al Bantni ini menilai habib di Indonesia ini bukan cucu nabi. 


Secara ilmu nasab berdasar kitab kitab nasab abad 5-9 hijriah, para habib itu tidak tercatat sebagai keturunan Nabi Muhammad SAW.


"Leluhur habib baru mengaku sebagai keturunan nabi pada abad 9 hijriah melalui kitab yang leluhur habib ini karang, nama kitabnya al burqotul musiqoh," ujarnya.


Mulai abad 9, mereka memperkenalkan diri sebagai cucu nabi. 


"Pengakuan mereka tertolak karena kitab sebelum abad sembilan tidak mencatat nama mereka sebagai cucu nabi," ujarnya.



Lalu apakah klan Ba’alwi yang mengaku keturunan Nabi Muhammad SAW itu sudah tes DNA? Kalau sudah tes DNA, lalu Haplogroupnya apa?


"Alhamdulillah, klan Ba’alwi sudah banyak yang melakukan tes DNA, menurut Doktor Sugeng, sudah sekitar 180 orang," kata Imaduddin.


Berdasarkan sampel-sampel hasil test DNA mereka yang dapat diunduh di situs familytree dan berbagai situs lainnya, hasilnya haplogroup mereka adalah G, bukan J1.


Dari situ mustahil dapat dikatakan, mereka sebagai keturunan garis lurus laki dari Nabi Muhammad SAW dan Sayyidina Ali, karena keduanya berhaplogroup J1.


Haplogrup adalah sekelompok kromosom tunggal, atau untaian DNA tunggal, yang memiliki nenek moyang yang sama


Imaduddin lantas mengambil beberapa contoh keluarga Ba’alwi yang telah melakukan tes DNA. Misalnya, seorang bapak dari Al-Habsyi yang melakukan tes DNA dengan nomor KIT: IN89146.


Ia tinggal di Arab Saudi. Hasilnya bapak tu berhaplogroup G-M201. "Gagal," kata Imaduddin lewat artikel yang sudah dikonfirmasi Republika.


Contoh lain, kata ia, seorang bapak dari Bin Syekh Abubakar. Ia tes DNA dengan nomor KIT: M9523. Bapak itu tinggal di Indonesia, hasilnya haplogroupnya G-M201. "Gagal juga."


Contoh lain, seorang bapak bernama Omar, ia tes DNA dengan nomor KIT: IN76599. Ia tinggal di Yaman, hasilnya, haplogroupnya G-M201. "Gagal maning."


Selanjutnya, kata ia, masih banyak lagi contoh-contoh hasil tes DNA dari klan Ba’alwi yang dapat diunduh dari berbagai macam situs penyedia jasa tes DNA. "Hasilnya mayoritas mereka berhaplogroup G-M201. Lalu apa arti haplogroup G-M201?"


Haplogroup G, kata ia, adalah haplogroup paling sering ditemukan di antara berbagai kelompok etnis di Kaukasus. 


Wilayah kaukasus, dulu adalah bekas kerajaan Yahudi Khazar yang hancur lebur dibumihanguskan dinasti Rusia.


Lalu mereka menyebar ke berbagai belahan dunia pada abad ke-11 masehi. Waktu itu, kerajaan Khazar meliputi Kajakstan, Dagestan, Tajikistan, Azerbaijan, Georgia dll.


Yahudi Khazar sebenarnya bukan gen yahudi, mereka adalah orang non Yahudi yang kemudian masuk agama Yahudi dan mengidentifikasi diri sebagai orang Yahudi.


Yahudi asli adalah keturunan Nabi Ibrahim yang berhaplogroup sama dengan suku Quraisi yaitu J1. Di Eropa, Yahudi Khazar kemudian berkawin-mengawin dengan Yahudi Askhenazi.


Yahudi Askhenazi sekarang yang 90% menguasai Israel, banyak dari mereka memiliki gen Khazar dari jalur ibu. 


Selain di kaukasus, G juga tersebar luas dengan frekuensi rendah di antara kelompok etnis India, Banglades, Maladewa, Pakistan, Buthan, Nepal, Srilangka, Eropa , Turki, Iran dan Afrika Utara.


 Sumber: Republika

Penulis blog