DEMOCRAZY.ID - Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia memberikan pernyataan berbeda terkait investasi asing yang masuk untuk pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara. Pada akhir tahun lalu, Bahlil menyebutkan nilai investasi asing yang sudah masuk IKN dari luar negeri mencapai Rp50 triliun. Pernyataan itu ia sampaikan untuk membantah pernyataan Mahfud Md dalam debat calon wakil presiden. "Yang dari luar Indonesia sekarang sudah deal investasi dan sudah masuk sekitar kurang lebih Rp50 triliun," kata Bahlil pada Sabtu (23/12) dikutip dari Antara. Namun, pada Juni 2024 ini, Bahlil memberikan pernyataan yang sangat berbeda. Menurutnya, sampai saat ini belum ada investasi asing yang masuk ke IKN. Padahal dalam selang waktu enam bulan ini, harusnya jumlah investasi yang masuk makin banyak. Bukannya justru hilang. "Sekarang belum mereka (investor asing) bisa lakukan (investasi di IKN) karena infrastruktur di lingkaran I belum selesai 100 persen. Sekarang kami laku
Beda Bahlil soal Investasi Asing IKN, Dulu Sebut Rp50 T Sekarang Belum Ada Sama Sekali
Juni 13, 2024
0
Komentar
DEMOCRAZY.ID - Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia memberikan pernyataan berbeda terkait investasi asing yang masuk untuk pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara. Pada akhir tahun lalu, Bahlil menyebutkan nilai investasi asing yang sudah masuk IKN dari luar negeri mencapai Rp50 triliun. Pernyataan itu ia sampaikan untuk membantah pernyataan Mahfud Md dalam debat calon wakil presiden. "Yang dari luar Indonesia sekarang sudah deal investasi dan sudah masuk sekitar kurang lebih Rp50 triliun," kata Bahlil pada Sabtu (23/12) dikutip dari Antara. Namun, pada Juni 2024 ini, Bahlil memberikan pernyataan yang sangat berbeda. Menurutnya, sampai saat ini belum ada investasi asing yang masuk ke IKN. Padahal dalam selang waktu enam bulan ini, harusnya jumlah investasi yang masuk makin banyak. Bukannya justru hilang. "Sekarang belum mereka (investor asing) bisa lakukan (investasi di IKN) karena infrastruktur di lingkaran I belum selesai 100 persen. Sekarang kami laku