POLITIK

Anies Janji 'Mengembalikan' Yang Hilang di Jakarta Era Heru Budi

DEMOCRAZY.ID
Juni 23, 2024
0 Komentar
Beranda
POLITIK
Anies Janji 'Mengembalikan' Yang Hilang di Jakarta Era Heru Budi

Anies Janji 'Mengembalikan' Yang Hilang di Jakarta Era Heru Budi


DEMOCRAZY.ID - Anies Baswedan berjanji akan mengembalikan hal yang hilang dari Jakarta di era Pj Gubernur Heru Budi Hartono, jika nantinya ia memenangi Pilkada Jakarta 2024.


Hal ini disampaikan Anies menanggapi pernyataan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahudin Uno perihal tema keberlanjutan.


Anies kurang setuju dengan penggunaan tema ‘berkelanjutan’ yang diungkapkan mantan wakil gubernur Jakarta itu, karena kurang relevan.


“Nampaknya banyak kebutuhan untuk mengembalikan, mengembalikan yang hilang, (bukan melanjutkan),” kata Anies di Pekan Raya Jakarta (PRJ), Kemayoran, Jakarta Pusat, Jumat (21/6/2024).


Adapun Heru Budi terhitung sudah menjabat sebagai Pj Gubernur Jakarta selama hampir dua tahun. 


Heru dilantik pada Oktober 2022 untuk menggantikan Anies Baswedan yang sudah habis masa jabatannya.


Kini, usai kalah di Pilpres 2024, Anies hendak kembali mencalonkan diri di Pilkada Jakarta 2024.


Tak hanya mengembalikan yang hilang, Anies berjanji bahwa dirinya akan mengembalikan sesuatu yang berkurang dan dipotong pada era Heru.


Maka dari itu, tak ada kata ‘berkelanjutan’ dalam Pilkada Jakarta mendatang.


“Mengembalikan yang berkurang dan juga mengembalikan yang dipotong. Kami ingin agar Jakarta warganya merasakan kemajuan dan bisa bahagia,” tutur Anies mantan gubernur Jakarta itu.


Sebelumnya, Sandiaga Salahudin Uno mengatakan, seorang petahana atau incumbent akan lebih diuntungkan bila kembali mencalonkan diri di dalam sebuah kontestasi politik.


Menurutnya, siapa pun kandidat petahana yang maju dengan gagasan keberlanjutan akan berpeluang untuk terpilih kembali.


Hal ini, kata Sandiaga, sudah terbukti ketika presiden terpilih, Prabowo Subianto, mengusung tema keberlanjutan dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.


“Sepengetahuan saya, tema keberlanjutan ini bukan hanya di tingkat nasional, tapi tema ini ada di level lokal. Termasuk Jakarta,” kata Sandiaga saat ditemui di Aula At-Taqwa Sriwijaya di Jalan Jenggala II, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Jumat.


Maka dari itu, Sandiaga menilai, sebagai petahana, Anies sangat berpotensi diuntungkan pada Pilkada Jakarta jika menggunakan tema ‘berkelanjutan’.


Terlebih lagi, eks kandidat calon presiden itu baru satu periode memimpin Jakarta.


“Jadi Pak Anies sangat diuntungkan dengan tema keberlanjutan ini dan kalau misalnya dia (Anies) bisa mengusung tema keberlanjutan ini, maka dia akan dapat limpahan suara dari yang ingin melanjutkan pemerintahan,” kata Sandiaga.


“Semua incumbent menurut saya. Bu Khofifah (Gubernur Jawa Timur), Pak Ridwan di Jabar dan Mas Anies memiliki posisi yang diuntungkan. Karena mereka incumbent. Karena tema nasionalnya keberlanjutan, ini nanti dilanjutkan,” sambung dia.


Anies, PDI-P, dan PKS Disebut Perpaduan "Powerful" pada Pilkada Jakarta


Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO) Dedi Kurnia Syah mengatakan, pengusungan Anies Baswedan oleh Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Jakarta bakal menjadi kejutan apabila benar terjadi.


Tak hanya menjadi kejutan, menurut Dedi, kolaborasi Anies sebagai petahana dengan PDI-P bakal menjadi kekuatan yang patut ditakuti oleh lawannya kelak. 


Pasalnya, PDI-P memiliki sejumlah nama yang sangat potensial untuk diduetkan dengan Anies pada Pilkada Jakarta 2024.


Dia memberikan contoh nama Menteri Sosial Tri Rismaharini yang sudah sangat dikenal luas oleh masyarakat. Lalu, ada Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan-RB) Azwar Annas serta mantan Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi.


"Ini tokoh-tokoh daerah yang sebetulnya cukup mudah untuk dibangunkan popularitasnya. Azwar Anas dengan mengungkit prestasi di Banyuwangi, Hendrar Prihadi dengan prestasinya di Semarang, Risma sudah cukup banyak orang yang tahu dengan kiprah beliau sebagai 'Susi Pudjiastuti 2', maka ini akan jadi kombinasi yang cukup powerful dan pasti akan mengkhawatirkan lawan Anies,” kata Dedi dalam program Obrolan Newsroom bersama Kompas.com pada 18 Juni 2024.


Kemudian, berbicara soal ketegangan yang pernah terjadi antara PDI-P dan Anies setelah Pilkada Jakarta 2017, dia meyakini bahwa tidak akan berdampak besar pada dukungan terhadap partai berlambang kepala banteng dengan moncong putih tersebut.


Sebab, Dedi mengatakan, kader sampai simpatisan PDI-P memiliki karakter yang konsisten mengikuti pimpinan mereka, yakni Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri.


"Jadi apa pun yang dituduhkan pada mereka, mereka tetap akan konsisten berada di bawah kendali Megawati, berada di bawah kendali tokoh-tokoh yang memang populer di wilayahnya masing-masing. Kalau misalnya kelompok PDI-P ini berwacana dukung Anies besar kemungkinan sampai ke bawah mereka akan solid ke Anies," ujarnya.


Dia lantas mengungkapkan, kolaborasi Anies dan PDI-P bisa melibatkan Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Sehingga, Anies menjadi nama yang diusung oleh PKS.


Kolaborasi ketiganya disebut menjadi semakin kuat di Jakarta. Sebab, perolehan suara dua partai tersebut pada pemilihan legislatif (Pileg) 2024 adalah yang tertinggi di Jakarta.


Apalagi, Dedi mengungkapkan, PDI-P dan PKS selama ini kerap bekerja sama untuk mengusung calon kepala daerah. Hasilnya pun positif. Salah satunya adalah ketika berhasil mengantarkan Joko Widodo (Jokowi) sebagai Wali Kota Solo.


“PDI-P dan PKS di beberapa daerah sebetulnya saya kira sudah cukup banyak melakukan koalisi. Lalu, anies diajukan anggap saja atas nama PKS atau PKS lah yang usung karena kursi di parlemennya cukup tinggi,” ujarnya.


Sebagaimana diketahui, PDI-P memang menunjukkan isyarat ketertarikan untuk mengusung Anies Baswedan pada Pilkada Jakarta.


Anies diketahui masuk daftar 10 nama yang diajukan oleh Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Jakarta ke Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PDI-P untuk ikut kontestasi Pilkada Jakarta 2024.


Selain itu, Ketua DPP PDI-P Puan Maharani sebelumnya juga telah mengungkapkan ketertarikan pada sosok Anies terkait Pilkada Jakarta 2024.


Menurut Puan, partai harus realistis melihat situasi di lapangan dan mendengarkan masukan masyarakat terhadap sosok calon pemimpin, terkhusus untuk Jakarta.


Namun, dia menyebut bahwa PDI-P belum mengambil keputusan mengenai siapa sosok yang bakal diusung pada Pilkada Jakarta 2024.


Sementara itu, PKS diketahui juga mengisyaratkan ketertarikan mengusung kembali Anies pada Pilkada Jakarta 2024. Meskipun, belum memberikan dukungan resmi.


Wakil Ketua Majelis Syuro PKS Hidayat Nur Wahid (HNW) mengatakan, warga Jakarta masih menghendaki mantan calon presiden (capres) pada Pilpres 2024 itu sebagai calon gubernur pada Pilkada Jakarta 2024.


Sebab, sejauh ini, tingkat kepuasan terhadap Anies yang menjabat sebagai Gubenur Jakarta periode 2017-2022 itu masih tinggi.


Namun, terbaru Presiden PKS Ahmad Syaikhu mengungkapkan bahwa partainya mendapat tawaran posisi calon wakil gubernur Jakarta dari Koalisi Indonesia Maju untuk Pilkada Jakarta 2024.


Sumber: Kompas

Penulis blog