DEMOCRAZY.ID - Menteri Investasi atau Kepala BKPM Bahlil Lahadalia membeberkan bahwasanya Nahdlatul Ulama (NU) sebagai Ormas Keagamaan di Indonesia akan mendapatkan jatah tambang batu bara bekas penciutan lahan milik PT Kaltim Prima Coal (KPC) anak usaha PT Bumi Resources Tbk (BUMI) milik Bakrie Grup. "Mereka (NU) mengajukan permohonan untuk kiranya bisa diberikan kesempatan dalam mengelola tambang sesuai aturan. Dan kita sudah memutuskan PBNU akan mengelola eks PKP2B dari KPC," terang Bahlil usai Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Komisi VI DPR, Selasa (11/6/2024). Yang terang, kata Bahlil, pemerintah tetap akan memutuskan apakah NU sanggup untuk mengelola tambang eks KPC itu. Pihaknya tetap akan memverifikasi dengan syarat yang ketat. Seperti pembentukan badan usaha yang kemudian kepemilikan badan usaha. Hal itu sebagai cara supata tambang batu bara tersebut tidak disalah gunakan hingga dipindah tangankan. "Pengelolaannya harus profesional, harus betul-betul bisa
DEMOCRAZY.ID - Menteri Investasi atau Kepala BKPM Bahlil Lahadalia membeberkan bahwasanya Nahdlatul Ulama (NU) sebagai Ormas Keagamaan di Indonesia akan mendapatkan jatah tambang batu bara bekas penciutan lahan milik PT Kaltim Prima Coal (KPC) anak usaha PT Bumi Resources Tbk (BUMI) milik Bakrie Grup. "Mereka (NU) mengajukan permohonan untuk kiranya bisa diberikan kesempatan dalam mengelola tambang sesuai aturan. Dan kita sudah memutuskan PBNU akan mengelola eks PKP2B dari KPC," terang Bahlil usai Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Komisi VI DPR, Selasa (11/6/2024). Yang terang, kata Bahlil, pemerintah tetap akan memutuskan apakah NU sanggup untuk mengelola tambang eks KPC itu. Pihaknya tetap akan memverifikasi dengan syarat yang ketat. Seperti pembentukan badan usaha yang kemudian kepemilikan badan usaha. Hal itu sebagai cara supata tambang batu bara tersebut tidak disalah gunakan hingga dipindah tangankan. "Pengelolaannya harus profesional, harus betul-betul bisa