DEMOCRAZY.ID - Inilah profil Kepala Densus 88 Antiteror Polri, Irjen Pol Sentot Prasetyo.
Sebelum menjabat sebagai Kepala Densus 88 Antiteror Polri, Irjen Pol Sentot Prasetyo merupakan Wakil Kepala Densus 88 Antiteror Polri.
Kemudian pada Desember 2023 lalu, Kepala Densus 88 Antiteror Polri saat itu yakni Irjen Pol Marthinus Hukom dimutasi jadi Kepala BNN.
Pasca dimutasi, Marthinus Hukom yang jadi Kepala BNN naik pangkat jadi Komjen Pol atau Jenderal Bintang Tiga.
Dalam mutasi Polri saat itu, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengangkat Irjen Pol Sentot Prasetyo jadi Kepala Densus 88 Antiteror Polri.
Irjen Pol Sentot Prasetyo ternyata merupakan rekan seangkatan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.
Irjen Pol Sentot Prasetyo Kepala Densus 88 Antiteror Polri itu, dan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo sama-sama alumni Akpol 1991.
Masuk dalam mutasi Polri saat itu, Sentot Prasetyo yang kini jabat Kepala Densus 88 Antiteror Polri juga naik pangkat jadi Irjen Pol atau Jenderal Bintang Dua.
Menilik rekam jejaknya, Sentot Prasetyo banyak berkarier di Reserse hingga kini jabat Kepala Densus 88 Antiteror Polri
Tercatat pula Kepala Densus 88 Antiteror Polri Irjen Pol Sentot Prasetyo pernah jabat Kapolres Sukamara, Kalimantan Tengah (Kalteng).
Perjalanan karier
Karier Irjen Sentot Prasetyo sudah malang melintang di dalam kepolisian tanah air.
Berbagai jabatan strategis di Korps Bhayangkara sudah pernah diemban Sentot Prasetyo. Ia tercatat pernah menjabat sebagai Kapolres Sukamara.
Pada tahun 2010, Sentot Prasetyo juga pernah menduduki posisi sebagai Kanit Analis Subden Intelijen Densus 88 AT Bareskrim Polri.
Karier Sentot Prasetyo makin cemerlang di satuan kerja Densus 88 AT Polri setelah ia didapuk menjadi Dirsidik Densus 88 AT Polri.
Beberapa waktu kemudian, Sentot Prasetyo dimutasi menjadi Analis Kebijakan Madya Bidang Penindakan Densus 88 AT Polri.
Setelah itu, Sentot Prasetyo berhasil diangkat untuk mengisi kursi jabatna sebagai Wakadensus 88 AT Polri pada tahun 2020.
Tiga tahun kemudian, jenderal kelahiran Oktober 1968 ini sukses naik pangkat menjadi Irjen dan ditunjuk menjabat sebagai Kadensus 88 AT Polri.
Kala itu, Sentot Prasetyo menggantikan posisi Marthinus Hukom.
Menjalankan misi "Sikat Jampidsus"
Salah seorang anggota Densus 88 yang membuntuti Febrie berhasil ditangkap oleh PM. Diketahui anggota Densus 88 ini berinisial IM.
Namun saat melakukan aksinya IM berpura-pura menjadi karyawan perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dengan inisial HRM.
Diduga IM sedang menjalankan misi "Sikat Jampidsus" yang dilakukannya bersama lima orang lain dan diduga dipimpin oleh seorang perwira menengah kepolisian.
Kadensus 88 Antiteror Didesak Jelaskan Motif Anggotanya Kuntit Jampidsus Kejagung
Polri didesak memberikan penjelasan terkait kabar adanya anggota Densus 88 Antiteror yang menguntit Jaksa Agung Muda Bidang Tindak Jampidsus) Kejagung, Febrie Adriansyah.
Pengamat kepolisian dari Institute for Security and Strategic Studies (ISESS), Bambang Rukminto menyebut mengatakan penggunaan kekuatan itu tidak pada tugas pokok dan fungsinya.
"Densus 88 tentu bergerak bukan atas inisiatif masing-masing personel. Ada yang memerintahkan," kata Bambang saat dihubungi, Sabtu (25/5/2024).
Untuk itu, Bambang meminta Kepala Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri Irjen Sentot Prasetyo untuk memberikan penjelasan terkait motif penguntitan tersebut.
"Siapa dan apa motifnya tentu bisa dijelaskan oleh Kadensus 88. Apakah benar mereka adalah timnya, atau hanya digerakkan oleh oknum saja?" ucapnya.
Hal ini, kata Bambang, untuk menghindari adanya spekulasi-spekulasi yang nantinya berdampak negatif terhadap Korsp Bhayangkara.
"Oknumnya siap tentu juga bisa dijelaskan agar tak memunculkan pretensi berbagai macam di masyarakat," tuturnya.
Sumber: Tribun