DEMOCRAZY.ID - Presiden Iran Ebrahim Raisi dikhawatirkan meninggal dunia setelah helikopter yang membawanya kembali dari kunjungan ke wilayah perbatasan Azerbaijan jatuh di wilayah pegunungan terpencil di Dizmar, Iran.
Musibah ini menjadi tragedi bagi Iran, namun Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei mengatakan bahwa tidak akan ada gangguan terhadap urusan negara menyusul kecelakaan yang dialami Raisi.
Tugas Raisi kemungkinan akan segera diambil alih oleh Wakil Presiden Pertama Mohammad Mokhber, menunggu kabar pasti dari sang Presiden.
Meskipun memiliki peran penting dalam pemerintahan. Presiden Iran bukanlah orang nomor satu di Negara Islam tersebut.
Pemimpin Tertinggi Iran merupakan otoritas yang memiilki kewenangan lebih besar di bandingkan Presiden.
Menurut konstitusi Republik Islam Iran, Presiden Iran adalah kepala eksekutif yang dipilih melalui pemungutan suara langsung dari rakyat Iran, sementara Pemimpin Tertinggi Iran adalah pemimpin politik dan agama dengan peringkat tertinggi di Republik Islam Iran.
Pemimpin Tertinggi Iran dipilih oleh sekelompok ahli dan Presiden Iran berada di bawah Pemimpin Tertinggi Iran.
Tugas Presiden dan Pemimpin Tertinggi Iran
Presiden Iran bertanggung jawab untuk menandatangani perjanjian, perjanjian dengan negara lain, organisasi internasional, dan lainnya.
Ia memiliki kekuasaan untuk menunjuk menteri, duta besar, gubernur setelah disetujui oleh parlemen.
Pemimpin Tertinggi Iran mempunyai kewenangan untuk menunjuk kepala pos-pos penting seperti komandan angkatan bersenjata, kepala yayasan keagamaan besar, direktur jaringan radio dan televisi nasional, pemimpin shalat di masjid-masjid kota, hakim ketua, anggota Dewan Keamanan nasional yang menangani urusan - urusan luar negeri dan pertahanan, kepala jaksa, serta 12 hakim Dewan Wali.
Kualifikasi untuk Menjadi Presiden dan Pemimpin Tertinggi Iran
Presiden Iran dipilih untuk menjabat melalui pemilihan nasional yang memungkinkan orang dewasa di atas usia 15 tahun untuk memilih. Calon presiden harus mendapat persetujuan Dewan Wali.
Di antara 12 anggota Dewan Wali, 6 orang ditunjuk oleh Pemimpin Tertinggi sesuai dengan pelestarian nilai-nilai Republik Islam.
Kandidat Presiden Iran harus terpilih dengan mayoritas sederhana.
Sementara Pemimpin Tertinggi Iran dipilih oleh Majelis Ahli. Majelis juga mempunyai kekuasaan untuk memberhentikan Pemimpin Tertinggi. Pemimpin Tertinggi adalah kepala utama pemerintahan dan agama Iran.
Kewenangan Presiden dan Pemimpin Tertinggi Iran
Pemimpin Tertinggi memegang keputusan terakhir dalam semua urusan Iran, yang merupakan hak Pemimpin Tertinggi Iran berdasarkan konstitusi.
Pemimpin Tertinggi mempunyai kekuasaan untuk memberhentikan Presiden, Dewan Wali, Dewan Kemanfaatan dan melegitimasi undang-undang apa pun.
Presiden Iran adalah Kepala Kabinet dan Pemerintahan, Kepala Dewan Keamanan Nasional, Memilih semua Wakil Presiden, mengirim dan menerima duta besar asing dan merupakan Kepala Dewan Revolusi Kebudayaan.
Ketika Presiden dimakzulkan atau meninggal, Dewan Kepresidenan akan menggantikannya hingga pemilu berikutnya.
Pemimpin Tertinggi Iran menggambarkan kebijakan umum Iran, mengawasi pelaksanaan kebijakan sistem yang tepat, mengeluarkan keputusan mengenai referendum nasional, mengambil alih komando tertinggi atas angkatan bersenjata dan bertanggung jawab atas deklarasi perang, mobilisasi angkatan bersenjata dan lain sebagainya, kendali penuh atas Fuqaha di Dewan Penjaga, otoritas kehakiman Iran, kepala staf gabungan, panglima tertinggi angkatan bersenjata, penandatanganan keputusan pemilu di Iran, pengampunan dan pengurangan hukuman bagi terpidana.
Sumber: Okezone