DEMOCRAZY.ID - Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu memberikan pernyataan mengejutkan setelah pasukannya membombandir tenda pengungsian di Rafah. Peristiwa itu menewaskan sedikitnya 45 orang, banyak anak-anak dan perempuan, serta melukasi 249 lainnya. Mengutip AFP, ia mengatakan bahwa serangan mematikan yang menimpa kamp pengungsi di Rafah adalah "kecelakaan tragis". Ia sesumbar pemerintahannya sedang menyelidikinya. "Di Rafah, kami mengevakuasi satu juta warga yang tidak terlibat dan, meskipun kami telah berupaya sebaik mungkin, sebuah kecelakaan tragis terjadi kemarin," kata Netanyahu kepada parlemen Knesset pada Senin (27/5/2024). "Kami sedang menyelidiki kasus ini dan akan menarik kesimpulan," tambahnya lagi setelah kementerian kesehatan Gaza melaporkan 45 orang tewas pada serangan Minggu malam memicu kebakaran hebat di tenda pengungsi itu. Netanyahu juga melontarkan nada menantang ketika dicemooh oleh keluarga sandera yang ditahan di Gaza,
DEMOCRAZY.ID - Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu memberikan pernyataan mengejutkan setelah pasukannya membombandir tenda pengungsian di Rafah. Peristiwa itu menewaskan sedikitnya 45 orang, banyak anak-anak dan perempuan, serta melukasi 249 lainnya. Mengutip AFP, ia mengatakan bahwa serangan mematikan yang menimpa kamp pengungsi di Rafah adalah "kecelakaan tragis". Ia sesumbar pemerintahannya sedang menyelidikinya. "Di Rafah, kami mengevakuasi satu juta warga yang tidak terlibat dan, meskipun kami telah berupaya sebaik mungkin, sebuah kecelakaan tragis terjadi kemarin," kata Netanyahu kepada parlemen Knesset pada Senin (27/5/2024). "Kami sedang menyelidiki kasus ini dan akan menarik kesimpulan," tambahnya lagi setelah kementerian kesehatan Gaza melaporkan 45 orang tewas pada serangan Minggu malam memicu kebakaran hebat di tenda pengungsi itu. Netanyahu juga melontarkan nada menantang ketika dicemooh oleh keluarga sandera yang ditahan di Gaza,