DEMOCRAZY.ID - Pernyataan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan tentang bahaya toxic atau racun di pemerintahan mendapat respon dari Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar.
Pria yang akrab disapa Cak Imin meminta Luhut berbicara lebih jelas sehingga tidak menimbulkan kontroversi atau dugaan-dugaan negatif.
Cak Imin mengaku sama sekali tidak memahami maksud pernyataan Luhut tersebut.
“Saya tidak ngerti maksudnya siapa,” kata Cak Imin saat ditemui di Kopi Megah, Banda Aceh, Jumat (3/5/2024) malam.
PKB memang telah menyatakan diri mendukung pemerintahan yang dipimpin presiden dan wakil presiden terpilih Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka.
Dukungan disampaikan dengan pernyataannya saat Cak Imin bertemu Prabowo di kantor Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PKB, Rabu (24/4/2024) siang usai Ketua Umum Partai Gerindra itu ditetapkan sebagai Presiden terpilih oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU).
Meski mendukung pemerintahan Prabowo-Gibran, PKB belum disebut akan mendapatkan posisi di pemerintahan mendatang.
Oleh sebab itu, Cak Imin pun menyatakan tidak mengetahui maksud orang “toxic” yang disebut oleh Luhut.
“Saya tidak paham (maksud Luhut),” kata Wakil Ketua DPR RI itu seperti dilansir Kompas.com.
Pesan Luhut kepada Prabowo disampaikan dalam acara Jakarta Futures Forum di Hotel JW Marriot, Jakarta, Jumat (3/5/2024).
Saat itu, Luhut membahas prospek kerja sama antara Indonesia dengan India.
"Kepada Presiden Terpilih (Prabowo Subianto), saya katakan jangan membawa orang-orang toxic ke dalam pemerintahan Anda, karena itu akan sangat merugikan kita (Indonesia)," kata Luhut dalam pidato sambutannya.
Luhut yakin Prabowo dapat melakukan banyak hal untuk membawa Indonesia menjadi lebih baik di masa depan.
Ia juga optimistis angka korupsi di Indonesia nantinya akan berkurang seiring dengan digunakannya sistem digital.
"Dan dengan digitalisasi, peluang melakukan korupsi semakin rendah," ujarnya.
Lebih lanjut, Luhut mengatakan, pemerintah Indonesia akan fokus untuk meningkatkan penilitian di bidang Sumber Daya Manusia (SDM) dengan belajar dari India dan China.
"Menurut saya, ini sangat penting. Kami juga belajar dari India. Kami belajar dari Tiongkok," ucap dia.
Prabowo dengarkan pesan Luhut
Secara terpisah Ketua Harian DPP Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad mengatakan, pesan Luhut agar tidak membawa orang-orang toxic ke dalam pemerintahan bakal dipertimbangkan Prabowo Subianto.
Dasco menilai, pesan Luhut tersebut merupakan sebuah bentuk saran kepada Prabowo yang tidak perlu dipermasalahkan.
"Apa yang disampaikan menurut saya enggak ada masalah dan bisa jadi bahan pertimbangan juga oleh Pak Prabowo dalam nantinya menyusun kabinet Prabowo-Gibran," kata Dasco, Jumat (3/5/2024).
Dasco pun menekankan bahwa hingga kini Prabowo belum memutuskan seperti apa susunan kabinet yang akan dipimpinya selama lima tahun ke depan.
Wakil ketua DPR ini lantas menyinggung banyaknya poster yang beredar terkait susunan menteri di kabinet Prabowo-Gibran dan menegaskan bahwa informasi tersebut tidak benar.
"Karena ya seperti kita tahu ini beberapa versi bermunculan soal menteri di kabinet walau kita sudah bantah bahwa belum ada yang namanya versi kabinet yang dikeluarkan resmi Pak Prabowo," jelas Dasco.
Sumber: Tribun