DEMOCRAZY.ID - Sejumlah mantan aktivis 98 saat ini masih aktif berpolitik di Indonesia.
Tak sedikit di antaranya bahkan menjabat posisi penting di pemerintahan.
Aktivis 98 memegang peranan penting dalam sejarah demokrasi di Indonesia.
Melansir dari Wikipedia, Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (KONTRAS) mencatat terdapat 23 orang telah dihilangkan oleh negara.
Penculikan aktivis 98 dilakukan oleh tim khusus bernama Tim Mawar, yang dibentuk oleh Mayor Bambang Kristiono.
Tim Mawar merupakan tim kecil dari Komando Pasukan Khusus (Kopassus) Grup IV, TNI Angkatan Darat.
Peristiwa ini terjadi tepatnya pada masa pemilihan Presiden Republik Indonesia (Pilpres) untuk periode 1998-2003.
Dari 23 orang yang diculik, satu di antaranya dinyatakan tewas, sembilan orang dilepaskan, dan 13 orang dinyatakan hilang hingga kini.
Aktivis yang tewas dalam penculikan tersebut adalah Leonardus Gilang.
Sedangkan sembilan aktivis 98 yang dibebaskan adalah Desmond Junaidi Mahesa, Haryanto Taslam, Raharja Waluya Hati, Pius Lustrilanang, dan Faisol Reza.
Kemudian Nezar Patria, Aan Rusdianto, Mugianto, dan Andi Arief.
Mengutip dari POS-Kupang.com, hanya beberapa di antara aktivis 98 yang dibebaskan saat ini menjabat di pemerintahan.
Namun, rupanya masih ada sejumlah aktivis 98 lainnya yang kini menduduki posisi strategis di pemerintahan.
Berikut sejumlah aktivis 98 yang menjabat di pemerintahan hingga saat ini:
1. Desmond Junaidi Mahesa: Anggota DPR RI dari Partai Gerindra
2. Pius Lustrilanang: Anggota Badan Pemeriksa Keuangan (BPK).
3. Faizol Reza: Anggota DPR RI dari PKB.
4. Nezar Patria: Wakil Menteri Komunikasi dan Informatika.
5. Andi Arief: Elite DPP Partai Demokrat.
6. Adian Napitupulu: Politisi PDIP sekaligus anggota Komisi VII DPR RI.
7. Ahmad Basarah: Wakil Ketua MPR RI sekaligus Ketua DPP PDIP
8. Ace Hasan: Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI.
9. Fadli Zon: Anggota DPR RI sekaligus Wakil Ketua Umum Partai Gerindra.
10. Teten Masduki: Menteri Koperasi dan UKM (MenkopUKM).
11. Dita Indah Sari: Politisi PKB sekaligus Staf Khusus Menteri Tenaga Kerja (Menaker) Ida Fauziyah.
Sumber: Tribun