'Yuk Kita Ikut Hadir Kepung MK, 19 dan 22 April 2024' Oleh: Sholihin MS Pemerhati Sosial dan Politik MK sebagai lembaga independen seharusnya bisa mandiri dalam membuat keputusan. Tapi faktanya, hakim-hakim di Indonesia masih lebih takut kepada intimidasi penguasa sehingga keputusan hakim sering tidak adil, tidak obyektif, dan tidak berpihak kepada rakyat. Selama 10 tahun MK menjadi lembaga “boneka” penguasa dan oligarki taipan sehingga keputusan-krputusannya tidak berpihak kepada rakyat. Saat ini MK yang sedang mengadili sengketa Pemilu, masih diragukan independensinya. Bayang-bayang MK bakal diintervensi penguasa masih membuat rakyat waswas, cemas, dan pesimis. Ketidaknetralan hakim-hakim MK selama ini masih menjadi tanda tanya besar, apakah para hakim ini ketika mereka mengadili sengketa Pilpres yang tidak jujur, penuh intervensi, dan penuh kecurangan para hakim MK mampu bertindak independen dan adil? Kehadiran para pendukung perubahan, penolak politik dinasti, pembenci ke
'Yuk Kita Ikut Hadir Kepung MK, 19 dan 22 April 2024' Oleh: Sholihin MS Pemerhati Sosial dan Politik MK sebagai lembaga independen seharusnya bisa mandiri dalam membuat keputusan. Tapi faktanya, hakim-hakim di Indonesia masih lebih takut kepada intimidasi penguasa sehingga keputusan hakim sering tidak adil, tidak obyektif, dan tidak berpihak kepada rakyat. Selama 10 tahun MK menjadi lembaga “boneka” penguasa dan oligarki taipan sehingga keputusan-krputusannya tidak berpihak kepada rakyat. Saat ini MK yang sedang mengadili sengketa Pemilu, masih diragukan independensinya. Bayang-bayang MK bakal diintervensi penguasa masih membuat rakyat waswas, cemas, dan pesimis. Ketidaknetralan hakim-hakim MK selama ini masih menjadi tanda tanya besar, apakah para hakim ini ketika mereka mengadili sengketa Pilpres yang tidak jujur, penuh intervensi, dan penuh kecurangan para hakim MK mampu bertindak independen dan adil? Kehadiran para pendukung perubahan, penolak politik dinasti, pembenci ke