DEMOCRAZY.ID - Wakil Presiden (Wapres) Ma'ruf Amin berharap kepemimpinannya dengan Presiden Jokowi hingga 20 Oktober 2024 mendatang, berakhir husnul khotimah atau berakhir dengan baik.
"Saya berharap bahwa saya dengan Pak Jokowi berakhir dengan husnul khotimah," ungkap Wapres di sela buka puasa bersama dengan para awak media di Kediaman Resmi Wapres, Jl. Diponegoro No. 2, Jakarta, Senin (1/4/2024).
Sementara itu, Wapres mengatakan bahwa ramadan kali ini terakhir kalinya dia menjabat. Meski begitu, dia berharap agar komunikasi dengan para awak media tetap berlanjut.
"Dan ini merupakan bulan ramadan terakhir saya sebagai wakil presiden, bukan ramadan yang terakhir bukan ya, sebagai wakil presiden ya. Sebab nanti sudah Insyallah bulan ramadan yang akan datang saya tidak di sini lagi. Tapi saya berharap komunikasi kita tidak putus walaupun tidak jadi wakil presiden," ujarnya.
Wapres mengatakan dia akan kembali ke habitatnya sebagai ulama.
Apalagi, hingga saat ini Wapres juga masih aktif menjadi Ketua Dewan Pertimbangan Majelis Ulama Indonesia (MUI).
"Banyak saya kira kegiatan lain, saya akan tentu kembali ke habitat saya lagi, dan saya tentu tidak ingin tidak akan mungkin melepaskan diri dari berbagai kehidupan kemasyarakatan dan kenegaraan, terutama keagamaan, karena itu bagian daripada hidup saya," ujar Wapres.
Bahkan, kata Wapres, sebelum menjabat dia aktif di berbagai kegiatan terutama masalah kenegaraan, keumatan, dan kebangsaan baik sebagai Rais Aam Nahdlatul Ulama (NU) juga Ketua Umum MUI.
"Saya jd wakil presiden saya juga adalah bergiat di bidang keagamaan yg jg selalu berkaitan dgn masalah-masalah kenegaraan dan kebangsaan, baik sbg rais aam Nahdlatul Ulama maupun Ketum MUI," paparnya.
Lebih lanjut, Wapres mengatakan saat di Majelis Ulama itu ada dua kegiatan yang terus lakukan yaitu sebagai pelayan umat dan mitra pemerintah.
"Jadi selama itu juga terus selalu berkomunikasi dengan pemerintah, bermitra dalam berbagai masalah kegiatan pemerintahan. Dan saya tentu sekali lagi tidak akan bisa melepaskan diri daripada hidup keumatan maupun kebangsaan dan kenegaraan," pungkasnya.
Ma'ruf Jawab soal Jarang Ambil Peran, Ibaratkan Dirinya Pemain Ganda Badminton
Wakil Presiden Ma'ruf Amin mengaku tahu masyarakat menilai dirinya jarang mengambil peran di pemerintahan.
Memang, Ma'ruf jarang tampil di publik atau membuat pernyataan yang membuat gaduh.
Job desk Ma'ruf yang masyarakat kurang familiar di antaranya Ketua Badan Pengarah Papua, Ketua Harian Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS), dan Ketua Pengarah Percepatan Penurunan Stunting.
"Saya rasa banyak orang mengatakan bahwa saya tidak begitu banyak ambil peran. Misalnya itu dengan cara-cara yang sebagai Wakil Presiden yang tampil lebih atraktif, saya memang bukan tipe seperti itu," kata Ma'ruf saat buka puasa bersama di Kediaman Resmi Wapres, Jakarta, Senin (1/4).
Ma'ruf mengibaratkan dirinya dalam menjalankan tugas seperti atlet ganda badminton.
Ia mengatakan, bekerja bersama Jokowi ibarat bermain ganda yang harus menjaga harmoni.
"Saya ambil seperti bermain badminton pasangan double. Bagaimana jaga harmoni. Sebab saya suka badminton, suka bola jadi saya tahu bagaimana badminton yang baik, bagaimana menempatkan posisi," ungkapnya.
Layaknya bermain badminton, Ma'ruf harus tahu bagaimana menempatkan diri.
"Kalau pasangan ada di depan tentu harus di belakang supaya bola yang dilempar ke belakang ada. Kalau ada di kanan kita harus di kiri, kalau di kiri kita di posisi kanan sehingga tidak jadi benturan. Artinya masing-masing ambil posisi sesuai dengan tugas-tugas yang memang diberikan," jelasnya.
Dengan demikian, lanjut Ma'ruf, pemerintahan dapat berjalan dengan baik.
"Enggak ada salah pengertian, enggak ada misunderstanding sehingga terjadi konflik antara presiden dan wakil presiden. Toh yang kita usahakan mensejahterakan masyarakat dan apabila ada yang dianggap kurang masyarakat boleh menyampaikannya lewat saluran lewat media. Kita bahas bersama mana yang terbaik," pungkasnya.
Sumber: Okezone