DEMOCRAZY.ID - Pendiri Microsoft, Bill Gates menyinggung Indonesia terkait perubahan iklim yang disebabkan oleh gas rumah kaca. Hal ini disampaikan melalui blog pribadinya. Menurut Gates, setiap tahunnya aktivitas di Bumi menghasilkan 51 miliar ton gas rumah kaca yang 7 persen di antaranya berasal dari produksi lemak dan minyak dari tumbuhan serta hewan. "Untuk memerangi perubahan iklim, kita harus mengubah angka tersebut ke nol," tegas Gates, dikutip Sabtu (6/4/2024). Dalam tulisannya, Gates menyoroti minyak sawit yang disebut menciptakan dampak besar terhadap lingkungan. Ia mengatakan, minyak sawit adalah lemak nabati yang paling banyak dikonsumsi di seluruh dunia, baik untuk dikonsumsi atau sebagai bahan bakar. "Saat ini, minyak sawit adalah lemak nabati yang paling banyak dikonsumsi di seluruh dunia. Sebagian ditemukan pada makanan sehari-hari, seperti kue, mie instan, krim kopi, makanan beku, makeup, sabun badan, odol, deterjen, deodoran, makanan kucing, hingga fo
DEMOCRAZY.ID - Pendiri Microsoft, Bill Gates menyinggung Indonesia terkait perubahan iklim yang disebabkan oleh gas rumah kaca. Hal ini disampaikan melalui blog pribadinya. Menurut Gates, setiap tahunnya aktivitas di Bumi menghasilkan 51 miliar ton gas rumah kaca yang 7 persen di antaranya berasal dari produksi lemak dan minyak dari tumbuhan serta hewan. "Untuk memerangi perubahan iklim, kita harus mengubah angka tersebut ke nol," tegas Gates, dikutip Sabtu (6/4/2024). Dalam tulisannya, Gates menyoroti minyak sawit yang disebut menciptakan dampak besar terhadap lingkungan. Ia mengatakan, minyak sawit adalah lemak nabati yang paling banyak dikonsumsi di seluruh dunia, baik untuk dikonsumsi atau sebagai bahan bakar. "Saat ini, minyak sawit adalah lemak nabati yang paling banyak dikonsumsi di seluruh dunia. Sebagian ditemukan pada makanan sehari-hari, seperti kue, mie instan, krim kopi, makanan beku, makeup, sabun badan, odol, deterjen, deodoran, makanan kucing, hingga fo