DEMOCRAZY.ID - Kekalahan Anies-Muhaimin dalam kontestasi pemilihan Presiden karena Tim Nasional Anies-Muhaimin (Timnas AMIN) terpecah.
Hal itu diungkap oleh Juru bicara Timnas AMIN Muh Ramli Rahim saat Ngobrol Politik Tribun Timur, Senin (22/4/2024).
Ramli mengatakan, problem terbesar dari Timnas AMIN karena internal dari kubuh AMIN itu sendiri terpecah dari dalam.
"Problem terbesar di Timnas AMIN ini adalah orang yang buat saya seperti kalau jaman Rasulullah seperti Nabi Muhammad dan Abu bakar Ash-Shiddiq," katanya.
Terdapat seseorang, kata Ramli, membuat antara Sudirman Said dan juga Anies Baswedan terpisah.
"Jadi ada orang sukses memisahkan mereka dan diluar tidak kelihatan, tapi didalam itu terasa dan kita lakoni setiap hari," ungkapnya.
"Jadi yang sukses membuat Anies kalah itu adalah orang yang sukses memisahkan Anies Baswedan dan Sudirman Said, mereka yang sukses," tambah dia.
Melawan penguasa, kata Ramli, hanya ada satu syarat yaitu mendapatkan pertolongan.
"Kalau tidak dapat pertolongan tidak bisa menang dalam perjuangan apapun dalam melawan penguasa," kata dia.
Bahkan kata Ramli, dirinya telah sadar bahwa pasangan Anies-Muhaimin tak akan menang dalam kontestasi Pilpres satu bulan sebelum pencoblosan dilakukan.
"Saya sadar bahwa Anies tidak bisa menang satu bulan sebelum Pilpres, saya sudah yakin Anies tidak bisa menang," ujarnya.
Ramli mengaku, target awal dari Timnas AMIN adalah mendapatkan 35 persen suara dari masyarakat Indonesia.
Target untuk untuk mendapatkan dua putaran dalam Pilpres yang diselenggarakan pada 14 Februari 2024 kemarin.
"Target kami itu hanya 35 persen, kalau 35 persen kalau sampai situ itu dua putaran, jadi karena bukan 35 persen itu tidak bisa," kata Ramli.
"Kenapa saya tidak mau bicara sampai kemudian ada putusan MK, karena saya tidak mau menggembosi perjuangan teman-teman," tambah Ramli.
Lanjut Ramli, dirinya diam karena sudah tau kondisi dalam internal Timnas AMIN dan ketika kondisi internal seperti itu dirinya sadar bahwa Anies Baswedan tak akan menang
"Jadi bukan cuma real Madrid yang bermain bagus tapi karena Barcelona tidak bermain baik," jelasnya.
Sumber: Tribun