DEMOCRAZY.ID - Brigadir Ridhal Ali Tomi, Anggota Polresta Manado, tewas di dalam mobil Toyota Alphard B 1544 QH dengan luka tembak di kepala. Polisi menduga Ridhal bunuh diri.
TKP berada di area rumah gedongan di Jalan Mampang Prapatan IV, Jakarta Selatan. Rumah ini milik tokoh Fahmi Idris yang dikontrak seseorang bernama Indra Pratama.
Siapa Indra?
Ketua RT setempat, Daniah, pernah mendengarkan informasi bahwa Indra adalah pengusaha tambang batu bara.
"Yang saya dengar, selentingan saja kayak ajudannya lah, kasarnya penjaga begitu ya, dia bilang sih pengusaha batu bara. Saya sama warga memang dekat tapi enggak banyak tanya, enggak pengin tahu urusan mereka," kata Daniah saat ditemui, Sabtu (27/4).
Belakangan terungkap bahwa Indra Pratama juga adalah Ketua Gibran Center Jawa Timur.
Kendati tidak ada hubungannya antara posisi Ketua Gibran Center Jatim itu dengan kasus ini, namun seorang warga setempat memberikan selembar kertas promosi kepada wartawan yang sedang meliput di depan TKP. Begini penampakannya:
Pengakuan Indra
Indra Pratama dan istrinya, Devi, mendatangi RS Polri pada Sabtu siang (27/4). Kepada wartawan, Indra menyebut hubungannya dengan Ridhal sebatas teman.
"Dia sering main kurang-lebih hampir seminggu, dia main tujuannya," kata Indra.
"Kerabat juga bisa dibilang teman, suka datang ke rumah, ya sudah, kita juga kan enggak pernah menolak siapa pun yang mau datang," lanjut Indra.
Saat ditanya apakah Indra dan Ridhal sering main bareng, Indra bilang jarang.
"Ya kalau bisa dibilang, jarang-jarang ya. Cuma kalau kemarin itu habis lebaran, kita kira kan silaturahmi, ya sudah," kata Indra.
Sumber: Kumparan