POLITIK

“Tanam” Gibran Demi Investasi Jangka Panjang Jokowi

DEMOCRAZY.ID
April 15, 2024
0 Komentar
Beranda
POLITIK
“Tanam” Gibran Demi Investasi Jangka Panjang Jokowi

“Tanam” Gibran Demi Investasi Jangka Panjang Jokowi


DEMOCRAZY.ID - Presiden Joko Widodo alias Jokowi terlihat sedang sibuk menyusun kekuatan jelang pensiun pada Oktober 2024 mendatang.


Bacaan Direktur Lembaga Riset Lanskap Politik Indonesia, Andi Yusran, saat ini Kepala Negara sedang mengupayakan untuk mengamankan kepentingan ekonominya pasca lengser.


Salah satu caranya dengan menjaga hubungan baik dengan Prabowo Subianto yang ditetapkan Komisi Pemilihan Umum (KPU) sebagai presiden terpilih.


“Jokowi akan tetap berupaya memiliki posisi tawar terhadap Prabowo,” kata Andi, Minggu (14/4).


Untuk menyukseskan tujuannya, Jokowi sengaja menyodorkan putra sulungnya, Gibran Rakabuming Raka menjadi Wapres Prabowo sebagai investasi jangka panjang.


“Upaya Jokowi menenangkan Prabowo adalah investasi bagi Jokowi agar tetap berpengaruh dalam pemerintahan Prabowo,” pungkas Andi Yusran.


Demokrasi Telah Porak-Poranda, Rocky Gerung: Jokowi Mesti Dihukum!


Demokrasi Telah Porak-Poranda, Rocky Gerung: Jokowi Mesti Dihukum!


DEMOCRAZY.ID - Rocky Gerung, pakar intelektual dan politik yang terkenal dengan pandangan kritisnya terhadap situasi politik dan sosial di Indonesia, memaparkan sederet pengamatan tajam dan mendalam terhadap arah bangsa Indonesia.


Rocky Gerung menilai Jokowi telah melakukan beberapa kesalahan yang sangat merugikan bagi perkembangan demokrasi di Indonesia.


Menurutnya, kemunculan Gibran sebagai tokoh politik baru sangat mengkhawatirkan, apalagi kualifikasi dan efektivitasnya diragukan.


Hal ini menimbulkan pertanyaan utama apakah Indonesia benar-benar siap untuk demokrasi atau justru harus kembali ke sistem politik lama.


Rocky menambahkan, demokrasi bisa berbahaya dalam masyarakat yang belum matang.


Demokrasi dipandang sebagai sarana penting dimana setiap warga negara dapat merasakan keberadaannya dan memberikan suara dalam pembangunan negara.


Meskipun Rocky Gerung mengakui bahwa Jokowi memiliki sejumlah pencapaian positif, namun dampak negatif yang ditinggalkannya terhadap demokrasi Indonesia tidak bisa diabaikan begitu saja.


Rocky Gerung menegaskan bahwa kritik tajam harus diberikan, serta menuntut bahwa Jokowi harus dihukum atas kesalahan-kesalahannya.


Rocky Gerung juga menyoroti kekhawatiran terkait politik dinasti dan konflik politik yang beralasan agama.


Menurutnya tindakan yang demikian (politik dinasti) dapat merusak landasan demokrasi Indonesia.


Dia juga berpendapat bahwa sebagai bangsa, mungkin kita telah gagal dalam memilih model tatanan politik yang inklusif dan beragam.


Kritik Rocky Gerung juga mengarah kepada Prabowo atas dukungannya terhadap Gibran, yang menurutnya menunjukkan kurangnya refleksi dalam menentukan calon pemimpin.


Meski begitu Rocky berharap bahwa Mahkamah Konstitusi bisa mengambil langkah tegas dalam membatalkan kehadiran Gibran.


Langkah tegas MK baginya merupakan sebuah tindakan yang menunjukkan bahwa pelanggaran politik tidak akan dibiarkan begitu saja.


Pemahaman tentang sikap terlalu memaafkan kesalahan politik juga menjadi sorotan Rocky Gerung, yang menurutnya berujung pada kurangnya pembelajaran dari masa lalu.


Pertimbangan bahwa Gibran mungkin terlibat dalam pelanggaran hukum juga perlu diperhitungkan, menurut pandangan Rocky Gerung, dan hal ini harus dihadapi secara serius.


Rocky Gerung juga mengajukan pertanyaan tentang motif sebenarnya dari Prabowo dalam mendukung Gibran, serta apakah langkah ini benar-benar tepat untuk demokrasi Indonesia.


Dia menekankan bahwa suara kritis masyarakat harus didengarkan dengan lebih serius lagi, sebagai bagian dari proses perbaikan politik yang menurutnya harus terjadi.


Rocky Gerung mengingatkan bahwa masalah politik Indonesia tidak akan selesai hanya dengan kepergian Jokowi dari kekuasaan.


Bagi Rocky Gerung, keputusan Mahkamah Konstitusi tentang Gibran akan menjadi indikator penting bagaimana kita sebagai bangsa menanggapi pelanggaran politik.


Melalui analisisnya yang tajam dan kritis, Rocky Gerung memberikan gambaran yang mendalam tentang tantangan dan potensi demokrasi Indonesia.


Ia mengajak kita semua untuk terus berpikir kritis, bertindak secara bertanggung jawab, dan memperjuangkan prinsip-prinsip demokrasi yang sehat dan bermartabat.


Sebagai penutup, Rocky menyatakan bahwa demokrasi Indonesia membutuhkan pembaruan yang mendasar, bukan sekadar perubahan kosmetik.


Pendidikan politik yang baik, transparansi dalam kepemimpinan, dan peran aktif masyarakat sipil menjadi kunci utama dalam membangun demokrasi yang kuat dan berdaya tahan.


Dengan demikian, pandangan Rocky Gerung tidak hanya sebagai kritik terhadap kondisi politik Indonesia saat ini, tetapi juga sebagai panggilan untuk melakukan perubahan yang nyata demi masa depan demokrasi Indonesia yang lebih baik.


Melalui pemikiran yang mendalam dan komitmen yang kuat, kita semua dapat berperan dalam membangun demokrasi yang lebih baik bagi bangsa dan negara ini.


SumberBisnisBandung

Penulis blog