DEMOCRAZY.ID - Dalam sebuah diskusi yang digelar baru-baru ini, Rocky Gerung seorang intelektual ternama menegaskan pandangannya terkait dinamika politik Indonesia.
Dalam diskusi ini Rocky Gerung menggambarkan kerumitan politik tanah air dengan jelasnya.
Dikutip dari youtube Tommy2411, Rocky Gerung menyoroti berbagai aspek politik yang berkembang di Indonesia termasuk Anies Baswedan dalam Politik Jokowi.
Salah satunya adalah pandangannya terhadap hubungan antara Jokowi dan Anies Baswedan.
Menurutnya Rocky Gerung tidak akan ada ruang bagi Anies Baswedan dalam politik, jika ditinjau dari pandangan Jokowi.
Hal ini menjadi poin penting dalam analisisnya terkait dinamika politik di Tanah Air.
Rocky Gerung menjelaskan "Jadi tetap kalau kita lihat dari awal tuh enggak bakal Jokowi itu mengizinkan sedikitp ruang bagi Anies."
Analisisnya tentang Anies Baswedan dalam Pilpres juga menjadi sorotan menarik.
Rocky Gerung mengatakan "Itu artinya begitu Anies jadi presiden 2 minggu kemudian Jokowi ditangkap KPK kan itu bukan karena Aniesnya tapi karena politik jadi semua ide perubahan itu diaklamasikan dalam suara Anies."
"Tapi memang Anies akan dikendalikan agoritmanya untuk tidak mungkin jadi presiden," tambahnya.
Selain itu yang lebih menarik adalah ketegasan Rocky Gerung dalam menyoroti tanggung jawab semua pihak terhadap sistem politik.
Ia menekankan bahwa semua pihak termasuk pemerintah, DPR, dan lembaga pendidikan seperti BEM UI memiliki andil dalam kondisi politik yang ada saat ini.
Rocky Gerung menyatakan kekecewaannya terhadap kondisi sistem politik Indonesia yang menurutnya sudah rusak sejak awal hingga akhir.
Hal ini mengindikasikan pentingnya perubahan dalam struktur partai politik dan sistem penyelenggaraan pemilihan di Indonesia.
Tidak hanya sekedar kritik, dalam diskusi tersebut Rocky Gerung juga mengemukakan harapannya terhadap perbaikan sistem pemilihan yang lebih transparan dan bebas dari manipulasi suara.
Ia menyoroti perlunya peningkatan profesionalisme dari penyelenggara pemilu seperti KPU dan Bawaslu.
"Kejahatan Pemilu itu tanggung jawab penyelenggara Pemilu bukan tanggung jawab warga negara," tutup Rocky Gerung.
Sumber: Bisnis