DEMOCRAZY.ID - Perayaan Idul Fitri yang harusnya penuh kegembiraan berubah menjadi kepanikan di Philadelphia AS pada Rabu, 10 April 2024.
Insiden berdarah terjadi usai kelompok-kelompok yang bersaing saling baku tembak.
Menyebabkan sedikitnya tiga orang terluka dan ratusan orang tua serta anak-anak mengungsi untuk mencari keselamatan.
Acara tahunan Idul Fitri, yang diadakan di luar masjid besar di lingkungan Parkside di kota Philadelphia, tiba-tiba berakhir penuh kesedihan.
Menurut keterangan polisi Philadelphia, terdengar sekitar 30 tembakan yang terjadi sekitar pukul 14.30 waktu setempat.
Lima orang kemudian ditahan, termasuk seorang anak laki-laki berusia 15 tahun yang menderita luka di kaki dan bahu ketika dia ditembak oleh polisi dan dibawa ke rumah sakit oleh seorang petugas, kata pihak berwenang. Polisi mengatakan dia membawa pistol.
Dilansir dari kare11, ada juga seorang pria tertembak di perut dan seorang korban remaja mengalami luka di tangan, kata polisi.
Komisaris Polisi Philadelphia Kevin Bethel mengkonfirmasi pada konferensi pers bahwa kendaraan polisi yang menanggapi panggilan bantuan 911 menabrak seorang anak kecil yang melarikan diri dari taman. Katanya, anak tersebut mengalami cedera kaki.
Para saksi menggambarkan berlari ke tenda yang didirikan di dekat taman, bersembunyi di balik pohon dan turun ke trotoar untuk menghindari tembakan, berusaha melindungi anak-anak.
Peserta lainnya berlari ke dalam sekolah dan masjid terdekat dan mulai dengan panik mencari anak-anak dan orang-orang yang mereka cintai.
Pihak berwenang mengatakan hampir 1.000 orang menghadiri acara tersebut. Beberapa saksi mengatakan mereka kembali ke taman beberapa jam setelah penembakan untuk mencoba menemukan sepatu atau ponsel mereka setelah berlari beberapa jalan untuk mencari tempat aman.
“Sembilan puluh sembilan persen orang yang menghadiri acara ini adalah orang-orang baik yang ingin bersenang-senang,” kata Bethel, sambil mencatat bahwa pejabat kota menawarkan dukungan mereka kepada komunitas Islam.
Polisi menyelidiki kejadian yang terjadi pada Rabu sore di Clara Muhammad Square, yang dipenuhi puing-puing termasuk selimut, kereta bayi, pendingin, dan sejumlah sepatu yang ditinggalkan oleh para peserta.
Beberapa meja dengan wadah makanan alumunium untuk berbuka puasa Ramadhan terletak di tengah taman, dikelilingi pita TKP berwarna kuning. Dua bak berisi es air berwarna merah cerah yang meleleh tumpah ke trotoar.
Sekitar jam 4 sore, jamaah Masjid mulai mendorong sapu besar untuk membersihkan puing-puing yang tertinggal di jalan dan di trotoar.
Sejumlah perempuan muda berpakaian warna-warna cerah mengambil barang-barang berharga – tas, ponsel, sepatu – dan menyimpannya untuk diambil orang.
Yang lain menunggu polisi mengizinkan mereka mengambil dompet atau kursi taman dari taman.
Zania Weatherford baru saja pergi ke mobilnya sejenak ketika dia mendengar suara tembakan dan melihat orang-orang berlarian di seberang jalan. Dia menelepon kerabat di acara tersebut untuk memastikan mereka aman.
“Tahun lalu, seseorang menyalakan petasan dan membuat takut semua orang,” kata Weatherford.
“Ini hanyalah perayaan hidup agar Tuhan mengampuni dosa-dosa kita. Ada satu bulan di mana Tuhan merantai iblis, jadi siapa pun yang melakukan ini tidak bisa menyalahkan iblis.”
Motif penembakan itu belum jelas. Para tersangka termasuk empat pria dan seorang wanita, kata Bethel.
Penembakan beruntun terjadi di dekat masjid Philadelphia, Amerika Serikat saat umat Islam tengah menunaikan sholat idul fitri. Beberapa korban terluka, senentara 5 orang tersangka ditangkap. pic.twitter.com/obc0t3Xzzk
— 🇵🇸 𝗠𝘂𝘀𝗹𝗶𝗺 𝗖𝘆𝗯𝗲𝗿 𝗔𝗿𝗺𝘆 ☪ (@MCAOps) April 11, 2024
Sumber: Disway