DEMOCRAZY.ID - Menteri Koordiantor Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut B. Pandjaitan memastikan bahwa hubungan kerja sama antara Indonesia dan China akan semakin kuat sejalan dengan periode pemerintah selanjutnya.
Hal tersebut disampaikannya dalam Pertemuan Ke-4 High Level Dialogue and Cooperation Mechanisme (HDCM) RI – RRT di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur, Jumat (19/4/2024).
"Indonesia bulan Februari 2024 lalu berhasil mengadakan Pemilu Serentak dengan lancar. Saya yakin pada periode pemerintahan selanjutnya, Indonesia akan menjamin keberlanjutan kebijakan Presiden Joko Widodo dan meneruskan persahabatan yang kuat dan kerja sama yang konstruktif antara Indonesia dan Tiongkok,” kata Luhut dalam keterangan tertulis, Minggu (21/4/2024).
Luhut yakin hubungan Indonesia-China akan semakin kuat dan stabil dengan mengedepankan prinsip saling percaya, menghormati, dan saling menguntungkan.
“Saya yakin di bawah kepemimpinan Presiden Xi Jinping, Tiongkok akan mencapai modernisasi yang berkualitas tinggi, dan pada kesempatan ini saya menekankan posisi HDCM sebagai episentrum keberlanjutan kemitraan strategis komprehensif serta kerangka kerja sama GMF – BRI,” ujarnya.
Adapun sinergi kerja sama GMF – BRI (Global Maritime Fulcrum-Belt and Road Initiative) tersebut antara lain seperti Kereta Cepat Jakarta – Bandung yang beroperasi secara komersial pada 17 Oktober 2023, dengan dalam tiga bulan terakhir, rata–rata penumpang mencapai 15.000 penumpang per hari dan terus meningkat. Pada puncak arus mudik Lebaran mencapai 21.422 penumpang atau naik 3 persen.
“Proyek ini menjadi keberhasilan sinergi GMF - BRI yang selayaknya dapat dilanjutkan sampai ke Surabaya. Oleh karena itu, saya harap Pemerintah Tiongkok, China Development Bank (CDB), dan China Railway terus memberikan atensi prioritas dan dukungan finansial, serta pengalihan teknologi pengoperasian KCJB. Kami mengusulkan pembentukan Joint Task Force untuk percepatan proyek,” tuturnya.
Selain Kereta Cepat Jakarta – Bandung, Luhut juga mengapresiasikan China yang selalu mendukung kemajuan Indonesia dalam hal transisi energi, industrialisasi, dan hilirisasi mineral.
“Kami mengapresiasi perusahaan Tiongkok yang terus meningkatkan lokal konten di Indonesia seperti kendaraan listrik BYD (Build Your Dream) dan Wuling yang produknya sangat diminati masyarakat indonesia. Pemerintah Indonesia berkomitmen memberikan insentif dan kebijakan pendukung terkait industri strategis seperti investasi Petrokimia di Kalimantan Utara (Kaltara). Kami berharap proyek Kaltara dapat direalisasikan mulai pertengahan tahun ini. Seperti yang kita bahas kemarin, kami terbuka untuk mengundang investor negara lain untuk bersama mengembangkan proyek strategis ini,” tuturnya.
Di samping itu, Menko Luhut juga mengundang Menlu Wang Yi dalam pertemuan World Water Forum (WWF) 2024 yang akan dilaksanakan pada bulan Mei mendatang serta Indonesia International Sustainability Forum (ISF) 2024 pada September mendatang.
“Pertemuan kita hari ini sangat produktif dan efisien, saya yakin kunjungan Pak Wang Yi dan delegasi kali ini bukan hanya akan bermanfaat bagi dua negara, namun juga akan meningkatkan Happiness Index para Delegasi semua,” ucap dia.
Menanggapi Luhut, Menlu Wang Yi mengatakan, pihaknya sangat senang bekerja sama dengan Indonesia dan berharap kerja sama ini akan semakin baik serta semakin erat ke depannya.
Dalam pertemuan ini, Menko Luhut didampingi oleh Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi, Menteri Kelautan dan Perikanan (MenKP) Sakti Wahyu Trenggono, Kepala Badan Karantina Indonesia (Kabarantin) Sahat Manaor Panggabean, Duta Besar RI untuk RRT Bapak Djauhari Oratmangun serta Sekretaris Kemenko Marves sekaligus Sekretaris Jenderal HDCM Ayodhia G L Kalake, serta pejabat lainnya.
Sumber: Kompas