DEMOCRAZY.ID - Untuk pertama kalinya dalam sejarah, sebuah media Israel menyebut Indonesia berkomitmen untuk menjalin hubungan diplomatik dengan Israel.
Media online Israel haaretz.com menyebut negara berpenduduk mayoritas Muslim terbesar di dunia ini sepakat.
Untuk mengakui Israel agar dapat bergabung dengan OECD – yang memerlukan persetujuan semua negara anggota.
Setelah para pejabat Israel meminta sikap dari Indonesia menyusul kritiknya terhadap perang Gaza.
Mengutip pemberitaan media Israel itu, Indonesia bersedia menjalin hubungan diplomatik dengan Israel.
Media tersebut mengutip Sekretaris Jenderal Organisasi untuk Kerja Sama Ekonomi dan Pembangunan Mathias Cormann.
Mathias Cormann ditulis haaretz.com memberi tahu Menteri Luar Negeri Israel Israel Katz pada hari Kamis 11 April 2024.
Menjalin hubungan dengan Israel merupakan salah satu langkah yang dilakukan Indonesia untuk dapat bergabung dalam organisasi internasional yang mana Israel juga menjadi salah satu anggotanya.
Indonesia, negara kepulauan di Asia Tenggara, adalah negara berpenduduk Muslim terbesar di dunia, dan pengumuman pada hari Kamis ini menandai pertama kalinya negara tersebut akan menjalin hubungan diplomatik dengan Israel.
Yerusalem pada awalnya menentang bergabungnya Indonesia dengan OECD karena pernyataan publiknya yang menentang tindakan Israel dalam perang Gaza, dan menuntut sikap dari Indonesia yang mencakup normalisasi hubungan.
Karena penambahan negara baru ke OECD memerlukan persetujuan seluruh anggota, maka pada akhirnya disepakati bahwa isi keputusan bergabungnya Indonesia ke OECD akan mencakup komitmen untuk menjaga hubungan diplomatik dengan seluruh negara anggota.
Meski Indonesia belum mengakui Israel secara resmi, namun sejak Perjanjian Oslo tahun 1993, telah terjalin hubungan terselubung antara kedua negara, terutama di bidang ekonomi.
Mantan Perdana Menteri Yitzhak Rabin bahkan mengunjungi Indonesia pada tahun 1993, dan mantan Perdana Menteri Shimon Peres mengunjungi negara tersebut pada tahun 2000, ketika ia menjabat sebagai menteri kerja sama regional.
Menteri Perekonomian saat itu, Naftali Bennet, berkunjung pada bulan Desember 2013, dan pada tahun 2018, Indonesia mulai mengeluarkan visa turis untuk warga Israel.
Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mengatakan pada bulan Maret 2016 saat bertemu dengan para jurnalis Indonesia bahwa sudah waktunya untuk menjalin hubungan resmi, dan menambahkan bahwa "alasan yang menghalangi perubahan dalam hubungan sudah tidak relevan lagi."
Hingga berita ini dimuat, belum ada konfirmasi dari pihak Indonesia. Apakah berita yang disampaikan media Israel tersebut benar atau tidak.
Dalam berita, media tersebut juga menampilkan foto mantan Presiden Indonesia, Soeharto.
BERITA PENTING
— Mas Gres (@erlanishere) April 11, 2024
Kita dapet kabar hari ini dari media-media besar Israel bahwa Indonesia setuju untuk menjalin hubungan diplomatik dengan Israel sebagai persyaratan masuk OECD.
Apa ini benar Pak @jokowi? Mohon klarifikasinya 🙏
cc: @Menlu_RI pic.twitter.com/hYwKAYh0Hw
Sumber: Suara