DEMOCRAZY.ID - Pendiri Microsoft, Bill Gates blak-blakan mengenai 'malapetaka bumi' atau perubahan iklim di dunia. Dalam tulisannya di blog pribadinya, Gates menyinggung Indonesia terkait perubahan iklim yang disebabkan oleh gas rumah kaca. Menurut konglomerat terkaya di dunia itu, setiap tahunnya aktivitas di Bumi menghasilkan 51 miliar ton gas rumah kaca yang 7 persen di antaranya berasal dari produksi lemak dan minyak dari tumbuhan serta hewan. "Untuk memerangi perubahan iklim, kita harus mengubah angka tersebut ke nol," tegas Gates, dikutip Selasa (9/4/2024). Dalam tulisannya, Gates juga menyoroti minyak sawit yang disebut menciptakan dampak besar terhadap lingkungan. Ia mengatakan, minyak sawit adalah lemak nabati yang paling banyak dikonsumsi di seluruh dunia, baik untuk dikonsumsi atau sebagai bahan bakar. "Saat ini, minyak sawit adalah lemak nabati yang paling banyak dikonsumsi di seluruh dunia. Sebagian ditemukan pada makanan sehari-hari, seperti ku
DEMOCRAZY.ID - Pendiri Microsoft, Bill Gates blak-blakan mengenai 'malapetaka bumi' atau perubahan iklim di dunia. Dalam tulisannya di blog pribadinya, Gates menyinggung Indonesia terkait perubahan iklim yang disebabkan oleh gas rumah kaca. Menurut konglomerat terkaya di dunia itu, setiap tahunnya aktivitas di Bumi menghasilkan 51 miliar ton gas rumah kaca yang 7 persen di antaranya berasal dari produksi lemak dan minyak dari tumbuhan serta hewan. "Untuk memerangi perubahan iklim, kita harus mengubah angka tersebut ke nol," tegas Gates, dikutip Selasa (9/4/2024). Dalam tulisannya, Gates juga menyoroti minyak sawit yang disebut menciptakan dampak besar terhadap lingkungan. Ia mengatakan, minyak sawit adalah lemak nabati yang paling banyak dikonsumsi di seluruh dunia, baik untuk dikonsumsi atau sebagai bahan bakar. "Saat ini, minyak sawit adalah lemak nabati yang paling banyak dikonsumsi di seluruh dunia. Sebagian ditemukan pada makanan sehari-hari, seperti ku