DAERAH POLITIK

Bahaya! Akan Segera Jadi Ibu Kota Gantikan Jakarta, IKN Diintai 3 Ancaman Mengerikan Ini, Jadi Tantangan Prabowo?

DEMOCRAZY.ID
April 05, 2024
0 Komentar
Beranda
DAERAH
POLITIK
Bahaya! Akan Segera Jadi Ibu Kota Gantikan Jakarta, IKN Diintai 3 Ancaman Mengerikan Ini, Jadi Tantangan Prabowo?

Bahaya! Akan Segera Jadi Ibu Kota Gantikan Jakarta, IKN Diintai 3 Ancaman Mengerikan Ini, Jadi Tantangan Prabowo?


DEMOCRAZY.ID - Ibu Kota Nusantara (IKN) akan segera menggantikan Jakarta yang selama ini menyandang status ibu kota.


Pada proses pembangunannya hingga saat ini, ada begitu banyak tantangan hingga berbagai macam polemik di IKN.


Saat ini bahkan disebut-sebut ada 3 ancaman mengerikan yang akan mengancam pertahanan IKN. Apakah hal ini akan menjadi tantangan bagi Prabowo Subianto?


Sebagai informasi, nama Prabowo Subianto kemudian disebut dalam soal pertahanan yang mengancam IKN ini.


Sebab, selain dinobatkan sebagai presiden terpilih 2024-2029, Prabowo Subianto kini juga masih menjabat sebagai Menteri Pertahanan.


Mengenai tiga ancaman yang mengintai posisi pertahanan IKN ini disebutkan oleh Komandan Sekolah Staf dan Komando TNI (Sesko TNI) Marsekal Madya TNI Samsul Rizal, S.I.P, M.Tr (Han).


Ketiga ancaman tersebut diantaranya militerisasi Pulau di Laut China Selatan oleh China, pembukaan kembali pangkalan AS di Filipina serta ketegangan yang terjadi di Taiwan.


Ancaman-ancaman yang diungkap oleh Perwira Tinggi AU ini didasarkan pada posisi IKN yang mendekat ke ancaman konflik di Utara.


Meskipun Indonesia tidak terlibat langsung dengan konflik tersebut, Komandan Sesko TNI itu menyebutkan bahwa efek dari konflik itu akan mempengaruhi Indonesia.


Hal tersebut juga disebabkan karena perpindahan ibu kota dari Jakarta ke IKN di Kalimantan Timur yang membawa center of gravity (CoG) Indonesia mendekat ke berbagai proyeksi ancaman yang ada di wilayah Utara.


Tak hanya itu, Samsul Rizal juga menjelaskan bahwa saat ini konflik tersebut telah mengalami peralihan dan memasuki peperangan generasi kelima.


Sehingga menekankan pada aksi militer non-kinetik, seperti rekayasa sosial, misinformasi, serangan siber, dan artificial intelligence (AI) yang sepenuhnya otonom.


Saat ini juga telah berkembang sebuah konsep bernama Revolution Military Affaris (RMA) yang merupakan perubahan paradigma dalam karakter dan bagaimana sebuah perang dijalankan.


Konsep ini memiliki ciri penggunaan teknologi baru ke dalam sistem militer yang digabungkan dengan konsep operasional yang inovatif dan adaptasi organisasional.


Samsul Rizal pun mengatakan bahwa dalam menghadapi ancaman bagi IKN ada salah satu konsep yang bisa digunakan, yakni konsep smart security and smart defense.


Konsep smart security merupakan penerapan teknologi informasi, combat cloud, operasi lintas medan, dan fusi (penyatuan).


Sedangkan konsep smart defense terdiri dari informasi, penginderaan, serangan, dan komando.


Implementasi dari kedua konsep ini adalah akuisisi kekuatan utama yang dapat menghasilkan efek deterrence.


Sebagai seorang yang ahli dalam bidang ini, Samsul Rizal juga menekankan bahwa alusista yang diakuisisi harus harus berbasis teknologi terkini.


Selain itu, Samsul Rizal juga menegaskan bahwa pembangunan posisi pertahanan IKN melalui konsep smart defense sangat dibutuhkan pemenuhan terhadap aspek teknologi dan sumber daya manusia.


Akan tetapi, penggunaan teknologi untuk upaya pertahanan IKN ini akan membutuhkan anggaran yang cukup besar.


Sementara itu, sumber daya manusia (SDM) tentunya diperlukan sebagai pengendali dan penyeimbang dalam teknologi untuk mengambil keputusan yang tepat dalam upaya menjaga pertahanan IKN ini.


Khusus untuk SDM militer tentunya perlu memiliki 3 aspek penting, meliputi kepekaan terhadap perkembangan teknologi terbaru, pemahaman mendalam tentang taktik dan strategi kontemporer, serta kemampuan untuk mengelola SDM dan teknologi secara efektif dalam operasi Pertahanan 5.0 yang akan dijalankan ini.


Melalui latar belakang militer dan Menteri Pertahanan, tentu saja ini menjadi tantangan bagi Prabowo Subianto sebagai presiden terpilih untuk mengamankan posisi Indonesia melalui pertahanan IKN.


Tentunya, tak hanya Prabowo saja, tetapi juga sejumlah pihak berwenang juga memiliki kewajiban untuk selalu menjaga pertahanan Indonesia khususnya di wilayah IKN yang akan menjadi ibu kota negara menggantikan Jakarta nantinya.


Itulah informasi mengenai 3 ancaman mengerikan yang berbahaya bagi pertahanan IKN dan menjadi tantangan bagi Prabowo sebagai presiden terpilih. Semoga bermanfaat.


Sumber: AyoBandung

Penulis blog