DEMOCRAZY.ID - Ratusan orang dari beberapa elemen Masyarakat Yogyakarta kembali melakukan aksi bertajuk Buker Kebangsaan di kawasan Tugu Pal Putih Yogyakarta, Jumat, 5 April 2024.
Kelompok aksi berhimpun dalam suatu komunitas yang menamakan diri Aliansi Rakyat Jogja Menggugat (Arjog) menyampaikan tiga tuntutan.
Pantauan KBA News di lokasi, massa mulai berdatangan sekitar pukul 16.00 WIB. Mereka lalu membentangkan spanduk di pagar yang mengitari ikon Yogyakarta ini.
Sementara peserta aksi membentangkan poster, antara lain bertuliskan Tolak Dinasti Politik, Pemilu Curang Rakyat Siap Perang, Seret dan Adili Dalang di Balik Pemilu Curang, Bongkar Penyalahgunaan Kekuasaan, dan lainnya.
Korlap Aksi Agus Hartana mengatakan, tuntutan aksi ada tiga.
“Turunkan Jokowi, diskualifikasi pasangan 02, dan mendorong independensi MK yang sedang mengadili sengketa Pilpres 2024,” katanya kepada awak media di lokasi aksi, Jumat, 5 April 2024.
Menurut dia, aksi ini sekaligus memberikan dukungan moral kepada lembaga MK agar kembali ke khitah.
MK harus kembali bisa menangani dan mengadili sengketa pilpres dengan jujur, adil, independen, dan bebas dari berbagai intervensi, baik berupa tekanan maupun ancaman.
Massa aksi berharap MK bisa memberikan penilaian objektif dan independen atas sengketa yang sedang ditangani.
MK bisa melahirkan keputusan yang bisa memulihkan integritas lembaga yang sempat tercoreng oleh kasus Paman Usman.
“Kami juga menaruh harapan MK sebagai benteng terakhir konstitusi dalam menangani sengketa pilpres, dari proses pra pemilu, pelaksanaan pemilu, hingga pasca pemilu,” jelasnya.
Massa aksi mendorong agar demokrasi harus ditegakkan, Pemilu bersih harus diciptakan, dan penyimpangan kekuasaan harus dihentikan.
“Hukum pun perlu dilaksanakan dengan seadil-adilnya. Politisasi hukum perlu dihindari,” tegasnya.
Sejumlah tokoh masyarakat hadir pada aksi ini. Mereka antara lain Syukri Fadholi, Prof Muh Chirzin, Azman Latief, Afnan Malay, KRT Padmo Condro Negoro, Damaira Pakpahan, In’am el Mustofa, Akhid Widi, Mariana Ulfah, Nur Aisyah Haifani, Aria Moel, Wuri Handayani, dan lainnya. Mereka bergantian menyampaikan orasi.
Humas Aksi Mariana Ulfah mengatakan, Aliansi Rakyat Jogja Menggugat (Arjog) terdiri dari berbagai komunitas jemaah masjid, Paksi Katon, AB Ningrat, SKI, Trengginas, Raja Bersatu, Garda, dan Ganjaris, SPSI, SBSI, AM FUI, Kurma, Jarnas, dan lain-lain.
Menurut dia, aksi turun ke jalan sudah sering digelar di Yogyakarta, termasuk pada momen Ramadan ini.
Bedanya, aksi diakhiri dengan buka puasa bersama dan salat Magrib. Panitia menyediakan 1.000 paket takjil, dari hasil donasi iuran juga ada bantuan takjil dari Masjid Jogokariyan.
Sumber: KBANews