GLOBAL

7 Fakta Perang Iran vs Israel, Termasuk Penyebabnya

DEMOCRAZY.ID
April 15, 2024
0 Komentar
Beranda
GLOBAL
7 Fakta Perang Iran vs Israel, Termasuk Penyebabnya

7 Fakta Perang Iran vs Israel, Termasuk Penyebabnya


DEMOCRAZY.ID - Seharian ini, dunia dihebohkan dengan serangan Iran ke Israel. Peperangan lewat pesawat nirawak alias drone dan misil itu dipicu oleh peristiwa sebelumnya. Berikut adalah tujuh faktanya.


Fakta-fakta ini dihimpun detikcom dari sumber-sumber berita terpercaya hingga Minggu (14/4/2024) pukul 19.00 WIB.


1. Penyebab: Peristiwa Damaskus

Dilansir AP dan AFP, serangan 1 April itu menewaskan 16 orang, termasuk dua jenderal Iran. Dua jenderal Iran itu adalah Brigadir Jenderal Mohammad Reza Zahedi dan perwira tinggi lainnya, Brigadir Jenderal Mohammad Hadi Haji Rahimi.


Peristiwa di Damaskus ini penting untuk memahami serangan balasan Iran ke Israel. Serangan tersebut disebut didalangi oleh Israel meski Israel tidak membantah dan tidak juga mengonfirmasi tuduhan itu.


Iran kemudian bertekad membalas serangan tersebut. Terjadilah serangan Iran pada Sabtu (13/4) waktu setempat, kemarin. Ratusan drone dan rudal Iran meluncur ke Israel.


2. Serangan balasan dari Iran

Sabtu (13/4) malam waktu setempat, drone-drone dan misil-misil Iran meluncur menyerang Israel. Pihak yang meluncurkan serangan adalah Korps Garda Revolusi Islam Iran (IRGC).


Tak hanya Iran, tapi teman-teman Iran di Yaman, Irak, dan Lebanon juga melancarkan serangannya ke Iran.


3. DK PBB agendakan rapat usai diminta pihak Israel untuk kecam Iran

Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB) segera menggelar rapat darurat untuk menanggapi perkembangan situasi di Timur Tengah. Agenda itu didesakkan oleh Israel, negara yang kini tengah diserang Iran.


Dilansir AFP, Minggu (14/4/2024), DK PBB akan menggelar rapat darurat pada Minggu waktu setempat.


Dilansir Reuters, rapat darurat DK PBB tersebut diagendakan setelah Israel meminta PBB untuk mengecam Iran yang menyerang Israel. 


Israel meminta PBB untuk menetapkan Garda Revolusi Iran sebagai organisasi teroris. Permintaan itu disampaikan duta besar Israel untuk PBB, Gilad Erdan.


Selanjutnya, fakta bahwa Israel mengklaim serangan Iran tak timbulkan akibat parah, juga ada klaim Iran:


4. Israel klaim serangan Iran tak timbulkan akibat parah

Juru Bicara Militer Israel Daniel Hagari mengatakan ada 200 proyektil Iran yang menyerang Israel namun sebagian besar berhasil diintersep. Dampak serangan Iran, hanya ada kerusakan kecil di fasilitas militer serta satu gadis terluka.


"Sejumlah rudal Iran jatuh di wilayah Israel, menyebabkan kerusakan kecil pada pangkalan militer tanpa korban jiwa. Hanya satu gadis kecil yang terluka, dan kami berharap dia baik-baik saja," kata Daniel Hagari dilansir Aljazeera, Minggu (14/4/2024).


Iran luncurkan drone ke Israel sebagai serangan balasan - Tensi meningkat di Timur Tengah Foto: BBC World


5. Iran nyatakan serangan selesai, target kena

Iran menyatakan serangan balasannya telah mengenai target dengan jitu. Target sasaran itu adalah pangkalan Israel tempat peluncuran serangan Israel ke Konsulat Iran di Damaskus, Suriah, 1 April lalu.


Dilansir CNN, Minggu (14/4/2024) sore, Teheran menyebut pangkalan biang kerok peristiwa Damaskus itu adalah Pangkalan Udara Nevatim. 


"Operasi" tersebut menargetkan "pangkalan udara Nevatim, tempat pesawat F-35 digunakan untuk menargetkan konsulat kami di Damaskus," kata kepala staf Angkatan Bersenjata Iran, Mayor Jenderal Mohammad Hossein Bagheri, kepada TV pemerintah Iran, IRINN.


"Menurut pandangan kami, operasi ini sudah selesai, tetapi Angkatan Bersenjata siap dan kami akan bertindak jika diperlukan," ucap Bagheri.


6. Israel didukung negara-negara Barat

Negara-negara Barat mendukung Israel dan mengutuk Iran. Negara-negara itu adalah Amerika Serikat (AS), Kanada, Inggris, Jerman, Prancis, dan Australia. Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menyerukan semua pihak menahan diri.


Presiden AS Joe Biden mengutuk keras serangan Iran itu. AS menembak jatuh drone-drone Iran yang menyerang Israel. 


Inggris mengerahkan jet-jet tempurnya di Timur Tengah. Perdana Menteri Inggris Rishi Sunak mengkalim jet-jetnya telah menembak jatuh drone-drone Iran.


Para duta besar negara-negara Eropa Barat yakni Prancis, Jerman, dan Inggris dipangil oleh otoritas Iran. Negara-negara itu dinilai tidak bertanggung jawab.


"Duta Besar Inggris, Prancis, dan Jerman untuk Teheran dipanggil ke Kementerian Luar Negeri menyusul sikap tidak bertanggung jawab dari beberapa pejabat negara-negara tersebut, terkait respons Iran terhadap tindakan rezim Zionis pada warga negara dan kepentingan negara kami," demikian dilaporkan kantor berita resmi Iran, IRNA, dilansir AFP dan Aljazeera.


Selanjutnya, sistem pertahanan Israel:


7. Sistem pertahanan Israel

Dilansir Associated Press (AP), sistem pertahanan Israel yang digunakan untuk menghalau roket dan drone ada berlais-lapis. Pertama, ada The Arrow yang merupakan produk AS. 


The Arrow adalah sistem yang dikembangkan oleh AS, didesain untuk mengintersep misil jarak jauh, termasuk jenis-jenis misil balistik Iran tadi malam. Arrow bekerja di luar atmosfer. Sistem ini juga telah terbukti mampu menggagalkan serangan misil Houthi dari Yaman.


Ada lagi David's Sling yang juga merupakan hasil pengembangan AS. Fungsinya untuk mengintersep misil jarak menengah, termasuk misil yang dipunyai Hezbollah di Lebanon.


Sistem Patriot juga dipunyai Israel. Patriot adalah bikinan AS dan dipakai sejak Perang Teluk Pertama tahun 1991. Patriot kini digunakan untuk menembak jatuh pesawat termasuk drone-drone.


Ada lagi sistem Iron Dome, dikembangkan Israel dengan dukungan AS, berfungsi untuk menembak jatuh roket-roket jarak dekat. 


Iron Dome telah mengintersep ribuan roket sejak diaktivkan satu dekade lalu. Roket-roket Hamas dan Hezbollah juga ditepis menggunakan sistem Iron Dome. Israel mengklaim kesuksesan Iron Dome mencapai 90%.


Sumber: Detik

Penulis blog