DEMOCRAZY.ID - SEJUMLAH warga dan tokoh pergerakan di Kota Bekasi menolak Kaesang jadi calon wali kota Bekasi. Berbagai alasan mereka sampaikan seperti kelayakannya yang belum cukup.
Ustadz Abdul Fattah misalnya. Da’i muda Kota Bekasi dan Sekjen FPI DPW Kota Bekasi mengatakan bahwa Kota Bekasi akan hancur jika dia yang memimpin.
“Bukan menuju Indonesia emas tapi menuju Indonesia hancur, apalagi masih dari dinasti Jokowi makin parah jika anaknya yang memimpin Kota Bekasi dan harusnya warga Kota Bekasi menolaknya,” ujarnya, Jumat (29/3/2024).
Demikian juga Ustadz Abu Fayadh Muhammad Faisal. Pengamat Pergerakan dari ICMI Orda Kota Bekasi ini menyebutkan, Kota Bekasi adalah Kota Para santri dan jawara.
“Mau jadi apa Kota Bekasi dipimpin orang yang punya silsilah benci dengan ulama karena banyak di rezim bapaknya itu yang didzolimi bahkan sampai dipenjarakan. Jadi seharusnya Kaesang jangan jadi Walikota Bekasi lebih baik di kampung halamannya saja di Solo sana. Haram jaddah jika dia di Kota Bekasi maupun Kabupaten Bekasi jadi pemimpin sebagaimana di Depok yang menolaknya,” tegasnya.
Sedangkan Ustadzah Ummi Arofah dari MPI Jawa Barat menyebutkan putra bungsu Presiden Jokowi itu belum layak jadi Wali Kota Bekasi.
“Kota Bekasi itu tanah kelahiran tokoh nasional yakni Kyai Haji Noer Alie, pejuang kemerdekaan dan seharusnya negara ini lebih cinta kepada alim ulama terkhusus yang domisili di Bekasi Raya. Kaesang belum layaklah mimpin Kota Bekasi, masih anak kemarin sore lah,” jelasnya.
Salah seorang warga, Arie malah meminta agar masyarakat warga Kota Bekasi menyuarakan penolakan terhadap Kaesang seperti halnya di Depok.
”Gampang kok, kita ajak semuanya untuk menolak yang penting tidak di Kota Bekasi,” katanya.
Sementara Fikky Arya, pedagang sekaligus owner Indah Celluler berkata: “Kata ustadz saya dari Kampung Mede yang juga guru di Ponpes An-Nida’ Al Islami, Kota Bekasi harus dipimpin dengan orang yang berakhlaq kariimah karena mngemban daerah yang ihsan. Slogan kota santri Bekasi makan harusnya orang asli Kota Bekasi yang mimpin, bukannya orang luar yang gak ngerti mimpin.”
Kota Bekasi “Mencari Pemimpin Muda Yang Berintegritas”
Pesta demokrasi 2024 di Indonesia sudah terlaksana dengan aman dan terkendali walaupun masih meninggalkan pernak pernik dinamika politiknya, dan Pilkada serempak pun akan baru digelar pada November 2024.
Demikianpun Saat ini konstelasi politik untuk mematangkan siapa suksesor kepemimpinan di Bumi Patriot telah dipersiapkan sejumlah partai-partai politik.
Dipastikan parpol akan berpatokan dari hasil kursi DPRD saat Pileg 14 Februari 2024 lalu dengan hasil PKS menjadi jawara 11 kursi, PDIP 9 kursi, Golkar 8, Gerindra 6, PAN 5, PKB 5, Demokrat 2, PPP 2 dan PSI pecah telor meraih 2 kursi.
Dan Saat ini sudah berseliweran di medsos nama-nama kandidat dari berbagai kalangan. Dalam era kebebasan demokrasi banyak nama muncul meski secara track record tidak memiliki kompetensi kepemimpinan. Dari tokoh masyarakat,Tokoh agama, tokoh ormas, parpol, dan birokrat yang ada di kota bekasi.
Untuk mencari sosok kepemimpinan daerah kota Bekasi yang di terima oleh semua warga kota Bekasi Relawan Pro Pa-Gi menuju Indonesia Emas yang diketuai oleh Ricad Efendi Siregar secara Intens melakukan pertemuan dengan sejumlah tokoh politik, tokoh agama, tokoh masyarakat, tokoh pemuda, LSM dan insan Pers,Adapun Agenda pertemuan tersebut untuk mendiskusikan situasi kondisi politik Lokal kota Bekasi.
Dari hasil diskusi tersebut menurut Ketua Umum RN Pro PA-GI. Ricad Effendi Siregar kepada Awak media bahwa kota Bekasi butuh sosok pemimpin yang mewakili sosok yang muda,cerdas, amanah dan akuntable karena di Zaman milenial, dimana yang muda saatnya berkarya untuk bangsa dan negara, kita butuh pemimpin muda yang muncul diluar warga Bekasi, agar melihat kota Bekasi dari Kacamata yang lebih luas dan lebih jauh kedepan demi kemajuan kota Bekasi, itulah hasil yang dapat saya simpulkan dari pertemuan dan diskusi dengan tokoh-tokoh yang ada di kota Bekasi.
Sumber: KoranBekasi