DEMOCRAZY.ID - Prabowo Subianto diketahui memiliki pemasok dana khusus untuk kepentingan politiknya. Terutama untuk kegiatan kampanye pada Pemilu tahun ini.
Sosok yang menjadi pemasok dana politik bagi Prabowo itu tak lain adalah adik kandungnya sendiri, Hashim Djojohadikusumo.
Hashim disebut-sebut memiliki jumlah harta yang lebih besar ketimbang Prabowo. Harta kekayaan itu ia dapatkan dari sejumlah bisnis yang dimilikinya.
Dikutip dari kanal YouTube Hiburan Populer pada Senin, 4 Maret 2024, Hashim mengambil gelar sarjananya di jurusan Ilmu Politik dan Ekonomi di Claremont Graduate University, California.
Ketika lulus dirinya tak lekas pulang ke Tanah Air, tapi justru bertolak ke Prancis untuk magang sebagai analis keuangan di perusahaan investasi ternama, Lazard Company.
Barulah ketika sang ayah, Sumitro Djojohadikusumo pensiun dari tugasnya sebagai Menteri Riset Indonesia periode 1973-1978, ia memutuskan pulang kampung.
Setibanya di Indonesia, pria yang kini berusia 69 tahun itu mulai merintis bisnisnya. Selain itu, ia juga punya karier profesional yang cemerlang.
Hasim pernah menjadi analis keuangan di bank investasi Prancis dan selepas dari situ barulah cucu dari pendiri Bank BNI mulai memasuki dunia bisnisnya dengan menjadi direktur di Indoconsult.
Latar belakang pendidikan dan pengalamannya membuat ia akhirnya mendirikan PT Era Persada.
Lewat tangan dinginnya, perusahaan pertamanya itu mengalami perkembangan bisnis yang sangat pesat.
Ditambah lagi ia juga berhasil menjadi komisaris hingga presiden direktur di beberapa perusahaan yang dikelolanya.
Prestasi lain dalam bisnis yang ditorehkan Hashim adalah mengakuisisi PT Semen Cibinong lewat perusahaannya bernama PT Tirtamas Majutama, perusahaan yang bergerak di sektor sumber daya manufaktur dan perdagangan.
Pebisnis ulung ini juga kemudian menanamkan beberapa saham miliknya di Bank Niaga dan Bank Kredit Asia.
Ia juga bersama sang kakak, Prabowo Subianto, membeli pabrik Kiani Kertas yang sebelumnya dimilik Bob Hasan. Perusahaan ini berlokasi di Kalimantan Timur.
Bisnisnya terus meluas dan mengepakkan sayapnya ke berbagai sektor. Mulai dari perkebunan sawit dan hutan, tambang batubara, dan ladang migas.
Berkat torehan prestasinya itu, ia sempat masuk dalam laporan Forbes 2012 yang menyebutkan bahwa Hashim Djojohadikusumo merupakan salah satu orang terkaya di Asia.
Kekayaannya saat itu dilaporkan mencapai USD850 juta atau setara dengan Rp13,2 triliun.
Berkat gurita bisnisnya yang terus berkembang itu pula, pria kelahiran Jakarta, 5 Juni 1954 ini dilaporkan memiliki harta kekayaan yang ditaksir mencapai Rp11 triliun pada 2019 lalu.
Torehan itu lebih sedikit dibandingkan dengan harta kekayaannya pada 2018, yaitu mencapai Rp12,3 triliun.
Meski begitu, nominal harta kekayaan tersebut masih jauh lebih tinggi ketimbang sang kakak yang mencalonkan diri sebagai presiden pada Pemilu tahun ini, yakni Prabowo Subianto.
Di mana Prabowo diketahui memiliki harta kekayaan yang nominalnya hanya sekitar Rp2 triliun.
Lebih lanjut, bapak tiga anak ini juga diketahui berkecimpung dalam dunia politik. Ia disebut-sebut sebagai pemasok dana bagi kepentingan politik sang kakak.
Hal itu mulai dari mendirikan Partai Gerindra hingga kegiatan kampanye untuk kepentingan pemilihan kepala daerah (pilkada) dan pemilihan presiden (pilpres).
Torehan prestasi Hashim bukan hanya dalam karier profesional ataupun bisnisnya, tetapi juga dalam dunia politik.
Prabowo bahkan memercayainya untuk menjadi Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra.
Sumber: Hops