DEMOCRAZY.ID - Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) melaporkan pilot dan kopilot maskapai Batik Air tidur dalam penerbangan dari Kendari, Sulawesi Tenggara ke Jakarta pada 25 Januari 2024.
Mengutip Laporan Investigasi Penerbangan di laman KNKT, dikutip Sabtu (9/3/2024), pilot awalnya meminta izin untuk istirahat kepada kopilot. Kopilot dengan sadar mengambil alih tugas pilot.
Akan tetapi saat pilot bangun tidur, dia melihat kopilot juga tertidur. Menurut keterangan pemandu lalu lintas udara, ACC Jakarta pesawat Batik Air yang mereka kemudikan tidak merespons selama 28 menit.
Berdasarkan catatan KNKT, pilot yang bertugas saat itu berusia 32 tahun, memiliki lisensi ATPL dan mengantongi 6.304 jam terbang. Sementara itu, kopilot berusia 28 tahun dan memiliki 1.665 jam terbang.
Dalam laporan pemeriksaan KNKT, pilot mendapatkan pemeriksaan kemahiran terakhir pada 12 November 2023 dengan hasil memuaskan. Kopilot juga mendapatkan hasil serupa pada 1 November 2023.
Dalam catatan KNKT, kopilot yang tertidur dalam bertugas merupakan orang tua baru yang tengah mengurus pindahan rumah. Pada 23 Januari 2023 kopilot mendapatkan jatah libur.
Kopilot pun memanfaatkan hari libur untuk memindahkan barang dari rumah lama ke rumah baru. Perjalanan antar rumah tersebut memakan waktu sekitar 1,5 jam.
Kemudian pada 24 Januari 2024 kopilot kembali ke rumah lama untuk mengemas beberapa barang yang belum sempat terbawa dan memindahkannya ke rumah baru. Setelah makan siang pada tanggal tersebut kopilot lanjut membereskan rumah barunya.
Dia kemudian mencoba tidur pada pukul 19.00 waktu setempat. Kopilot saat itu mengatakan harus terbangun beberapa kali karena membantu istrinya untuk merawat bayi kembar berusia 1 bulan. Dia merasa kualitas tidurnya berkurang karena harus terbangun beberapa kali.
Kemudian 25 Januari dini hari dia berangkat ke bandara. Dia mendapatkan pemeriksaan oleh perawat yang disediakan perusahaan.
Hasilnya, tekanan darah dan detak jantung kopilot normal. Hasil tes alkohol juga menunjukkan hasil negatif yang berarti dia siap melaksanakan tugas.
Adapun insiden tertidurnya kopilot terjadi saat penerbangan kembali dari Kendari ke Jakarta pada 25 Januari 2024 pukul 07.37 waktu setempat.
Saat pesawat sudah lepas landas, pilot dan kopilot melepas headset dan mengaktifkan loud speaker dengan volume kencang.
Kemudian pilot meminta izin untuk istirahat. "PIC (pilot) minta izin ke SIC (kopilot) untuk istirahat dan izin diberikan.
Beberapa detik kemudian, PIC tertidur dan SIC kemudian mengambil alih tugas PIC sebagai PM (pilot monitoring)," tulis KNKT dalam laporannya.
Pilot kemudian sempat bangun dan menawarkan kepada kopilot untuk beristirahat. Kopilot menolak tawaran tersebut dan pilot kemudian melanjutkan tidurnya.
Dalam dokumen KNKT tertulis bahwa kopilot sadar bahwa pilot tidur dan mengambil alih tugas sebagai PM.
Dalam penerbangan tersebut terdapat beberapa komunikasi antara kopilot dan pemandu udara mengenai cuaca hingga status penerbangan.
Kopilot sempat meminta Pusat Kontrol Area atau Area Control Center (ACC) Makassar untuk terbang 250 derajat. ACC Makassar menginstruksikan pesawat untuk menghubungi ATC Jakarta atau ACC Jakarta.
Setelah 12 menit dari percakapan terakhir kopilot, ACC Jakarta bertanya kepada kopilot membutuhkan waktu berapa lama untuk berada di jalur tersebut. Akan tetapi kopilot dan pilot tidak merespons.
"28 menit setelah transmisi terakhir terekam dari SIC (kopilot), PIC (pilot) terbangun dari tidur dan sadar bahwa pesawat sudah tidak lagi berada di jalur penerbangan yang benar," tulis KNKT
Pilot melihat kopilot tidur dan membangunkannya. Pilot kemudian memberitahu ACC Jakarta bahwa pesawat mengalami masalah radio komunikasi.
Pesawat kemudian terbang dan mendarat di Jakarta dengan lancar tanpa ada kerusakan dan korban.
Sumber: CNBC