DEMOCRAZY.ID - Stanford University membantah akan membangun kampus di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara, kawasan Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur.
Kampus asal California, Amerika Serikat, ini juga menyatakan belum menandatangani kesepakatan apapun untuk mendirikan universitas dengan Indonesia.
“Stanford Doerr School of Sustainability tidak bermaksud membangun institusi fisik apa pun,” kata perwakilan Stanford, Mara K Vandlik, melalui email kepada Tempo pada Jumat, 15 Maret 2024.
Mara, dalam pesan yang sama menjelaskan, perwakilan Stanford Doerr School of Indonesia hanya menyepakati untuk menjajaki peluang kerja sama dalam proyek penelitian dan pendidikan di bidang-bidang yang memiliki keterkaitan antara beasiswa Stanford dan tujuan keberlanjutan Indonesia.
Sebelumnya Kantor Berita Antara mewartakan bahwa Stanford University akan mulai mendirikan kampus di Indonesia.
"Mudah-mudahan nanti pada Mei mereka mulai membangun kampus," ucap Kepala OIKN Bambang Susantono dalam seminar daring yang dipantau di Jakarta, Jumat.
Belakangan, Bambang, mengklarifikasi bahwa Stanford belum akan membangun kampus di IKN.
“Pusat penelitian, kita akan fokus pada research center,” kata Bambang saat ditanya usai memberikan keterangan usai rapat bersama Presiden Joko Widodo di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, pada Rabu, 13 Maret 2024.
Bambang mengatakan kerjasama dengan Stanford University awal mulanya akan membangun pusat riset terlebih dahulu. Sebab, untuk membangun universitas butuh banyak hal.
Pembangunan pusat penelitian merupakan hasil kerja sama dengan alumni kampus Stanford.
OIKN menandatangani nota kesepahaman (MoU) dengan Stanford Doerr School of Sustainability, Stanford University, California, Amerika Serikat, Rabu, 15 November 2024.
Dalam keterangan resmi IKN, para alumni Stanford di Indonesia yang akan membangun gedung pusat riset tersebut. Stanford kemudian yang mengisinya dengan aktivitas riset di sana.
MoU ditandatangani oleh Kepala Otorita IKN Bambang Susantono, Anindya Bakrie yang juga alumni Stanford dan Arun Majumdar selaku Dekan Stanford Doerr School of Sustainability yang meliputi bidang penelitian dan inovasi berkelanjutan.
Presiden Joko Widodo, Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi dan sejumlah pengusaha yang merupakan alumni Stanford ikut menyaksikan penandatanganan MoU ini.
Hadir para mahasiswa Indonesia yang sedang studi di Stanford maupun para pengusaha dari berbagai industri di Amerika.
Sumber: Tempo